Birthday

55 5 0
                                        

Hari ini aku dan Gilang pergi jalan-jalan. Karena masih liburan akhir tahun dan akan berganti tahun. Aku tak sabar ingin melihat kembang api yang menyala di langit pada malam hari. Namun harus bersabar hati, karena masih 2 hari lagi. Sabarlah hati.

Aku dan Gilang pergi ke tempat wisata di daerah setempat. Lebih tepatnya seperti hutan-hutan pinus. Ramai pengunjung yang datang, tetapi suasananya masih terasa menenangkan. Banyak spot-spot foto selfi disini. Dengan pemandangan yang bagus dan indah. Inilah tempat favoritku, memang hobby foto adalah kesenangan tersendiri.

"Duduk situ yuk." Ajakku.

Aku sengaja mencari tempat duduk yang pemandangannya indah dan pas untuk diabadikan. Dapat melihat pemandangan dibawah sana. Sangat menenangkan.

Kami duduk bersama. Jantungku tiba-tiba saja bedetak lebih cepat. Aku merasakan ada perasaan aneh. Untuk menutupi suasana, aku mengambil ponselku, lalu menekan tombol kamera. Aku memindah-mindahkan ponselku, untuk mendapatkan Pencahayaan yang bagus. Awalnya Gilang nampak mendiamiku. Lalu akhirnya ia membuka suara.

"Tutup dulu. Aku mau ngomong serius sama kamu." Kata Gilang sambil menutupi kamera pada ponselku.

Lalu akupun menurut,

"Ngomong apa?"

"Kamu tau gak?" Tanya Gilang.

"Gak!" Ucapku cuek.

"Serius?" Tanyanya lagi, aku hanya menggeleng.

"Hari ini hari apa?" Katanya.

"Dih sok lugu lo Lang. Hari aja masih nanya. Ujung-ujungnya pasti gombal troos."

"Hari Rabu." Ucapku malas.

"Salah!"

"Terus ... Lagi gombal ya?" Tanyaku.

"No! Aku gak gombal."

"Terus apaan?"

"Kepo ya? Tutup mata dulu syaratnya,"

"Jangan-jangan dia mau yang aneh-aneh sama gue. Semoga jangan."

"Kok pake tutup-tutup segala. Jangan aneh-aneh kak!"

"Enggak kok. Cuma pengen kamu tutup mata aja."

"Iya deh."

"Ada apa ya? Jangan-jangan gue mau dikibulin."

Gilang menutup mataku dengan kain penutup yang ia persiapkan, lalu membawaku kesuatu tempat. Aku merasakan kakiku berjalan menanjak. Lalu Gilang berhenti, akupun ikut berhenti. Kemudian ia membuka penutup mataku.

"Taraa ....,"

"Mabruk Alfa mabruk Gita Ayu Lestari." Ucapya.

Aku terkejut, melihat pemandangan yang indah. Di depanku sudah terdapat kue ulang tahun yang disusun sangat cantik yang diletakkan diatas meja, dan terdapat 2 kursi berjejeran. Lilin merah yang berangka kan 16 tahun. Lalu Gilang membawakan kue padaku.

"Tiup dulu Ta, jangan dimakan dulu." Ucapnya usil.

"Terima kasih kak. Btw ini ini indah banget. Aku suka." Balasku sambil meniup lilinnya.

"Peluk dong boleh?" Tanya Gilang.

"Gak!" Bentakku.

"Hahaha ... galak amat neng." Kekeh Gilang,

People From The PastWhere stories live. Discover now