Chapter 10 : My Girl

2 1 0
                                    




   " Apa-apaan ini, pembunuhan berantai terjadi di satu blok hanya dengan satu malam, ini pembunuhan yang tidak normal ! maksudku, mana ada orang yang dapat menghabisi satu blok yang berisi kurang lebih 40 orang dalam semalam ! . "

Kepala polisi mengacak-acak rambutnya saat mendapatkan laporan pembunuhan dari tiap anggotanya .

" Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya, ya..kau tau kan, The NotMe , dan kurasa aku mendapat fakta terbaru tentangnya . "
Al memberikan satu berkas berisi foto kondisi korban.

" dia kanibal, kupelajari salah satu tubuh korban dan kutemukan bekas gigitan juga beberapa bagian tubuh yang hilang, itu terjadi pada setiap korbannya semalam " Jelasnya .

" Astaga, dia bukan lagi manusia normal " Gumam kepala polisi,

" Ayolah, orang yang telah melakukan pembunuhan dengan sengaja lebih dari satu kali, dia sudah bisa disebut tidak normal, apalagi seperti sang NotMe ini, dia monster, pembunuh, kanibal..entahlah kurasa ia sudah tak memiliki hati " Ucap Al .

" Cepat atau lambat, aku ingin ia dibawa kemari dan mempertanggung jawabkan perbuatannya ! " perintah sang kepala polisi.

   " Oiya saat aku menginvestigasi gubuk tua yang kau perintahkan sebelumnya, aku telah menyerahkan beberapa samplenya ke tim forensik, rasanya aku mengenal sang korban, tapi wajahnya yang hancur membuatku tak terlalu ingat, semoga saja hasil forensiknya memberi kita kebenaran " Jelas Al lagi .


{ on chat }

Brownies : " Hey there ! "
Daisy       : " Apa? "
.
Brownies : " Kalau boleh tau, kenapa kau bisa menyukai sang NotMe? "
Daisy       : " Apa aku harus menjawabnya? "
.
Brownies : " Akan kuberikan hadiah jika kau menjawab beberapa pertanyaan dariku "
Daisy       : " ………"
.
Brownies : " Deal? "
Daisy       : " Baiklah "
.
Brownies : " :-) ,, Jadi, jawab pertanyaanku yang pertama "
Daisy       : " Aku suka karena dia pembunuh, jujur aku menyukai sesuatu seperti dirinya "
.
Brownies : " Bagaimana kau bisa menyukai seseorang yang bahkan belum pernah kau lihat wajahnya? "
Daisy       : " Aku tidak harus tau wajahnya jika aku menyukai cara membunuhnya :-) "
.
Brownies : " Aku yakin kau sangat penasaran dengan wajahnya "
Daisy       : " Apa yang akan kau katakan? "
.
Brownies : ( Mengirim wajah Ryan yang di blur )
Daisy       : " ……… "
.
Daisy       : " Itu pasti FAKE ! tidak ada yang tau wajah aslinya ! "
Brownies : " Tidak jika aku hidup bersamanya selama kurang kebih 3 tahun, tinggal satu tempat dengannya, dan melihat wajahnya setiap hari "
.
Daisy       : " Oi pendekar kue Cokelat ! kenapa kau sangat antusias menceritakan ini kepadaku? apa yang kau inginkan dariku? "
Brownies : " Tidak ada, aku hanya berpikir bahwa kau orang yang menarik "
.
Daisy       : " Menarik apa maksudmu? "
Brownies : ( Mengirim Voice Note suara Ryan yang disamarkan "aku tertarik padamu" )
.
Brownies : " Berhati-hati lah , bisa saja sang NotMe ada di tempatmu sekarang "
Daisy       : " Haha, lucu sekali ! ayahku bagian dari kepolisian, dia memasang banyak CCTV dan penyadap dirumah ini, dan hanya aku yang bisa lepas dari jeratan tersebut "
.
Brownies : " Tenang saja, takkan ada yang mengetahui isi chat ini "
Daisy       : " Apa kau takut? "
.
Brownies : " Justru aku yang harus menanyakan hal tersebut padamu "
Daisy       : " Aku tidak takut "
.
Brownies : " Oh ya? coba lihat diluar jendela mu "
Daisy       : " ………"
.
Daisy       : " BARUSAN AKU MELIHAT NOTME DISANA ! AKU BERSUMPAH ! SIAPA KAU SEBENARNYA?! "
Daisy       : " JAWAB AKU ! "
Daisy       : " JAWAB AKU SEKARANG !!! "
Daisy       : " OI BROWNIES WARRIOR ! "
.
.
Brownies : " :-) "
Brownies :" Hanya seorang penghubung ".
.
.
.
.
   " Kau mempermainkannya "
   " Aku hanya memberinya sedikit kejutan "



