"Min. Minseok? Apa itu kau Minseok?" Tanya sebuah suara yang menghentikan Minseok. Minseok mengalih pandangan kearah seorang yang memanggilnya itu dan Minseok terkaget. Dia adalah...
^^
"Yak Minseok, ini benar kau? Bagaimana kau bisa ada disini, Min? Kenapa kau tidak mengabariku kalau kau ada disini." ujarnya.
"Bagaimana aku mau mengabarimu. Ponselku saja rusak ditembak. Mana aku juga tidak tahu alamatmu itu. Tapi untungnya aku bertemu denganmu, Lay" Ya. Lay dia yang memanggil Minseok tadi, sahabat Minseok yang berada di Cina.
"Apa? Ponselmu? Kenapa bisa? Tapi kau tidak apa kan, Min?" tanya Lay tersirat kekhawatiran disana.
"Iya, Lay. Ada sebuah insiden saat aku tiba disini. Tapi kau tidak usah khawatir. Aku baik baik saja" kata Minseok. Ya walaupun dia mengalami kecelakaan kecil, sih. Tapi dia tidak mau membuat sahabatnya itu lebih khawatir.
"Syukur lah. Yasudah, kau tinggal dimana sekarang? Kalau mau kau bisa tinggal denganku. Bagaimana?" tawar Lay.
"Euuh.. Apa tidak akan merepotkan mu nanti, Lay?" Kata Minseok.
"Tidak akan, Min. Bahkan aku akan senang jika kau mau tinggal denganku. Aku hanya tinggal sendirian selama ini"_ Lay.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan tinggal denganmu, Lay" setuju Minseok.
Sementara ditempat lain.
Tao sedang mengerang frustasi, karena kejadian yang memalukan ini."Argh.. kenapa aku bisa tergoda hanya dengan melihat bibirnya saja. Ck memalukan" erang Tao. Kemudian dia langsung menancap gas mobilnya dengan cepat.
💫
"Masuklah, Min" Lay mempersilahkan Minseok masuk setelah sampai dikediamannya.
"Kau sungguh tinggal sendiri, Lay?" tanya Minseok. Pasti sahabatnya ini kesepian hanya tinggal seorang dirumah sebesar ini.
"Sudah satu tahun aku tinggal sendiri dirumah ini" jawab Lay enteng.
"Memangnya kau tidak takut atau kesepian Lay?" tanya Minseok lagi.
"Ya mau bagaimana lagi, Min. Orang tuaku, mereka sibuk bekerja diluar negeri" kata Lay. Kali ini ada sedikit kesedihan dalam kata katanya itu.
"Emm. Tak apa. Sekarang sudah ada aku yang menemanimu disini. Jangan bersedih" Ujar Minseok.
"Iya, Min. Aku senang kau mau menemaniku" Lay tersenyum kepada Minseok.
"Kau mandilah, Min. Biar aku menyiapkan makanan untuk kita makan" kata Lay menyuruh Minseok untuk mandi terlebih dahulu.
"Oh iya, kau bisa menempati kamar yang ada disebelah kamarku itu" Lay menunjuk sebuah kamar yang ada di lantai dua dengan cat pintu berwarna putih.
"Okei. Kalau gitu aku masuk dulu Lay" kata Minseok dan Lay menganggukinya.
💫
Pagi hari Minseok sudah terbangun karena mencium bau makanan. Dia mengecek jam yang ada di samping tempat tidurnya yang masih menunjukan pukul 06.00. Lalu dia memutuskan untuk pergi ke dapur.
"Kau memasak pagi pagi begini, Lay?" tanya Minseok yang melihat sahabatnya itu sedang berkutat dengan bahan masakan.
"Eh. Kau sudah bangun. Kau mengagetkanku, Min" ujar Lay yang terkejut karena kedatangan Minseok yang tiba tiba itu.
"Hehe maaf, Lay. Aku terbangun karena aku mencium aroma masakanmu itu. Kenapa kau masak sepagi ini?" Minseok kembali bertanya.
"Ini. Aku menyiapkan makanan untukmu sebelum aku berangkat bekerja" jawab Lay.
"A ah begitu. Euh Lay aku ingin mencari pekerjaan disini. Aku tidak mungkin hanya berdiam diri dirumah besarmu ini kan. Jadi aku memutuskan hari ini aku akan mencari pekerjaan" kata Minseok.
"Eh? Kau serius mau mencari pekerjaan, Min? Emang kau mau bekerja apa?" tanya Lay yang mendengar perkataan Minseok.
"Iya. Bekerja apa sajalah, Lay. Asal pekerjaannya baik untukku" ujar Minseok.
"Mm begini saja. Kau bekerjalah di restorant milikku. Bagaimana? Kau mau?" Tawar Lay. Ya selain bekerja dikantor milik ayah nya, Lay juga telah memiliki usahanya sendiri yaitu dengan mengelola restorant.
"Kau serius, Lay. Aku mau, aku mau bekerja di restorant mu itu Lay. Terimakasih, Lay kau begitu baik padaku" Minseok langsung memeluk sahabatnya itu saking senangnya. Jadi dia tidak perlu mencari pekerjaan jauh-jauh, kan.
"Tidak masalah. Apa gunanya sahabat jika tidak membantu sahabatnya yang sedang membutuhkan" Lay tersenyum menampilkan lesung pipinya itu yang membuatnya terlihat manis.
"Baiklah sekarang kau diam dirumah saja dulu. Baru besok kau boleh mulai bekerja, nanti aku yang akan mengantarmu kesana" Minseok mengangguk " masakan sudah siap, sarapanlah. Aku akan berangkat kekantor sekarang" lanjut Lay.
"Iya, Lay. Hati-hati" ucap Minseok.
Sepeninggalan Lay, Minseok memutuskan untuk memakan sarapan yang sudah dibuatkan Lay tadi.
"Hah semoga saja aku bisa cepat menemukanmu Luhan" lirihnya.
##
Reader: kapan ini moment taomin/xiuhan nya keluar?-Writer: sabar. Reader yang sabar disayang author:*
Ok. Yang nunggu moment nya keluar. Sabar yh -.-. Cerita ini masih panjang soalnya😅
Sorry for typo-nya gaiseu.
❤Gomawo❤
>.<
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me ??
RandomTujuan awal Minseok pergi ke Cina yaitu untuk mencari keberadaan kekasihnya, Xi Luhan. Hanya Luhanlah yang saat ini Minseok punya. Maka dari itu dia memutuskan untuk menemuinya dan hidup bersamanya. "Maaf nak, tapi disini tidak ada yang namanya Luha...