。
。
。
" Kau gila, Ryan. Kau mencuci otak seorang gadis belia hanya untuk bertemu denganmu. " Ucap Brownies saat Ryan kembali pagi hari." Itu kemauannya. Jika pun ia sangat ingin bersamaku, aku bisa menjadikannya pelayanku. "
Jawab Ryan yang duduk di kursi dibelakang Brownies." Lihat ini .."
Brownies menampilkan sebuah gambar." Dia mengirim pesan lagi berupa foto kebrutalan dirinya pada korban pertamanya "
gambar tersebut merupakan selfie Alexa yang tengah menunjukan tanda 'peace' diatas tubuh korbannya. Ryan melirik foto tersebur sesaat dan kembali memejamkan matanya." Itu belum cukup untuk bertemu denganku." gumamnya
" Lalu apa lagi yang kau inginkan?" tanya Brownies.
" Katakan padanya untuk membantai sebuah keluarga, bawa organ tubuh mereka padaku. Itu saja. " Perintah Ryan kemudian pergi, Brownies menatapnya sesaat dan menulis perintah tersebut ke Daisy.
.
.
.
"Ah Brownies. Aku ada 1 permintaan " Brownies tersentak saat Ryan kembali mendekatinya.
" apa itu? " tanya nya" Apa kau bisa mengakses ke situs kepolisian dan menghapus seluruh data tentang diriku? juga semua yang berhubungan dengan keberadaanku di internet. Aku tidak ingin orang-orang mengetahui diriku, termasuk pria yang meneriaki namaku malam itu. " Jelas Ryan yang teringat malam dimana Detektif AL meneriaki namanya, Brownies tersenyum
" tenang saja, kau bisa mengandalkanku,, itu sangat mudah " Jawabnya
。
。
。
'Itu masih belum cukup, ia ingin kau melakukannya sekali lagi. Kali ini sebuah keluarga'Alexa membaca pesan yang dikirimkan Brownies.
'Keluarga?' tanya'nya
' Ya, dan dia ingin kau membawa organ mereka saat bertemu dengan'nya' ' Balas brownies lagi.
Alexa tersenyum. Ia menggenggam erat pisau yang ia bawa dan kembali mengenakan maskernya.-Perbatasan Kota-
"Katakan alasan kalian ingin pindah kota "
" Tunjukan wajahmu!"
" Hei dilarang menggunakan Helm saat pemeriksaan ! "
Penjagaan di perbatasan kota sangatlah ketat, para polisi berupaya melakukan yang terbaik agar sang 'pembunuh' tidak kekuar dari kota.
Alexa ada disana, ia memperhatikan aktivitas padat di perbatasan.'Aku bukan buronan,aku pasti bisa lewat' pikir Alexa, ia pun dengan santai berjalan melewati penjagaan dengan membuka maskernya.
.
.
.
" Hei bukankah itu putri dari detektif AL ? sedang apa ia di kota ini? " gumam salah satu penjaga." entahlah, mungkin ia ingin bertemu ayahnya " jawab rekannya yang sama sekali tidak menaruh rasa curiga saat Alexa lewat.
"Aku ingin keluar dari kota ini ! Kemarin malam tentanggaku dibantai habis-habisan oleh monster tersebut ! " Ucap salah seorang pengemudi kepada temannya di mobil sebrang yang juga sedang menunggu kemacetan.
Cklek..
Tiba-tiba pintu belakang mobil tempat kedua anak kembarnya duduk terbuka.
" Hei sayang, jangan asal buka. Kita tidak- " Ucapannya terhenti saat melihat Alexa yang duduk manis ditengah kedua anaknya.
" Ka-kau..siapa kau?!" tanya pria tersebut.
" Kunci pintunya, tutup seluruh jendela dan cabut kunci mobilmu " perintah Alexa.
" Atas dasar apa kau menyuruhku? " tanya sang pria lagi.
" aku sudah mencoba menjadi orang baik, lakukanlah " Alexa mengancamnya dengan pisau yang ia bawa,pria tersebut pun melakukan perintah alexa dan menatapnua horor
" tetap duduk di kursi kemudi.jangan menoleh " Alexa melihat kotak perkakas dibawa kursi tersebut dan membukanya. disana terdapat palu,tang dan obeng.
" Apa yang akan kau lakukan?" tanya pria tersebut yang melirik dari kaca kemudi.
" Hm ? aku hanya melaksanakan perintah" jawab Alexa .
" Perintah? perintah dari siapa? " tanya pria itu lagi.
Alexa mengambil sebuah obeng besar ." Dari sang NOTME ! "
CRAT !
" ARRGHH !! " Pria tersebut tersentak begitu Alexa menancapkan obengnya ke mata kanan pria tersebut.
" AYAH ! " teriak kedua anaknya yang panik melihat sang ayah juga karena tersangkut sabuk yang mereka kenakan.
" Sstt..Tenanglah, aku tidak akan lama.." Alexa menutup mulut si pria dan kembali menancapkan obengnya ke wajah pria malang tersebut secara brutal.
" jika kalian berani berteriak, akan kujadikan kalian seperti dirinya. " Ancam Alexa kepada kedua anak kembar yang telah pucat tersebut.
" oke permainan selesai, aku mau pergi " sambungnya lalu menikam jantung pria yang telah sekarat tersebut dengan pisaunya.
。
。
。
。
。
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME !
Action" Who killed them? Ohh,, it,s NOT ME! " Ryan Jhonson, adalah seorang anak laki-laki yang memiliki masa lalu yang pahit, tidak diakui oleh keluarga, dan selalu mendapat siksaan fisik maupun batin dari sang ayah karena dirinya yang selalu disebut...