12 Januari, di kamarku yang hening, saat sedang lelah-lelahnya setelah karya wisata.
Lagi-lagi kesabaranku diuji. Kamu dengan begitu santainya memaksaku membuat pesan balasan untuk gadis yang sedang kamu puja dan kamu khianati dalam satu waktu.
Menakjubkan. Memangnya aku bisa apa?
Mau memaksaku untuk menyiapkan kata-kata putus juga?
Kamu tidak tahu jika aku harus bersusah payah mengabaikanmu agar secepatnya dapat melupakanmu.
Namun, apa yang kamu lakukan? Kamu membuatnya semakin rumit. Aku secara tidak langsung menyakiti sesama kaumku hanya untuk laki-laki sepertimu. Aku bodoh, iya aku bodoh.
Sekarang, ingin sekali rasanya berdiri di hadapanmu,sudah mulai muak dengan kebiasaanmu "memanas-manasi" gadis pujaanmu.
Apa sebenarnya esensi dari ingin "memanas-manasi"?
Apa yang dipanasi?
Sayur kemarin sore?
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan April
Teen Fictionteruntuk pemeran kisah di bulan April. terimakasih telah menjadi bagian dari isi pikiran.