Taehyung seperti tersambar petir dua kali. Bagaimana tidak, ketika penjelasan awal dari sang dokter mengenai kandungan sang kekasih; ia merasa sesuatu menyengat hatinya. Kemudian jemarinya bergetar tatkala menggenggam sampel kertas test DNA yang menunjukan hasil positif, ia seakan sekarat. Hampir berhari-hari Taehyung melenggang di koridor rumah sakit ini hanya untuk berharap terkait apa yang didengarnya kala itu hanya bualan semata, dan ia tak bisa menyangkal kebenaran.
Realitas telah mengungkapkan jikalau anak di dalam Rahim Hwayoung adalah darah daging Min Yoongi, Taehyung semakin hancur bak serpihan debu. Menangis, entah sudah berapa ribu air mata mengalir tiap detiknya. Merutuk bersalah akibat tidak becus dalam menjaga Hwayoung, Taehyung menyesal telak. Jimin pun tidak kalah kacaunya meski memasang mimik wajah tenang setelah terpaan badai masalah menerjangnya tanpa jeda, beruntung saat itu Hwayoung dibolehkan langsung pulang dan sekarang ia terus mengurung diri di kamar.
"Jelaskan padaku bagaimana bisa kau bermain api dengan kekasihku?!" Taehyung menggertak kerah kemeja sosok lelaki di hadapannya dengan wajah penuh lebam, tampangnya babak belur selepas berulang kali Taehyung melampiaskan seluruh amarah bercampur aduk gundah gulana menimpa kisah percintaanya yang semakin mengenaskan.
"Kendalikan emosimu Kim, itu tidak menyelesaikan masalah." Sepertinya hanya Jimin seorang yang masih sedikit waras disini, terus mengendalikan diri berpikiran jernih walau ia tidak tahan mendapati berita buruk merujamnya secara berkala. Tarikan napas berat didengusnya, Jimin mengambil gelas besar lalu menuangkan susu formula dan juga beberapa keping biskuit. Ia harus memaksa sang adik untuk tetap makan bagaimanapun kondisi suasana hati, netranya memerhatikan kedua lelaki di ruang tengah saling bersirobok melayangkan tatapan dingin.
"Kemarin Jungkook menjelaskan sesuatu hal padaku ..." Jimin kembali bersuara, melangkah maju meninggalkan dapur seraya menghampiri Taehyung.
"Ketika kau meninggalkan Hwayoung tiba-tiba dan pergi menuju Las Vegas karena acara perjodohanmu, Hwayoung jauh dari kata baik. Dia semakin tidak terarah—" perkataannya terjeda sejenak demi mengalihkan atensinya menuju Yoongi.
"—betapa bodohnya aku membiarkan mereka di rumah seharian penuh tanpa pengawasan. Aku tidak menyangka seseorang yang kuanggap saudara kandung bisa melakukan hal gila dengan adiknya. Seharusnya aku lebih mawas diri mengingat kalian bukan sedarah, Hwayoung yang kala itu sedang mabuk berat diantar oleh Jungkook sementara Yoongi pun tengah dalam hal serupa. Kau tentu sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, bung?" ungkap Jimin lugas. Taehyung jelas bungkam, sudut bibirnya terangkat getir mendengar sekelumit fakta membuatnya pening bukan kepalang.
"Nonsense, Jim."
Terdengar dari jawaban Taehyung berupa nada defensif diikuti pelupuknya mulai terhalang air mata, Jimin mengumbar senyum berupaya menguatkan teman sebayanya ini. Lengannya terangkat mengambil sebuah nampan yang sudah disiapkan dan menyodorkannya kehadapan Taehyung, "Kalau begitu tanyakan langsung pada Hwayoung, sebab hanya dia yang masih mengingat kejadian tersebut."
Tanpa berpikir panjang Taehyung melenggang masuk setelah mengetuk pintu, dilihatnya rupa Hwayoung pucat pasi dengan posisi tubuh meringkuk membiarkan setengah dari wajahnya tenggelam oleh selimut tebal. Lelaki itu menaruh secawan susu lengkap dengan piring berisikan tumpukan makanan manis, namun mendadak matanya terbuka lamat menyesuaikan kadar cahaya sekitar juga merasakan seperti ada kehadiran seseorang di dalam kamarnya. Taehyung menyambut pelukan hangat Hwayoung yang entah mampu mensinyalir rasa sesak di relung jiwanya, gadis itu adalah sumber kekuatan penuh baginya.
Hwayoung melepas rengkuhannya kemudian mensejajarkan tubuh agar dapat leluasa menilik rupa sosok kesayangannya ini, telapak tangan hangatnya menangkup halus garis rahang Taehyung. Dia merunduk kalut membiarkan kening mereka saling berbenturan lamban, semakin larut menemani keheningan. Satu isakan tangis lolos dari mulut Hwayoung, mungkin keputusannya terdahulu tuk bertahan tidak akan pernah terjadi. Terlalu sakit hingga sulit dideskripsikan bagaimana wujud hatinya sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Was Mean For You
FanfictionBagaimana jadinya seseorang yang sudah kau anggap sebagai kakak kandung sendiri kini harus menikahimu? Hwayoung bisa gila. Hanya karena tragedi malam itu dimana Yoongi masuk ke kamarnya dalam kondisi mabuk berat akibat pernikahannya dibatalkan, calo...