NAUGHTY

4.3K 367 65
                                    

Harder
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Arthur menyugar rambutnya yang sudah basah, kepalanya sudah pusing sekali menahan semuanya entah geraman beratnya dan hasrat ereksinya tapi semua itu harus ia tahan saat baby-nya harus belajar dari awal.

Arthur berdehem sekali lalu jakunnya bergerak pelan menelan semua erangan, Jungkook sekarang sedang berlutut di hadapan Arthur sedangkan pria kekar itu sedang membuka lebar kakinya untuk Jungkook.

"Hyungie, a-aku tidak tahu harus bagaimana?" Jungkook menatap Arthur dengan raut penyesalan.

Arthur yang mendengar suara lemah Jungkook bertambah pusing. Ya Tuhan pria kekar itu sedang menahan mati-matian kebrutalannya yang ingin sekali membanting bocah sembilan belas tahun itu ke ranjang besar mereka.

Arthur menundukkan kepalanya di sisi telinga Jungkook lalu berkata dengan suara yang begitu serak hingga membuat bulu-bulu halus disekitar tengkuk Jungkook meremang.

"Basahi 'dia' baby."

Jungkook tidak berani bertanya lagi walau dalam benak laki-laki cantik itu masih terlalu awam dengan permintaan kekasihnya.

Jungkook memejamkan mata sipitnya lalu kedua tangan kecilnya dengan gemetaran menyentuh batang ereksi Arthur.
Dahi Jungkook mengkerut saat menyusuri tonjolan keras disekeliling penis besar kekasihnya itu.

Arthur mengamati raut muka Jungkook yang gelisah, pria kekar itu memberi waktu untuk laki-laki mungil itu mengenal dirinya.
Jungkook mengusap pelan penis Arthur dengan gerakan yang amat kaku.
Arthur membiarkan apapun yang dilakukan baby-nya itu, ia hanya ingin Jungkook merasa tenang sekarang.

Kerutan di dahi putih Jungkook semakin dalam dan getaran tangan laki-laki mungil itu semakin terasa diikuti rasa dingin yang merambat dari telapak tangan Jungkook.
Arthur merasa ada yang tidak benar dengan kekasihnya itu lalu menarik Jungkook untuk didudukan di atas pangkuannya.

"Hey hey baby, buka matamu sayang."

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya berulang kali saat mendengar perintah Arthur, laki-laki cantik itu masih memejamkan manik karamelnya hingga setetes airmata jatuh dari sudut matanya yang terpejam.

"Shussh baby, kita selesai sayang. Sudah sudah. We'll sleep now."

Jungkook tersedak isakannya saat Arthur memeluknya erat, kepala kecilnya menyusup di lekukkan leher besar Arthur sekarang.

"Mi-mianhae hyungie, aku sangat takut."

"Apa yang kau takutkan, sayang?" Arthur memang ereksi keras tapi ia tidak ingin semua yang akan dilakukannya dengan Jungkook nanti membuat laki-laki mungilnya tersakiti.

"Hiks.... D-dia menyuruhku melakukan seperti tadi untuk beberapa orang hyung."

Arthur terdiam mendengar perkataan Jungkook yang tersenggal-senggal akibat tangisnya. Kapten polisi itu tanpa sadar meremas pinggul ramping Jungkook yang berada di pangkuannya. Lagi-lagi Dominic bedebah sialan itu menyakiti kekasihnya dengan cara yang sangat keji. Arthur muak sekali dengan bajingan itu.

FANTASYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang