Aku pulang larut malam ini. Sepulang lembur tadi, teman2 kerjaku mengajakku makan daging dan minum soju di restoran dekat kantor. Itu hal yang biasa kami lakukan setiap kali kami menyelesaikan laporan bulanan yang menyita banyak waktu dan fikiran kami.
Begitu masuk rumah aku melihat 2 pasang sepatu di dekat pintu. Sepasang sepatu pria dan sepasang lagi milik wanita. Dengan hati2 aku melangkah dan seketika terhenti saat melihat pintu kamar Seok Jin terbuka sedikit. Dari celah itu aku bisa melihat beberapa helai pakaian yang berhamburan di lantai. Fikiranku mendadak tidak bisa memikirkan hal normal lain selain hal2 yang vulgar. Seok Jin membawa seorang wanita ke dalam rumah ini? Luar biasa ..
Tanpa sadar kakiku menyenggol meja kecil yang ada di depan kamar Seok Jin dan dengan tergesa2 aku berusaha menangkap vas bunga yang ada diatasnya tapi sia2. Vas bunga itu terjatuh dan menimbulkan suara gaduh. Segera ku kutip satu persatu pecahannya yang berserak di lantai, hingga ku lihat Seok Jin berdiri di depan pintu kamarnya, mengenakan sebuah pakaian mandi berwarna putih.
"Miane. aku tidak sengaja" kataku tanpa melihat ke arahnya lagi. Entah kenapa aku merasa malu melihat ke arahnya. Aku belum pernah melihatnya seperti itu sebelumnya.
"Apa kau harus mengacaukan malamku dengan keributan ini Min Jae-ssi?" Suaranya terdengar sangat datar. Aku berdiri setelah mengumpulkan sebagian dan membuangnya ke tong sampah. Tanpa menjawab aku memilih masuk ke dalam kamarku yang ada di sebelah. Masuk ke dalam kamar mandi, menyalakan shower dan diam disana sampai aku merasa siap untuk tidur dengan tenang tanpa memikirkan apa yang terjadi malam ini di rumah ini.*****
Keesokan harinya aku bangun terlambat. Ini akhir pekan dan aku libur dari kegiatan kantor. Ku putuskan untuk segera mandi dan bersiap2 menghabiskan waktu di luar seharian ini. Aku keluar kamar dan tidak menemukan siapapun lagi di rumah.
Setelah sarapan di sebuah toko roti, aku mengendarai mobilku menuju sebuah pusat perbelanjaan. Ku manjakan diriku dengan berbelanja barang2 dan pakaian yang ku suka. Mampir di salon kecantikan langgananku dan menonton film di bioskop. Setelah menitipkan belanjaanku, aku memilih menonton film anak2. Entah kenapa aku memilih film ini. Ku fikir, teater film remaja dan dewasa di akhir pekan seperti ini pasti sangat padat dan pasti dipenuhi oleh pasangan2 yang sedang dimabuk cinta. Ku rasa tidak baik untuk hatiku berada diantara mereka saat aku sedang dalam keadaan seorang diri seperti saat ini.
Dengan kedua tangan berisi popcorn serta minuman, aku masuk ke dalam teater yang saat ini masih terang karna film belum diputar. Benar saja, hanya ada beberapa orang di dalam sana. Lalu mataku tertumbuk pada 2 orang yang ku kenal, 1 pria dewasa yang memakai topi dan masker dan 1 nya lagi gadis kecil cantik yang berusia kira2 3 tahun. Rupanya dia juga menyadari keberadaanku. Dia melambaikan tangan padaku. Aku hanya tersenyum lalu memilih duduk di seatku. Saat film sudah dimulai, tiba2 gadis kecil yang ku lihat tadi, datang dan duduk di sebelahku disusul oleh pria bertopi dan bermasker.
"Yoona .. apa kabar?" Kataku sambil mengecup pipi gadis kecil itu sekilas. Yang disapa juga mencium pipiku sambil tersenyum.
"Apa kau sendirian?" Tanya pria itu sambil menurunkan sedikit maskernya. Min Yoongi. Rekan segrup Seok Jin. Rupanya dia sedang menghabiskan akhir pekannya dengan anaknya yang juga bernasib sama denganku, tidak diketahui publik. Tapi bedanya, Yoona sangat dicintai oleh Yoongi bahkan member dan staf Bighit yang mengenalnya. Sementara aku? Yang lain mungkin menerima dan menghargaiku ,tapi tidak dengan Seok Jin.
"As you see" jawabku sambil tersenyum santai. "Apa kali ini jadwalmu menemani Yoona?" Tanyaku. Yoongi mengangguk. Aku memang tau kalau mereka memiliki kegiatan rutin bergantian menemani Yoona di akhir pekan. Aku juga sering bertemu Yoona kalau kebetulan dia mengunjungi dorm bersama Yoongi atau member lain. Beberapa kali ku bawa dia ke apartemen kami untuk bermain kalau semua member tiba2 ada urusan.
Lalu di pertengahan berlangsungnya film, ku lihat Yoongi menerima panggilan di ponselnya.
"Yoona .. apa kau ingin menyelesaikan filmnya?" tanya Yoongi dengan suaranya yang berat.
"Ne .. wae yo?"
"hm .. Appa tiba2 ada pekerjaan. apa kau tidak ingin pulang bersama Appa? Besok kita akan kesini lagi menonton film ini" Yoona menggeleng.
"Aku tidak mau. Aku masih ingin melihatnya sampai selesai appa" Yoona sedikit merengek.
"Yoona .. " kataku lembut "bibi akan menemanimu sampai film selesai dan nanti bibi juga akan mengantarmu menemui appa. apa kau setuju?" Yoona tampak berfikir mendengar tawaranku. Lalu mengangguk sambil tersenyum. "berarti kau tidak akan menangis kalau appa pergi sebentar untuk bekerja?" Tanyaku lagi. Yoona mengangguk lagi
"Pergilah appa.. bawakan banyak uang setelahnya" katanya dengan wajah yang polos. Yoongi dan aku tertawa mendengarnya.
"Pergilah Yoongi-ya. Aku akan membawanya nanti ke dorm"
"Gumawo Jae-ya. Aku pergi dulu" katanya lalu kemudian pergi setelah mencium kening Yoona lembut.Disana hanya ada seorang staff saat aku dan Yoona sampai. Aku ijin masuk untuk membawa Yoona yang sudah mengantuk di gendonganku. Ku lihat kamar Seok Jin yang terkunci dan aku tidak tau passwordnya. Lalu saat berdiri di depan kamar Yoongi, Yoona menunjuk sensor yang ada di pintu kamar itu. Yoona meletakkan jarinya disana dan benar saja, kuncinya terbuka. Rupanya Yoona tau kalau kamar Appanya bisa diakses dengan sensor sidik jarinya sendiri. Ku bawa Yoona masuk dan ku letakkan di atas kasur yang ada disana. Yoona tampak gelisah karena sangat ngantuk. Ku putuskan untuk menidurkannya karena tidak mungkin menunggu hingga Yoongi datang. Setelah mengelus2 punggungnya dan menyanyikan beberapa lagu yang aku bisa, Yoona pun tertidur. Aku yang sudah kelelahan pun tidak bisa lagi menahan ngantuk. Aku tertidur disebelah Yoona yang memeluk pinggangku.
Saat terbangun, ku lihat jam di tanganku. Jam 2 pagi. Aku melihat Yoona masih tertidur dengan lelapnya. Ku lepaskan tangannya pelan2 lalu mencoba untuk bangkit.
"Kau sudah bangun?" Rupanya Yoongi ada disana sedang sibuk dengan komputernya.
"Ya! kau mengagetkanku!"
"mian .. aku juga baru saja sampai. Jin Hyung sudah pulang ke apartemen kalian" katanya.
"Aku juga harus pulang"kataku sambil berdiri dan berjalan menuju pintu. Yoongi juga ikut berdiri.
"Ku antar"
"Tidak usah. kasihan Yoona sendirian" tolakku sopan.
"Yoona tidak apa2 tidur sendiri. Dia tidak akan bangun hingga matahari terbit"
Akhirnya aku diantar olehnya sampai ke depan pintu apartemen kami.
"Gumawo Jae-ya sudah menolongku hari ini. mian sudah merepotkanmu"
"Gwenchana Yoongi-ah .. aku sama sekali tidak merasa direpotkan kok"
"masuklah .. Jin Hyung pasti sudah menunggumu" katanya. aku hanya tersenyum menanggapi lalu membuka pintu. Yoongi pergi kembali ke apartemen yang mereka sebut sebagai dorm."Darimana kau?" Tanya Jin begitu melihatku masuk. Dia sedang duduk di depan tivi dengan keadaan tivi yang mati.
"Dari luar"jawabku singkat.
"Dengan laki2?" Tanyanya lagi.
"Ne " jawabku lagi.
"Rupanya kau sama saja denganku" katanya sinis. Langkahku terhenti.
"Maksudmu?"
"Ya .. ku kira kau berbeda. Ternyata sama saja. Pantas saja kau tidak mengatakan apa2 tadi malam"
"Sama saja dalam hal apa yang kau maksud sekarang? Sama bajingannya?" Tanyaku dengan nada suara yg ku usahakan tidak meninggi walau hatiku sudah mulai panas.
"Yaa .. jangan menyebutnya dengan sebutan itu .. bukankah kau juga seperti itu? kau bahkan baru pulang jam segini diantar laki2. Jangan2 kau juga membawanya ke sini saat aku tak ada"
"Jangan mengajakku berdebat tentang masalah ini. kau akan menyesal kalau kau tau yang sebenarnya"
"Aku? menyesal? apa kau yakin? seharusnya ini memang tidak jadi masalah untuk kita. Kita sama2 bisa bebas melakukan apa yang kita mau. Tapi tolong jangan berkeliaran dan membawa laki2 lain ke rumah ini. Pergilah ke tempat lain. itu bisa saja merusak privasiku" katanya.
"Hmph. Kau perlu tau kalau aku masih punya nurani Seok Jin-ssi. Sebajingan apapun aku, aku tak akan pernah membawa laki2 lain untuk tidur di rumah yang ku tinggali dengan suamiku sendiri." Kataku sambil meninggalkannya masuk ke dalam kamarku.*****
"Yoona.. kapan kau datang kemari?"tanya Seok Jin begitu melihat Yoona ada di dorm mereka pagi ini.
"Malam tadi .. aku pulang bersama Bibi" jawab Yoona sambil duduk di pangkuan Jin. Jin melihat ke arah Yoongi yang sedang membuatkan susu untuk Yoona.
"kami bertemu Jae di Bioskop kemarin. Tiba2 aku mendapat panggilan dari PdNim. Tapi Yoona tidak ingin ikut denganku Hyung. Untungnya Jae memintaku pergi dan menemani Yoona sampai mengantarnya kesini. Mereka tertidur di kamarku sampai kita kembali malam tadi"
"Apa kau mengantarnya sampai ke rumah kami?"
"Ne hyung .. tapi aku tidak singgah karna berfikir kau sudah tidur" sahutnya lagi. Jin tampak terdiam. Lalu bangkit meninggalkan Yoona yang sedang meminum susu yang diberikan Yoongi.*****
KAMU SEDANG MEMBACA
-Awake please, Kim Seok Jin!-
FanfictionJadi istri seorang Idol? Suami tampan, terkenal, punya karir yang baik dan penghasilan yang berlimpah. Sempurna bukan? itu kalau kau benar2 istrinya.. Beda kisahnya kalau kau adalah istri simpanan. eit .. tunggu dulu! Belum lagi kalau kau istri yang...