   Alexa terus mondar-mandir didalam kamarnya sesekali menatap jendela, berharap sang pujaan hati kembali muncul, tapi selama 2 jam ia menunggu, sang NotMe tidak kunjung kembali, ia menyerah dan kembali memainkan ponsel nya, Brownies kembali mengiriminya pesan .

' Jika kau ingin melihatnya kembali, tunjukan sesuatu yang membuatnya terkesan ' .

Alexa terdiam sesaat, ia tak tau apa yang disukai sang pembunuh,
' apa itu? 'tanya nya,

' Kau harus mencari tau sendiri '

   Ia melihat-lihat gambar sang NotMe yang dikirim di forum, kebanyakan dari mereka merealisasikannya sebagai seorang pria dengan jubah hitam garis orange dan sebuah pedang yang berlumuran darah, Alexa menggaruk kepalanya, lalu menjentikan jarinya,

" Ia ingin aku membunuh ! " gumamnya.

Srek..

" Baiklah kawan, Mrs.NotMe akan muncul ! "
Alexa membuka lemari pakaiannya dan mengeluarkan kostum buatannya yang mirip seperti sang NotMe .
Ia bercermin setelah menggunakan kostum tersebut, lalu melepas ikatan pada rambut putihnya tersebut " Aku akan merombaknya " gumamnya dan mengeluarkan sebuah wig hitam sebahu.
.
.
" senjata.."
ia berlari menuju dapur dan mencari sesuatu yang bisa ia gunakan, sebuah Pisau ,, hanya itu yang ia lihat disana .



Apartemen pinggir kota

Ting Tong..
Cklek..

   " Ah Alexa ! mari masuk ! " Ucap seorang gadis muda dengan baju tidurnya, Alexa pun tersenyum dan masuk ke ruangan apartemen tersebut.

" lama tidak bertemu, Helena,, bagaimana kabarmu? "tanya Alexa pada gadis yang dipanggil Helena tersebut,

" Yah,, membosankan..sejak aku pura-pura menjadi korbanmu untuk kau posting saat itu, orang-orang mulai mempertanyakan kehidupanku, ahh..aku bosan " Helena menyandarkan tubuhnya pada Alexa yang duduk di sofa, ia memperhatikan penampilan sahabatnya yang menyerupai sang NotMe.

" Alexa? akhirnya kau memakai kostum ini? apa akhirnya kau.."
Helena memutuskan kalimatnya begitu Alexa menoleh ke arahnya dan tersenyum,

" Aku akan bertemu dengannya " ucap Alexa.

" Tapi, bagaimana caranya, kau saja tak pernah melihatnya secara langsung " Helena terlihat tidak percaya kepada sahabatnya tersebut,

" Bukan aku yang akan menemuinya, dia yang akan menghampiriku,, tapi,, ia ingin aku membunuh " Jelas Alexa sembari membetulkan pakaiannya .

" Kalau begitu aku bisa membantumu mencari korban ! ini namanya pertumbalan agar ia muncul kan? " Ucap helen dengan penuh semangat, Alexa tertawa kecil,

" kalau kau mau membatuku, kau tak perlu mencarikan korban " gumamnya

" Huh? lalu? " tanya Helena, Alexa mengeluarkan pisau yang sedari tadi ia sembunyikan

" cukup kau saja yang menjadi korbanku !! "

CRAT !
.
.
.
   Di atap apartemen, Ryan duduk dengan sebatang rokok dimulutnya, ia menikmati suara teriakan dari ruangan dibawahnya tersebut. Lalu tersenyum samar, ia bisa mendengar Alexa berteriak "NOT ME !! " dari ruangan sana.
" idiot " guman Ryan lalu pergi.

NOT ME  !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang