Part 1

3K 102 1
                                    

Jadi istri seorang Idol?
Hmm ..
Suami tampan, terkenal, punya karir yang baik, penghasilan yang berlimpah
Sempurna bukan?
Itu kalau kau benar2 istrinya ..
Beda kisahnya kalau kau hanya istri simpanan.
Eit .. tunggu dulu!
Simpanan dalam artian disimpan, bukan dalam lemari memang, tapi keberadaanmu yang tidak boleh diketahui publik.
Ngenes ya?
Itu masih nasibmu kalau kau istri simpanan.
Bagaimana kisahnya kalau kau istri yang tidak diinginkan? Tidak dianggap? Tidak dicintai?
Bagaimana kira2?
Meski mungkin awalnya kau bisa "bahagia", tapi akhirnya kau pasti merasakan yang namanya kesepian. Belum lagi kedinginan karena tak ada yang memelukmu tiap kau ingin. Hahaha
Bagaimanapun .. manusia tetap ingin mencintai dan dicintai bukan?
Apalagi oleh orang yang kau sebut sebagai "suami".

Oke kita berhenti disini dulu.
Kau harus tau kenapa aku membahas hal ini disini. Ini adalah kisahku. Dan aku akan memberitahumu alasannya kenapa aku sampai terjebak dalam kisah rumit semacam ini.
Awalnya aku adalah seorang mahasiswi tingkat akhir yang sangat bahagia. Orangtua yang kaya, pergaulan yang baik, prestasi luar biasa di kampus terkenal, juga wajah dan tubuh yang bisa dikategorikan indah. Orang2 bahkan mengategorikanku sebagai Ullzang sejak dulu.
Sampai pada masa dimana perekonomian di Korea benar2 memasuki fase yang buruk. Terutama untuk pemilik perusahaan seperti Appa-ku. Dan persis seperti kisah tragis yang ku tonton di  drama2, Appa-ku melakukan apa yang dinamakan pernikahan bisnis dengan rekannya untuk menyelamatkan perusahaannya.
Walau sempat marah dan menolak, akhirnya aku menerima permintaan orangtuaku dengan berfikir bahwa aku akan mengakhiri pernikahan ini jika saatnya tepat.
Untungnya aku tidak memiliki pacar saat itu. Dan sebelumnya juga. Karena aku memang lebih suka bermain dengan sahabat2ku dibanding berpacaran. Kalau aku punya pacar, mungkin ceritanya akan beda. Mungkin aku akan memilih kabur dengan pacarku atau mungkin juga melakukan bunuh diri dengan melompat dari lantai paling tinggi di kampusku.
Appa-ku memastikan bahwa aku akan menikah dengan anak rekannya yang memilik bibit, bebet dan bobot yang baik. Walau terkesan menjual anaknya, rupanya Appa tetap memilihkan yang terbaik untukku yang malang ini.
Setelah berkenalan, nyatanya pria itu memang benar2 memiliki bibit, bebet dan bobot yang baik. Sangat baik malah. Melebihi ekspektasiku.
Dia adalah Kim Seok Jin. Salah satu vokalis band paling fenomenal saat itu, BTS. Sebagai Visual di bandnya, tampangnya memang tak perlu diragukan lagi. Wajahnya bahkan lebih mulus dari boko**  milik Han Byul, keponakanku yang masih balita. Dilihat dari sisi manapun dia tetap saja terlihat tampan.
Orangtuanya yang sudah menjalin kerjasama sejak lama dengan Appaku, memanglah keluarga yang baik. Dia juga memiliki Hyung yang sama tampannya. Tapi sepertinya Hyungnya sudah memiliki tunangan, itu mungkin alasan kenapa dia yang dijodohkan denganku.
Setelah menikah dengan persyaratan tidak akan mempublikasikan hubungan kami, aku tinggal bersamanya di apartemen yang baru saja dibelinya. Letaknya masih segedung dengan dorm mereka. Itu sengaja dipilih untuk mempermudah menyembunyikan hubungan kami dari pers. Member BTS lain dan juga agensinya mengetahui pernikahan kami dan bekerjasama untuk merahasiakannya dari publik untuk kelangsungan karir mereka yang kini sedang di puncak.
Jangan tanyakan bagaimana hidupku setelah menikah dengannya. Aku masih seperti gadis lajang umumnya yang hidup mandiri jauh dari orangtua. Aku memilih melamar kerja di sebuah bank yang sangat terkenal di Korea Selatan dan dengan kemampuanku, tentu saja aku lulus tes dan diterima disana. Hubunganku dengan suamiku, si Idol tampan? Kami hanya berkomunikasi kalau ada yang perlu. Dia bahkan jarang pulang ke rumah. Kalaupun pulang, dia akan memilih tidur di kamar yang berbeda denganku. Aku tidak peduli. Aku sudah cukup bahagia dengan pekerjaanku sekarang. Bekerja seharian, pulang sore dan sampai rumah setelah gelap bahkan larut malam kalau ada lembur di akhir bulan, menikmati liburan akhir pekan dengan tidur seharian atau nonton dvd di rumah, atau bahkan hang out dengan sahabat2ku.
Kalau kau tanya urusan ranjang, yaa .. dia adalah nomor 1. Nomor 1 karna tega meninggalkan istri yang baru beberapa jam dinikahinya untuk kembali ke dorm berkumpul dengan member segrupnya.
Bagiku tidak masalah. Toh sedari awal memang tak ada cinta diantara kami. Kenal pun hanya sebatas apa yang diperlukan untuk dokumen pernikahan.

Tapi malam itu ...

*****

-Awake please, Kim Seok Jin!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang