--Bagian 4

125 25 2
                                    

Derap kaki masih terus berlarian dilorong rumah sakit. Memberi keramaian terhadap lorong yang sepi itu.

Semua orang terlihat gelisah, semua khawatir dengan seseorang yang dibawa diatas brankar besar itu.

Sampai didepan UGD. Sang pasien dibawa masuk kedalam sana. Dan segera diberi perawatan medis oleh para dokter dan suster yang bertugas.

Renjun terlihat begitu gelisah. Ia takut sesuatu terjadi pada nya. "Lo harus kuat, Yeon. Bertahan. Gue selalu ada buat lo. Lo pasti bisa." batin Renjun.

"Jun, lo liat kejadian yang dialami Chaeyeon?" tanya Jaemin. Ia juga ikut gelisah dan khawatir.

"Gue gak liat. Tapi gue yakin, Nancy sama teman-teman nya yang udah bikin Chaeyeon kaya gini. Kalau perlu bukti, kita liat aja di cctv yang ada dikelas lo." jelas Renjun.

"Iya bener." jawab nya singkat.

Tak lama dari itu, pak Donghae dan Yerin datang dengan tergesa-gesa.

Tampak raut wajah khawatir dari pak Donghae dan Yerin.

"Bagaimana keadaan Chaeyeon?" tanya pak Donghae.

"Dia sudah ditangani oleh dokter, pak." jawab Jaemin.

"Kalian sudah menghubungi keluarga nya?" tanya pak Donghae lagi, lalu diberi gelengan kepala oleh Renjun dan Jaemin. "Sebenarnya siapa yang melakukan perbuatan itu pada Chaeyeon?" tegas pak Donghae.

"Nancy dan teman-teman nya, pak!" ucap Yerin. Ia terlihat begitu yakin mengucapkan nya.

Pak Donghae terlihat terkejut, kemudian ia mengepalkan tangan nya. Geram dengan apa yang dilakukan oleh anak nya.

Yaa, Nancy adalah anak tiri nya pak Donghae. Tetapi, ia sangat bertanggung jawab terhadap anak nya itu. Meski dia anak tiri nya.

"Tolong, kalian jaga Chaeyeon. Saya akan mengurus masalah ini. Kalau begitu saya pergi dulu." ucap pak Donghae. Setelah itu ia berlalu pergi keluar rumah sakit.

Kini, Jaemin, Renjun dan Yerin lah yang setia berada di rumah sakit untuk menunggu kabar dari Dokter bagaimana keadaan Chaeyeon.

Dengan wajah gelisah mereka terus mengharapkan kesembuhan pada sang pencipta. Dan tak lupa mereka juga berdoa agar apa yang disampai kan oleh Dokter mengenai Chaeyeon mendapatkan berita baik. Bahwa dia tidak apa-apa.

Renjun berdiri didepan pintu UGD, sesekali ia melihat-lihat kekaca blur pintu UGD. "Lo harus kuat, Yeon!!." batin nya. Jaemin menghampiri Renjun.

"Lo keliatan nya khawatir banget, Jun. Lo siapanya Chaeyeon? Kalian saudara? Ko Chaeyeon gak pernah bilang sama gue?" ucap Jaemin. Renjun tertegun, ia binggung harus jawab apa? Apa dia harus menjelaskan yang sebenarnya pada Jaemin?

Arrghh, entahlah. Kini Renjun bingung harus jawab apa.

"Jun, jawab gue!!" perintah Jaemin. Karena saat ia bertanya, tiba-tiba Renjun melamun. Jaemin menepuk pundak Renjun, kini Renjun tersadar.

"Gue temen nya." jawab Renjun singkat. Lalu ia kembali mengkontrol kan diri nya. Ia mencoba tegar, dan bersikap biasa saja. Agar Jaemin tidak lagi curiga.

"Ohh, gue kira lo saudara nya." ucap Jaemin. Renjun menggeleng, ia tersenyum kaku. Lalu langkah kaki nya menghampiri kursi panjang yang ada di depan ruang UGD.

Cukup lama untuk mereka menunggu kabar dari Dokter yang memeriksa Chaeyeon.

Tapi tiba-tiba, pintu ruang UGD itu terbuka. Memperlihatkan sosok tampan Dokter yang tadi memeriksa keadaan Chaeyeon. Dr. Jung Jaehyun.

Remember √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang