9. Meninggal

76 12 19
                                    

Utamakan membaca Al Qur'an dan jangan lupa Sholat guys :) :)

~ Selamat Membaca Readers ~

🌻🌻🌻

"Sakaratul maut tidak bisa ditahan dengan ramuan obat - obatan dan ajal manusia tidak bisa diketahui batasannya dan waktunya secara persis oleh manusia."

~Author~

"Syil, cepet kamu telepon papa suruh papa ke Rumah Sakit Mitra Medika. Abang bawa mama ke Rumah Sakit Mitra Medika. Kamu ikut sama abang." Suruh Reyhan.

"I iya bang." Jawab syila sederhana.

Arsyila menelepon papanya dengan rasa takut. Dengan tangan yang masih gemetaran, dia mengambil ponsel di saku roknya. Di carinya kontak papa nya, lalu ditekannya pula tombol hijau diponselnya itu.

"As Asslamu'alaikum pa." Salamnya melalui panggilan diponselnya.

"Wa'alaikumussalam. Iya dek, ada apa?" Tanya papa yang terlihat dari nada bicaranya khawatir.

"Hmm... Hmmm.. Itu apa itu loh aduuuh apa sih itu loh." Ngeles Syila.

"Syila, bicara yang betul sama papa. Sini biar abang aja yang bicara sama papa, biar langsung dimakan kamu sama papa." Marah Reyhan yang melihat adeknya begitu bertele - tele.

"Hmm ada apa de?" Tanya papa nya lagi.

"Ini loh pa, mama tadi pingsan diruang BK sekolah Syila. Ini mama lagi dibawa ke Rumah Sakit Mitra Medika, papa kesini ya." Pernyataan Syila yang berbicara begitu halus dan lembut.

Tut tut tut

Tanpa aba - aba lagi, tuan Farzan langsung mematikan teleponnya. Dan langsung bergegas ke Rumah Sakit.

🌻🌻🌻

Sesampainya Syila, Reyhan dan Andre di Rumah Sakit, mama Dinar langsung dibawa keruang IGD untuk di periksa.

"dok, tolong selamatin mama saya." Ujar Reyhan sama menitikkan air matanya.

"Kami akan melakukan yang terbaik dek, serahkan saja semuanya kepada Allah. Dialah yang maha segala - galanya." Terang pak dokter yang memeriksa mama Dinar.

Ruang IGD ditutup. Karna sedang ada pemeriksaan pasien yang sangat darurat. Ya, mama Dinar sangatlah darurat sekali. Saaat di perjalanan tadi, mama Dinar sudah di bangunkan dengan segala cara namun dia tetap tidak menyadarkan dirinya.

"Syil, kok kamu mondar mandir gitu, Gak baik atuh. Sini, sok duduk disebelah abang sama Andre." Pinta Reyhan, yang khawatir kepada adeknya itu.

"Hmm iya bang."

Cklek

Pintu ruang IGD dibuka, dokter yang memeriksa mama Dinar pun keluar untuk mengabari keluarga pasien, tentang keadaan pasien yang ditanganinya.

Langsung saja Reyhan, dan Arsyila menghampiri dokter yang masih berada di depan pintu. Mereka ingin menanyakan keadaan mama mereka.

"Bagaimana dengan keadaan mama kami dok?" Tanya Reyhan yang mewakili dirinya dan Arsyila.

"Eum tenang dek. Saya ingin bertanya, apa pasien sedang lagi ada masalah? Dan tadi pasien mengalami stres berat?" Tanya dokter yang memeriksa mama Dinar.

"Iya, dok. Kenapa dengan mama saya ya?" Tanya Reyhan dengan cepat.

"Pasien yang bernama ibu Dinar dalam keadaan koma, pasien mengidap penyakit kanker jantung stadium 4.

ArsyilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang