20

1K 202 39
                                    

happy reading


















Pagi hari sekali, Choi Raesung sudah siap untuk berangkat ke kampus. Dia sudah rapih dengan kemeja dan celana jeans serta sneakers putih mahal andalannya

Sedangkan Noa, dia masih asyik menggulung dirinya di dalam selimut. Dia sudah bangun dari tadi, bahkan memperhatikan istrinya yang bersiap siap untuk berangkat ke kampus. Hari ini memang jadwal kuliah Noa ada di siang hari maka dari itu dia masih bersantai

"Kak aku berangkat dulu" 

"Hm"

Raesung hendak meninggalkan kamar namun langkahnya terhenti. Dia lupa akan sesuatu, yaitu jaket

"Jaket siapa?" Noa menatap aneh terhadap jaket yang berukuran cukup besar jika dipakai di tubuh istrinya

"Oh ini? Jaket kak Seunghun" 

Raesung berlari keluar kamar meninggalkan Noa yang sedang sibuk di pikirannya
















Tok tok tok

Rae mengetuk kaca mobil yang sedang berhenti di ujung komplek

"Eh Rae? Masuk sini" 

"Kakak Seunghun udah lama? Maaf ya"

"Engga kok, ini baru aja. Kakak sengaja jemput lebih awal hehe"

"Padahal Rae udah berusaha bangun lebih awal eh tetep aja kakak duluan yang siap" 

"Santai aja lah Rae haha"

Yap, Raesung dan Seunghun masih berhubungan seperti biasa. Meskipun dalam hati Rae masih ada rasa canggung tapi dia tetap berusaha bersikap seperti biasa

Lagipula Seunghun sendiri masih bersikap baik dan tidak mengungkit masalah yang terjadi pada hari itu, dimana dirinya ditolak oleh Raesung 



















Tanpa terasa mereka sudah sampai di kampus, tidak ada yang spesial seperti dulu. Mereka jalan berpencar saat sudah sampai di kampus

Raesung juga dengan segera menuju ke kelasnya

Dia rajin mencatat setiap materi yang diberikan oleh dosen karena sebentar lagi ujian semester akan di adakan

"Rae..."

Dia, Park Jihoon sedang merasa bosan sehingga dia putuskan untuk mengganggu teman di sebelahnya itu yang sedang sangat konsentrasi

"Raesung ih!"

"Hah? Kenapa Hoon?"

"Ada hot news" wajah Jihoon terlihat tersenyum miring seperti seorang psikopat

"Hot news? Apaan?"

Jihoon membisikkan sesuatu kepada Rae yang seketika itu juga dibuat kaget

"E-eh yang bener Hoon! Becanda mulu" 

"Ck. Aku tuh dapet berita dari Daehwi tau! Ngga mungkin kan dia boong"

Rae mengangguk lemas, entah mengapa hatinya terasa tidak enak























Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Cuaca di Kota Seoul juga sedang tidak bersahabat. Hujan lebat dan juga udara yang dingin menyelimuti sore hari ini

Raesung bingung bagaimana caranya pulang. Seunghun bilang ada keperluan sehingga tidak bisa mengantarkannya pulang, sedangkan minta tumpangan di mobil suaminya sendiri? Itu tidak mungkin, justru yang ada hanya pertengkaran yang akan terjadi. Sangat melelahkan

Yang dilakukan Rae saat ini hanya memandang hujan di lobi kampus. Ya, tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu hujan reda





Saat sedang asyik mengamati rintik rintik hujan yang deras, matanya melihat sosok yang tidak asing baginya

Ya, Kim Seunghun. Dia sedang berjalan menuju mobilnya sambil merangkul satu sama lain sepayung berdua dengan... Midam? Ya itu Midam kalau Raesung tidak salah melihat

Tapi Rae yakin itu memang Midam. Mereka berdua tampak serasi, perbedaan tinggi badan keduanya tidak terlalu kontras dan entahlah, mereka sangat cocok

Rae baru ingat, mungkin yang dibilang oleh Jihoon tadi pagi ada benarnya

"Kak Seunghun sama Kak Midam baru aja jadian"

Itulah yang dikatakan oleh Jihoon tadi pagi

Kalau tau itu sejak awal, lebih baik Rae tidak usah mau diantarkan. Tapi, bukankah bagus jika Seunghun sudah mendapatkan penggatinya? Jadi Rae tidak perlu lagi merasa bersalah

Rae tersenyum kecut, dia memandang jaket milik Seunghun yang ada di genggamannya

"Kok agak nyesek ya?" 

Lagi lagi Rae memandang hujan yang turun

"Nyesek apaan?" 

Noa tiba tiba mengagetkan Raesung berdiri di sebelahnya dan ikut memandang hujan yang turun

"Loh kak? Belum pulang?"

"Kalo udah gue ngga bakal disini" ucapnya acuh

Rae tersenyum "Kirain kakak udah pulang duluan"

"Kelas gue baru kelar. Lu kok ngga pulang duluan?"

"Itu... tadinya mau sama kak Hun tapi dia pulang sama kak Midam" Rae kembali tersenyum, namun raut wajahnya tampak mendung

"Lu... beneran udah suka sama dia?"

Rae kembali tersenyum "Ngga kok. Kan udah ada kakak hehe" 

Mau tidak mau Noa ikut tersenyum

"Rae, pulang bareng gue aja. Dan itu jaket, gue mau lu buang jaket itu"

"Eh? Kok dibuang?"

"Pokoknya buang. Lu bisa pake jaket gue besok"

Noa jalan meninggalkan Rae untuk menuju ke mobilnya

Dalam hati Rae sangat senang, sepertinya hati suaminya itu sekarang sudah mulai menghangat. Buktinya tadi dia tersenyum manis dan mengajaknya pulang bersama, bahkan menyuruhnya membuang jaket milik Seunghun. Apa suaminya ini sedang cemburu?

Membayangkannya saja sudah membuat Rae tidak bisa berhenti tersenyum

Apa ini semua efek tamparan Rae waktu itu? Kalau iya lebih baik Rae menamparnya dari dulu hahaha

"Kak tungguin"

"Buruan"











Semoga Noa tidak berubah menjadi suami berhati dingin lagi ya














tbc






oooo yeahhh

beberapa chap lagi mauu end heheheh

COLDHEART HUSBAND [noarae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang