Tawangmangu, 19 Januari.
Hawa dingin Tawangmangu tidak cukup rapat menahan gusarku.
Terjalnya lereng Gunung Lawu tidak cukup kuat menyembunyikan sesalku atas kamu.
Atas tiap perasaan yang aku rajut sendirian, lalu aku yang ditinggalkan tanpa pesan.
Dari awal seharusnya aku sadar, aku hanya kebetulan yang tidak benar-benar diinginkan.
Awalnya, aku hanya pembunuh rindu atas rasamu yang begitu menggebu pada sahabatku, dan pada akhirnya aku hanyalah teman melawan sepi yang tiba-tiba menyerang kalbu.
Gerimis di kaki Lawu sudah cukup membuatku sadar, bahwa aku tidak seharusnya terpikat pada perhatian semu.
Aku hanya salah satu di antara gadis remaja yang dengan sekuat tenaga menyembunyikan perasaan.
Aku hanya salah satu di antara mereka yang masih menyimpan rapi tiap pesan yang kamu kirimkan.
Sekarang tekadku kuat, inginku bulat.
Aku hanya ingin lupa dengan cepat pada sosok yang membuat rasaku tertambat.
Karena sekokoh apapun Tawangmangu nanti, tidak akan cukup menyentuh Lawu-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan April
Teen Fictionteruntuk pemeran kisah di bulan April. terimakasih telah menjadi bagian dari isi pikiran.