I always be there for you
-Dominic-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sekyung mengerutkan keningnya dalam serta menyipitkan mata bulatnya saat melihat siluet remaja yang familiar memasuki mobil dengan raut muka pucat pasi. Wanita cantik itu berada di pelataran basement mega mall sedang memasukkan beberapa belanjaannya saat melihat Jungkook bersama beberapa laki-laki yang bukan dari kalangan mantan tunangannya. Sekyung merasa asing dengan dua orang yang mengapit Jungkook saat pemuda mungil itu memasuki mobil hitam dan meninggalkan area parkir beberapa menit yang lalu.
'kau merekrut anggota baru?'
Setelah mengirim pesan kepada Arthur, wanita cantik tersebut memasuki mobil lalu mulai melajukan mobilnya dengan pelan.
***
Jungkook semakin pucat pasi saat merasa jalanan yang dilalui mobil yang sedang membawa dirinya ini memasuki kawasan hutan dan bebatuan terjal. Udara di sekitarnya seakan menipis, manik mata Jungkook menjelajah setiap sudut dan hanya menemukan pohon pohon pinus yang di selimuti kabut tebal.
Laju mobil yang membawa lelaki mungil itu melambat saat memasuki gerbang tinggi yang di dalamnya merupakan bangunan kuno bergaya eropa. Batu bata rumah yang merupai kastil itu terlihat sedikit berlumut dan di kelilingi semak belukar serta pohon pohon besar yang menambah unsur lembab bangunan tersebut.
Jungkook menahan napas saat kedua manik matanya ditutup dengan kain hitam, jeratan tali yang mengikat kedua tangannya mengencang lalu dorongan di punggungnya begitu nyata menyentak alam bawah sadarnya bahwa sekarang dia sedang dalam bahaya menjemput ajalnya.
Jungkook merasa dirinya memang dilahirkan untuk menjalani kehidupan yang naas, hanya dalam hitungan bulan saja dia dapat menghirup udara lega karena Arthur berada disekitarnya namun hanya dengan hitungan jam saja orang-orang tak dikenalnya ini merenggut paksa takdir indah Jungkook.
Pemuda mungil itu merasa dirinya di dudukkan paksa di kursi yang beralas lembut, ia sedikit tersentak saat mendengar suara debuman lembut diikuti suara pintu terkunci. Jungkook menunggu beberapa menit namun tidak merasakan apapun hingga bocah mungil itu menganggap dirinya di tinggalkan di ruangan sialan ini sendiri.
Jungkook mulai menangis dengan isakan kecil, bibir tipisnya ia gigit kuat menahan desakan ketakutan yang ia rasakan saat ini.
Hampir 30 menit Jungkook menangis dengan suara lirih, jejak airmatanya belum sepenuhnya kering di pipi putihnya. Napas bocah mungil itu sudah mulai memberat serta pening yang Jungkook rasakan bertambah saat matanya tidak dapat melihat apapun karena terhalang oleh kain yang menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANTASY
FantasíaBocah kurus itu mengerang untuk kesekian kali saat laki-laki diatasnya tanpa belas kasih melayangkan pukulan serta tendangan berkali-kali di seluruh bagian tubuh bocah tadi. Laki-Laki bernama Dominic tadi merenggut rambut lusuh Jungkook lalu menghem...