8. Kaget

73 12 28
                                    

Utamakan membaca Al Qur'an dan jangan lupa Sholat guys :) :)

Di chapter ini ada kata - kata kasar nya. Maaf ya yang gak nyaman :)

~ Selamat Membaca Readers ~

🌻🌻🌻

"Kamu boleh marah, boleh sedih, sometimes you just need to be yourself, breath, let go. Yang gak boleh, mengganggu orang lain, menyakiti."

~ Author ~

Intan menelpon Andre menyuruhnya datang ke kelas Sherlyn. Agar melerai kegaduhan yang dibuat oleh Syila. sudah dipisahkan pun oleh teman - teman yang lain, tetap saja Syila menyerang Sherlyn.

Manatau di telponnya Andre dan menyuruhnya datang ketempat kejadian bisa melerai masalah yang ada, pikir Intan.

"Kurang ajar! Bangsat lo ya! Dasar setan! Berhenti gak! Syila berhenti!" Teriak Andre yang tiba - tiba saja datang.

"Apa? A apa yang lo lakuin dibelakang gue Ndre?" Tangis Syila pecah seketika, saat dia melihat Andre yang tiba - tiba datang dan memakinya didepan banyak orang.

Syila melepas tubuh Sherlyn dan mendatangi Andre serta memegang lengan Andre.

"Persetan gue ngurusi hidup lo sekarang! Lo tanya sama gue, apa yang gue lakuin dibelakang elo? Sekarang gue tanya deh sama lo! Apa yang lo lakuin sama istri gue! Asal lo tau ya! SHERLYN INI SEKARANG ISTRI GUE! DAN LAGI MENGANDUNG ANAK GUE! Geser gak lo! Jangan pegang - pegang gue! Gak sudi gue dipegang sama orang KASAR kayak elo! Awas aja kalo sampe Sherlyn keguguran, lo harus tanggung jawab! Dan NYAWA HARUS DIBAYAR DENGAN NYAWA!" Jelas Andre panjang lebar dan membuat tangis Syila semakin pecah.

Andre menghampiri Sherlyn dan berjongkok dihadapannya "Sayang, sayang bangun sayang. Sherlyn bangun Sherlyyyyyynnnn!!!" Teriak Andre yang membangunkan Sherlyn dari pingsannya, Lalu ia berdiri mendekati Syila.

Andre menunjuk Syila dengan jari telunjuk kanannya, sehingga jari telunjuk nya itu tepat di depan mata Syila "Awaas ya! Kalo ada apa apa sama istri gue! Tanggung jawab lo!" Ancamnya.

Andre mengangkat tubuh Sherlyn yang tergelatak dilantai itu seperti ala Bridal Style. Andre membawa Sherlyn ke Rumah Sakit.

"Gila lo ya Syil, gak nyangka gue sama lo. Kekerasan banget itu dan lo ngenyiksa si Sherlyn sampe - sampe dia gak nyadarin dirinya, kelewatan batas lo!" Ujar Intan.

"Iya nih. Syila, lo kok gitu sih? Lo tau kan, apa yg lo lakuin tadi? Andre bisa aja masukin lo ke penjara Syil. Inget, kita itu udah kelas 11 gausah suka nyari masalah deh. Jadi males gue berteman sama lo lagi!" Sambung Ririn.

"Iya, gue juga udah males berteman sama lo! Mulai sekarang! Anggap kita gak pernah kenal lagi!" Sambung Intan yang diangguki oleh Ririn, bertanda bahwa dia setuju apa yang dibilang Intan.

Intan dan Ririn meninggalkan Syila yang menangis sambil terduduk dilantai dan menghadap kebawa. Seolah - olah dia sadar akan perbuatannya itu.

🌻🌻🌻

"Tes tes tes, diinformasikan kepada siswi yang bernama Arsyila Romeesa Farzana kelas 11 Ips 3 agar segera datang ke ruang BK sekarang! Terimakasih" Panggil Pak Karsa guru BK disekolah Syila melalui microfon yang terdengar satu sekolah.

Arsyila yang duduk dibangku nya terlonjak kaget, ketika namanya dipanggil pak Karsa. Dia sudah tahu, pasti dia akan disuruh ke kantor Bk atas ulahnya itu. Dan pasti semua guru - guru sudah tau, apa yang diperbuatnya, pikir Syila.

Syila mulai melangkahkan kaki nya menuju ke ruang BK tampak dari kejauhan dia melihat Andre, orangtua Andre, dan Orangtua Sherlyn sedang masuk ke dalam ruang BK. Dia berusaha tenang, walaupun didalam hatinya sedang ketakutan.

Tidak ada lagi teman, yang menemaninya dan mensupport nya saat ini. Karna, pada 2 jam yang lalu Intan dan Ririn sudah memutuskan pertemanan dengannya.

Dia tidak tau harus bagaimana menyampaikan masalah ini ke mama,papa, dan abangnya itu. Pasti mereka memarahi Syila habis - habisan. apalagi bang Reyhan, dia pasti memarahi Syila dan menasehati Syila 3 hari 2 malam.

"Bismillah, Ya Allah tolong selamatkanlah hambamu ini Ya Allah." Gumamnya dalam hati yang meminta pertolongan dari Allah.

Ketika sudah didapan ruang BK Syila melihat mama, dan Bang Reyhan di dalam ruang BK bersama Andre, orangtua Andre, dan orangtua Sherlyn.

"Tapi tunggu, kok ada mama sama bang Reyhan?" Ucapnya bingung.

Bukannya dia masuk ke dalam ruang BK, dia hanya melamun di depan ruang BK. Tiba - tiba ada yang mengagetkannya.

"Syila, kok kamu melamun?" Tanya bu Santi guru Ekonomi.

"Eh, eh enggak kok buk. Syila pamit dulu buk, Assalamu'alaikum." Pamit nya.

Dia malas untuk berbincang dengan buk Santi, karna nanti bisa memakan waktu sangat lama.

"Assalamu'alaikum." Salam nya ke semua orang yang berada di dalam ruang BK.

Semua orang yang berada didalam ruang BK melihat kearah pintu, mereka penasaran siapa yang datang.

"Wa'alaikumussalam. Masuk Syil." Suruh pak Karsa.

Plak

Satu tamparan mendarat dipipi putih Syila dan mengakibatkan pipinya menjadi berwarna merah dihiasi dengan air yang berasal dari mata.

Syila tidak berkutik sama sekali, karena mama nya Sherlyn telah menamparnya. Syila hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Bu, tenang buk. Mari kita bicarakan ini semua dengan kepala dingin. Semua tidak dapat diselesaikan, kalau ibu seperti ini." Jelas pak Karsa dan menenangkan mamanya Sherlyn.

Sementara itu, mama Dinar terlihat kebingungan. Sebenarnya apa yang telah diperbuat, anaknya itu.

Akhirnya dia buka suara.
"Sebenarnya ada apa ini?" Tanya mama Dinar.

"Kau mau tau anak kau ini kenapa? Anak kau yang kau bangga - banggakan ini, udah menghajar brutal anakku. Asal kau tau aja! Sherlyn anakku, dia lagi hamil anaknya Andre. Kau bilang sama anak kau ini, jangan lagi dia ngedekeketin menantuku!" Jelas mamanya Sherlyn dengan logat Batak Medannya.

Mamanya Sherlyn orang Medan.Mamanya Sherlyn juga sering pulang ke kampung halamannya di Medan 2 hari sekali, jadi bahasa dan logatnya tidak berubah.

"Mama" Teriak Reyhan dan Syila bersamaan.

Mama Dinar langsung tergeletak di lantai, setelah mendengar penjelasan dari mamanya Sherlyn.

Semua orang terlihat panik.

Langsung saja, Reyhan mengangkat tubuh mamanya yang dibantu oleh Andre.

"Cepat bawa bu Dinar ke Rumah Sakit Rey!" Suruh pak Karsa ke Reyhan.

"Syil, cepet kamu telepon papa suruh papa ke Rumah Sakit Mitra Medika. Abang bawa mama ke Rumah Sakit Mitra Medika. Kamu ikut sama abang." Jelas Reyhan.

"I iya bang." Jawab syila sederhana.

Huaaaa... Gimana? Hihi..

Salam Author

ArsyilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang