Part 5

251 21 2
                                    

"Gue punya ide!" Oka mengacungkan jari nya
"Apaan?" Tanya Ben saat mereka sedang duduk duduk di kantin
Padahal Bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu

"Gue ga percaya sama ide lo" Gilang menyipitkan mata nya
"Ide Oka ga ada yang Oke" Tambah Kemal

"Yehh, yang ini Oke" jawab Oka
"Apaan coba?" Tanya Devan
"Nih, coba aja Ben gombalin Ariana. Bisa aja dia suka di gombalin. Ya kan? Siapa tua?" Cengir Oka

"Siapa tau goblok" Kemal menggeleng gelengkan kepala.
"Tapi bisa aja Ariana tipe cewek yang suka di gombalin. Kan lo belum coba Ben" kata Gilang

"Yaudah oke. Gue coba" Angguk Ben

•••
Saat ini IPA A tengah Olahraga di Lapangan sekolah.

Ben dan teman teman nya yang kebetulan jam kosong , mereka pun ingin melancarkan aksi Ben untuk menggombali Ariana.

Gadis itu terlihat sedang meminum Air mineral di pinggir lapangan.
"Hei" Ben menepuk pundak Ariana seraya duduk di sebelahnya

Ariana menghela nafas.
Kenapa Ben terus saja menganggu nya? Dia sedang tak ingin di usik saat ini.

"Lo tau apa bedanya pelajar biasa sama gue?" Tanya Ben tiba tiba
Ariana diam. Bahkan tak menoleh ke arah Ketua Basis yang sedang mencoba mendekatinya saat ini

"Bedanya. Pelajar lain itu cari ijasah dari sekolah. Kalo gue cari ijab dan sah dari elo" Kata Ben lagi

Ariana masih diam. Tak berniat membuka bibirnya walau hanya untuk tersenyum kecil

Ben yang merasa gombalan nya menjadi receh. Lelaki itu jadi garuk garuk kepala. Tak tau apa yang harus dia lakukan dalam situasi awkward seperti sekarang.

"Nanti gue anter pulang ya. Gue kan udah tau rumah lo" Senyum Ben
Gue aja udah pindah. Batin Ariana

"Lo kenapa sih jadi cewek irit ngomong. Nolak gue lagi. Gue tuh ganteng. Banyak yang suka sama gue" Kata Ben

Ariana memutar malas bola matanya.
"Lo ga suka ya sama gue?" Tanya Ben menunduk kan kepalanya
Ariana mengangguk angguk pertanda bahwa dia memang sama sekali tak menyukai Ben

"Emang menurut lo gue ga ganteng?" Tanya Ben lagi
Ariana lagi lagi menggeleng kan kepala.

Teman teman nya sudah asik membicarakan Ariana. Perempuan gila mana yang tega mengatakan bahwa Ben tidak tampan?

"Ck. Lo tuh unik ya. Gue jadi tertantang banget buat dapetin lo" Kata Ben tersenyum
Ariana membelalakan matanya.

Dia bersusah payah membuat Ben membencinya. Bahkan membuang bunga dan coklat pemberian Ben

Namun ternyata Ben malah menilainya Unik. Dan merasa tertantang untuk mendaptkan nya.

"Gue yakin. Suatu saat lo pasti jatuh cinta sama gue" Kata Ben lagi
Ariana cepat cepat beranjak dari tempat duduknya. Meninggalkan Ben yang hanya terkekeh.

"Apa bener gue yang tertarik sama dia?" Gumam Ben

"Ben Ben. Gagal lagi gagal lagi. Baru dua hari udah banyak banget di tolak" Tawa Devan
"Asu" Sinis Ben

"Lo ke rumah nya sana. Kalo ga bisa deketin anak nya. Ya deketin orang tua nya" Usul Gilang

"Iya kan lo udah tau rumah nya kan?" Tanya Kemal
Ben mengangguk.
"Iya gue kesana besok. Kan libur" lanjut Ben

Setidaknya dia harus mencoba ide cemerlang Gilang.
•••
Ting Nong! Ting Nong!
Ben memencet Bel dari rumah yang kemarin dia yakini adalah Rumah Ariana.

Ben datang dengan membawa Parsel buah. Di niatkan untuk di berikan kepada orang tua Ariana.

Seorang wanita paruh baya membuka pintu tersebut.
"Halo tante" Senyum Ben ramah

"Halo" Jawab Wanita tersebut
"Ini benar rumah nya Ariana?" Tanya Ben ramah
"Iya benar. Ada apa ya?" Tanya wanita itu lagi

"Saya Ben. Teman nya Ariana. Cuma mau kasih ini tante" Ben menyodorkan Parsel yang sedari tadi ia bawa

"Ohh. Terimakasih Ben. Ayo ayo silahkan masuk" Senyum Wanita tersebut.
Ben mengangguk. Kemudian memasuki rumah Ariana.

"Ben tunggu disini ya. Tante buat kan minum dulu" Wanita itu berjalan ke arah dapur rumahnya untuk membuat minum dan meletakkan parsel buah dari Ben

"Cara ini pasti berhasil" Gumam Ben
"Ini Ben silahkan di minum" Wanita itu menyodorkan segelas sirup kepada Ben

"Iya makasih tante" Senyum Ben
"Ayah nya Ariana ada tante?" Tanya Ben lagi
"Ayah nya lagi pergi ke luar kota. Tapi Ariana nya ada" Jawab Wanita itu

"Oh, boleh minta tolong panggilin Ariana nya tante?" Tanya Ben
"Boleh. Atau kamu aja yang ke kamarnya sendiri. Tuh kamarnya di atas" Wanita itu menunjuk sebuah pintu di lantai dua

"Oh yaudah. Saya izin ke atas ya tante. Mau ajak Ariana jalan jalan" Kata Ben
Wanita itu tersenyum mengangguk

Ben mengetuk pintu yang ditunjuk wanita tadi yang dikatakan mama nya Ariana.

Tok! Tok!
"Masuukkk!!" Kata Suara perempuan dari Dalam
Ben dengan ragu ragu membuka pegangan pintu tersebut

Ceklek!
"Ariana?" Panggil Ben
Ben melihat seorang gadis yang sedang duduk di bangku

Mengenakan sebuah jaket berwarna merah dan kerudung putih

"Emang kalo di rumah Ariana pake kerudung?" Gumam Ben

"Ariana?" Panggil Ben lagi
"Apa?" Ariana menoleh

Bukan gadis yang memakai jaket merah tersebut yang terkejut namun Ben yang membelalakan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan gadis yang memakai jaket merah tersebut yang terkejut namun Ben yang membelalakan matanya

"Lah elo siapaa?!!" Pekik Ben
"Gue? Ariana lah. Elo yang siapa ada di rumah gue?!!" Pekik nya tak kalah kencang

"Yang gue cari Ariana Fellisa. Lo Ariana siapa?" Tanya Ben
"Gue Ariana Monde!" Jawabnya

"Aduh!! Salah rumah lagi gue!" Pekik Ben
"Ada apa ini?" Tanya Mama Ariana Monde
"Tante. Dia Ariana Monde?" Tanya Ben

"Iya. Anak tante" jawab wanita itu
"Yang saya cari Ariana Fellisa" Ben menepuk jidat nya

"Loh. Ya berarti kamu yang salah rumah" Jawab Wanita itu
"Aduh! Maaf ya tante. Saya permisi" pamit Ben

"Parsel nya?" Tanya Wanita tersebut
"Gapapa buat tante aja" Kata Ben

Lelaki itu kemudian cepat cepat masuk kedalam mobil sport nya

"Sial! Kok bisa gue salah rumah!" Pekik Ben kepada dirinya sendiri

Ansos Vs Basis [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang