Sabar dan Berpuisi adalah Dua warisan yang paling berharga dari
ayahnya.-💙-
» Wafatnya Ummu Mukminin Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا «
Ada yang mengatakan Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا wafat dua bulan setelah Abu Thâlib. Ada yang berpendapat, satu bulan lima hari, dan lain sebagainya. Sedangkan yang masyhur, Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا wafat pada bulan Ramadhân tahun kesepuluh dari kenabian. Yaitu tiga tahun sebelum Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah. Para penulis Surah Nabawiyah enyebut tahun tersebut sebagai Tahun Kesedihan ('Am Al-Huzn).
Jarak antara wafatnya Abu Thâlib dan Khadîjah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا sangat pendek, yaitu kurang dari satu tahun. Ini berarti Nabi ﷺ ditimpa musibah secara beruntun. Khadijah wafat pada bulan Ramadhan, dan wafat pada usia 65 tahun dan Rasulullah ﷺ saat itu berumur 50 tahun.
" Keberanian bukanlah berarti tidak takut. Kata sang ayahanda kepadanya...
...Keberanian adalah sabar menanti pada tempat semestinya meski dalam keadaan takut sekalipun"
Kata Khuwailid kepada anaknya.
.Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Beliau berkata kepada Rasululllah ﷺ: "Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu."
Rasulullah menjawab : "Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya,"
Kemudian Khadijah memanggil Fathimah Azzahra dan berbisik: "Fathimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku."
Mendengar itu Rasulullah ﷺ berkata: "Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga."
Ummul mukminin, Khadijah pun menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan suami tercinta, Rasulullah ﷺ. Didekapnya istri Beliau itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Beliau dan semua orang yang ada di situ.
Saat itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan. Rasulullah ﷺ menjawab salam Jibril dan kemudian bertanya. "Untuk siapa sajakah kain kafan itu wahai Jibril?
"Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fathimah, Ali dan Hasan," jawab Jibril. Kemudian Jibril berhenti berkata dan menangis.
Rasulullah bertanya, Kenapa Ya Jibril? "Cucumu yang satu, Husain (putra Sayyidina Ali) tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan," sahut Jibril.
Rasulullah SAW berkata di dekat jasad Khadijah, "Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu.
Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?"
Rasulullah ﷺ semakin sedih mengenang istrinya semasa hidup. Seluruh kekayan Khadijah diserahkan kepada Rasulullah ﷺ untuk perjuangan agama Islam. Dua per tiga kekayaan Kota Mekkah adalah milik Khadijah. Tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat, tidak ada kain kafan yang bisa digunakan untuk menutupi jasad Khadijah.
Bahkan pakaian yang digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan di antaranya dengan kulit kayu. Rasulullah ﷺ kemudian berdoa kepada Allah.
"Ya Allah, Ya Ilahi Robbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada ketika orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?"
Tiba-tiba Ali berkata: "Aku, Ya Rasulullah!"
______________________________
Wahai muslimah, sekarang adalah masa untuk kita hidupkan kembali hakikat ini dalam kehidupan kita. Semoga kekuatan Islam akan kembali mentadabbir kehidupan.
_______________________________
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sudah mengenal Ibunda Khadijah saudariku?
Masih penasaran gak sih sama Wanita Shalihah seperti Ibunda Khadijah ini?
Ingin meneladani Ibunda Siti Khadijah?
Yuk cek amalan Ngajinya with #DakwahtoHijrahDiperbolehkan Men-Copy atau Salin 'Kisah Wanita Shalihah' selama tidak di pergunakan sebagai alat Jual Beli.
Tambahkan ke Perpustakaan agar kamu ga ketinggalan cerita 'Kisah Wanita Shalihah'.
Mohon maaf dari saya yang mengulang 'Kisah Wanita Shalihah'. Karena ada banyak yang harus saya revisi.
Jangan lupa Shalat Tahajud-Nya!
Terimakasih atas motivasi kalian💙
Keep Istiqomah ~
Saudarimu, @amaliska_والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Wanita Shalihah
Spiritualالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Publish : 12 April 2019 Revisi : 23 September 2019 [UPDATE SETIAP HARI SENIN DI AKHIR BULAN] - - - - - - - - - - - - - - - - - Kisah Nyata Wanita Shalihah yang patut di ambil pelajaran untuk men...