9

604 80 2
                                    

Tao pov

Saat aku memasuki restorant yang dimaksud temanku. Aku langsung disuguhi dengan tatapan-tatapan menjijikan yang wanita-wanita itu arahkan kepadaku. Sungguh itu membuatku risi saja. Tak lama kuedarkan pandanganku kesegala sisi, dan good aku menemukan temanku itu yang sedang melambaikan tangannya padaku. Tanpa membuang waktu aku pun langsung menghampirinya.

"Ada apa sebenarnya sampai kau menyuruhku datang ketempat ini?" tanyaku langsung padanya.

"Oh sabar dulu, man. Istirahatlah terlebih dahulu. Kau kan baru saja tiba dan aku sudah memesan untukmu" ujarnya. Sungguh aku tidak tahan dengan tempat ramai ini. Apalagi tatapan mereka dan ocehan yang ditujukan padaku itu. Mau tak mau akupun menunggu.

Tak lama pesanan yang dipesan datang ke mejaku. Dan saat aku melihat orang yang mengantarkannya_

"KAU!!" teriakku dan juga dirinya.

Author pov

"KAU!!" seru Minseok dan juga Tao bersamaan. Merasa terkejut dengan keberadaan masing-masing.

'Aish. Kenapa aku harus kembali bertemu dengannya' batin Minseok.

"Kalian saling mengenak?" tanya seseorang itu menyadarkan keduanya.

"Tidak!!" jawab keduanya.

"Aku yakin kalian berdua memang saling mengenal. Kalian kompak sekali" Tao menatap temaaannya itu dengan tajam.

"Diamlah, Chen" tajam Tao.

"O oh baiklah. Santay, man" akhirnya Chen terdiam takut Tao akan membunuhnya nanti.

"Kita hanya dipertemukan dalam insiden yang_ ah sudahlah" ujar Tao yang tadinya akan memberitahu Chen tapi membatalkan niatnya itu, toh itu tidak penting kalau pun Tao memberitahu temannya ini.

Tanpa Tao sadari, ucapannya itu telah membuat wajah seseorang yang sejak tadi berdiri terdiam ditempatnya itu panas dan memerah.

"A ah ini pe pesanannya, tuan. Apa ada pesanan lainnya lagi, Tuan?" Minseok meletakkan pesanan itu dan menanyakan yang lain.

"Tidak. Ini sudah cukup"jawab Chen.

"Baiklah kalau begitu saya permisi. Selamat menikmati makanannya, Tuan" kata Minseok dan buru-buru pergi dari sana sebelum makin merasa malu lagi.

'Oh jadi dia pelayan disini'

.
.
.

Ini sudah waktunya Minseok untuk pulang.

"Baiklah kalau begitu aku pamit pulang duluan" ucap Minseok sopan pada para pekerja disana.

"Iya, nak. Hati-hati di jalan" sahut wanita paruh baya ramah.

"Iya, bibi" Minseok kemudian membungkukkan badannya dan pergi dari tempatnya bekerja itu.

Minseok pulang dengan berjalan kaki, entah kenapa dia ingin saja.
Saat ditengah perjalanan, Minseok melihat Tao yang sedang mengobrol dengan Lay.

'Apa mereka saling mengenal?' Batin Minseok bertanya.

"Minn" panggil Lay dan melambaikan tangannya menyuruh Minseok untuk menghampirinya saat melihat Minseok terdiam di tempatnya. Minseok pun berjalan kearah Lay berada.

"Hai, Lay" sapa Minseok mengabaikan Tao yang ada di depannya juga.

"Kenapa kau berjalan kaki, Min? Kenapa tidak naik bus saja?" Tanya Lay pada Minseok. Minseok hanya menggeleng dan menjawab

"Aku hanya ingin berjalan saja, Lay" jawabnya.

"Ehmm" tiba-tiba deheman dari Tao memecah obrolan Minseok dan Lay.

"Oh maafkan aku, Tao. Dan ya, perkenalkan ini sahabatku Minseok, dia berasal dari Korea. Dan Minseok, ini Tao. Dia sahabatku juga disini" kata Lay memperkenalkan keduanya.

"Emm...hai" sapa Minseok. Tapi tidak ada respon dari Tao. Sehingga Minseok berkata

"Tck sombong sekali" kata Minseok pelan, tapi itu masih bisa didengar oleh Tao maupun Lay.

"Hey! Apa kau bilang?!" Tanya Tao atas pernyataan Minseok yang menyebutnya sombong.

"Apa? Aku tidak bilang apa-apa" jawab Minseok seadanya.

"Yak! Aku masih punya telinga dan mendengarnya. Kau menyebutku sombong tadi?" Kata Tao kesal.

"Ya, memang aku berkata seperti itu. Lalu apa masalahnya? Memang kau sombong, kan?" Minseok juga tak kalah kesal.

"Kau_" tunjuk Tao ingin marah, tapi Lay langsung menyelanya.

"Sudah hentikan! Kalian ini apa-apaan? Baru saja bertemu sudah seperti ini" kata Lay memisahkan.

"Kalau saja dia tidak sombong, aku tidak akan seperti ini" kata Minseok.

"Berani sekali kau! Ooh. Apa kau seperti ini padaku setelah kejadian waktu itu?" Tao memastikan.

"Apa? Jadi kalian pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Lay yang tak menyangka.

"Iya, Lay. Jadi sebelum_" kata Tao terpotong oleh Minseok yang mengajak Lay untuk pergi dari sana

"Sudahlah, Lay. Ayo kita pulang saja, ya" kata Minseok langsung menyeret Lay kedalam mobil Lay. Tao hanya bisa melongo saja disana karena tindakkan Minseok.

"Berani sekali kau. Yakk!" Teriak Tao kesal.

##

Sorry for typo nya gaiseu...

Semoga kalian likeu yh...

❤Gomawo❤

Do You Love Me ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang