[ Awal Judul : Special Menyambut Ramadhan ]
Makna Perjuangan Khadijah
Pengorbanan Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا Semasa Hidup. Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah.Suatu hari ketika Rasulullah ﷺ pulang dari berdakwah, Beliau masuk ke dalam rumah. Ibunda Siti Khadijah menyambut dan hendak berdiri di depan pintu. Ketika Khadijah hendak berdiri, Rasulullah ﷺ meminta Khadijah agar tetap di tempatnya.
Saat itu Siti Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya. Sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fathimah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا.
Kemudian Rasulullah ﷺ mengambil Fathimah dari gendongan istrinya lalu diletakkan di tempat tidur. Rasulullah ﷺ yang lelah seusai pulang berdakwah dan menghadapi segala caci maki dan fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا.
Rasulullah ﷺ tertidur. Ketika itulah Khadijah membelai kepala Nabi ﷺ dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah ﷺ. Beliau pun terjaga.
"Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad?" tanya Rasulullah ﷺ dengan lembut.
Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?" lanjut Rasulullah ﷺ tak kuasa melihat istrinya menangis.
"Wahai suamiku. Wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan," jawab Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا.
Khadijah berkata lagi: "Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan. Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya.
Wahai Rasulullah. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini.
Wahai Rasulullah. Sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai, namun engkau tidak memperoleh rakit pun atau pun jembatan.
Maka galilah lubang kuburku, ambilah tulang belulangku. Jadikanlah sebagai jembatan untuk engkau menyebrangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu. Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah. Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah." kata Khadijah.
______________________________
Wahai muslimah, sekarang adalah masa untuk kita hidupkan kembali hakikat ini dalam kehidupan kita. Semoga kekuatan Islam akan kembali mentadabbir kehidupan insan.
______________________________
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُSudah mengenal Ibunda Khadijah saudariku?
Masih penasaran gak sih sama Wanita Shalihah seperti Ibunda Khadijah ini?
Ingin meneladani Ibunda Siti Khadijah?
Yuk cek amalan Ngajinya with #DakwahtoHijrahDiperbolehkan Men-Copy atau Salin 'Kisah Wanita Shalihah' selama tidak di pergunakan sebagai alat Jual Beli.
Tambahkan ke Perpustakaan agar kamu ga ketinggalan cerita 'Kisah Wanita Shalihah'.
Mohon maaf dari saya yang mengulang 'Kisah Wanita Shalihah'. Karena ada banyak yang harus saya revisi.
Jangan lupa Shalat Tahajud-Nya!
Terimakasih atas motivasi kalian💙
Keep Istiqomah ~
Saudarimu, @amaliska_والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Wanita Shalihah
Spiritualالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Publish : 12 April 2019 Revisi : 23 September 2019 [UPDATE SETIAP HARI SENIN DI AKHIR BULAN] - - - - - - - - - - - - - - - - - Kisah Nyata Wanita Shalihah yang patut di ambil pelajaran untuk men...