Part 36

104 19 1
                                    

Ariana : Lebay, baru sebentar udh kangen🤪
Ariana : Gue nggak lagi ngapa ngapain tuh, emang kenapa?

Ben : Gue mau video call sama lo, boleh kan
Ariana : Nggak
Ben : Ya elah udah pacaran juga ttp aja nggak boleh?
Ariana : Biarin aja

Yah pada akhirnya tetap saja, Ben memaksa menelpon berkali kali
Sampai Ariana jenuh dan memilih untuk menerima video call Ben

Padahal alasan gadis itu tidak mau mengangkat video call dari Ben karena dia merasa kurang cantik dan tak percaya diri

"Loh? Kok muka nya di tutupin?" Tanya Ben saat melihat wajah Ariana tertutupi bantal bergambar strawberry

"Malu, muka gue kan lagi acak acakan tau" Balas Ariana
"Hahahaha,,, Mau acak acakan segimana pun, di mata gue, muka lo tetep cantik kok..."

"Lebay lo!"
"Serius, Bahkan kalo gelap sekalipun gue tetep aja ngeliat lo cantik"
"Halah? Emang lo pikir muka gue tetep keliatan kalo gelap?"

"Keliatan, gue kan liat nya pake hati, bukan mata Ri"
"Apaan sih...Gombal, sekarang lo ketua basis atau ketua gombal hmm?"

"Ehehehe...Ri, jangan tutupin muka lo gitu dong, gue kan mau liat muka pacar gue, kangen nih..."

Ariana tertawa mendengar suara Ben yang memelas padanya
Perlahan lahan gadis itu membuka wajah nya yang tertutup oleh bantal strawberry

"Bagian mana muka lo yang acak acakan hmm? Orang cantik kayak gitu kok, nggak acak acakan lagi"

"Masa? Lo jangan coba coba bohongin gue!"
"Enggak, Gue serius...Lo tetep cantik kok" puji Ben dengan senyu mematikan nya membuat pipi Ariana memanas seketika

"Ri..."
"Apa?"
"Gue cinta sama lo" kekeh Ben

"Iya gue tau, Nggak perlu lo ulang ulang juga kali..."
"Biarin aja gue ulang sampe 1000x , kalo perlu gue umumin lewat toa masjid, kalo gue cinta sama elo"

"Ngaco, Nanti yang ada lo dikatain gila sama orang orang tau"
"Bodoamat, gue rela jadi gila buat lo"

"Ariana?" Panggil Andin seraya membuka pintu kamar putri sulung nya
Membuat yang di panggil menoleh ke arah sumber suara

"Iya mah?" Jawab Ariana
"Ehh, lagi video call sama Ben ya? Mamah ganggu kalian nggak nih?" Goda Andin

"Ehehe... Enggak kok tan" jawab Ben dari sebrang sana
"Mamah cuma mau tanya doang Ri. Kamu lihat buku novel punya Anne nggak? Dia lagi kelimpungan cari cari novel nya tuh"

"Novel Anne kan nggak cuma satu dua mah, Novel yang mana lagi yang ilang?"
"Novel yang kemarin dia beli bareng sama buku sejarah yang kamu beli itu loh"

"Ohh novel dia yang itu, Enggak, Ri nggak liat, coba tanya Bibi, dia kan yang beres beres rumah"
"Iyaudah, Mamah tanya bibi dulu ya, Maaf ya Ben jadi ganggu nih tante"

"Gak apa apa kok tan" senyum Ben
Andin lalu menutup rapat pintu kamar Ariana

"Eh, btw, apa kata orang tua lo? Mereka udah tau lo dapetin balik ingatan lo?"
"Iya mereka udah tau, apalagi nyokap gue, seneng banget kayak abis menang lotre aja dia tuh"

"Ahahaha...Biasa ibu kalo seneng soal anak emang begitu.."
"Iya, Trus nyokap sama bokap gue mau ajak keluarga lo makan malem bareng sih besok malam..."

"Serius? Kenapa?"
"Yah kan lo bantuin gue dapetin ingatan gue lagi, jadi mereka mau berterimakasih aja katanya"

"Ohh gitu" Ariana manggut manggut
"Iya, besok gue jemput lo sekalian bilang ke tante Andin"
"Oke"

•••
"Pagi Om" sapa Ben penuh senyum kepada Arion yang ternyata membuka kan pintu untuk nya

"Pagi Ben... Udah sembuh ya?"
"Ehe... Udah om" angguk Ben
"Mau jemput Ariana?"
"Iya"

"Yaudah, Masuk kalo begitu" Arion mempersilahkan Ben untuk memasuki rumah nya

"Haii Ben, Udah sarapan?" Tegur Andin yang tengah duduk di meja makan seraya memberi selai pada roti di tangan nya

"Udah kok tan, mau jemput Ariana aja" sahut Ben melihat ke arah Ariana yang masih sibuk mengunyah roti selai kacang nya

"Oh gitu, tapi tante buat sandwich loh Ben, Kamu mau cobain ya"
"Iya Tan, Makasih" angguk Ben lalu memilih duduk di sebelah Ariana

"Mana Anne?" Tanya Ben yang tak melihat gadis remaja kecil yang satu itu
"Anne masih di kamar nya, Capek kali semalam ngamuk ngamuk gara gara novel nya nggak ketemu" jawab Ri

"Emang novel dia yang mana yang hilang?"
"Novel yang judulnya 'Kita' karangan Linda Ersianti itu loh"
"Ohh Novel yang lagi Booming itu? Hmm," Ben manggut manggut

"Ayo Ben di makan" Titah Andin setelah menyodorkan sepiring sandwich untuk Ben
"Oh iya, Om Arion, Tante Andin, Ri juga Anne di undang makan malam sama Mamah papah" kata Ben setelah ingat perintah Riska

"Oh ya? Kapan Ben?" Tanya Arion menanggapi Ben
"Malam ini sih Om, di rumah Ben. gimana? Om sekeluarga bisa kah?"

"Hmm, kebetulan jadwal Om di kantor juga nggak padat, Udah lama juga nggak ketemu sama orang tua kamu..." angguk Arion

"Iya Ben, bilang sama Riska nanti malam kami datang kerumah mu ya" lanjut Andin

•••
"Ri" Ben menahan Ariana yang hendak keluar dari mobil nya
"Apa?" Ariana kembali menutup pintu mobil Ben

"Nggak, Gue cuma masih pengen deket deket sama lo. jangan buru buru turun kek, masih pagi juga masih sepi"

Ariana hanya diam tak berkutik ketika pacar nya itu mulai meletakkan kepala nya di bahu Ariana

"Ri,..." Ben mengangkat kepala nya dan menatap Ariana lekat
"Iya? Apa?"

"Lo... Cantik banget sih" puji Ben seraya mengelus elus lembut pipi mulus milik Ariana

Bluuuuusshhh!
Jantung gadis itu kini berdetak benar benar di atas kecepatan normal
Ariana merasakan desiran aneh menjalar ke seluruh tubuh nya

"Ka...Kalo gue nggak cantik, Lo mana mau" jawab Ariana memalingkan perhatian nya dari tatapan dalam Ben

"Liat ke arah gue, Ariana" Ben menangkup dagu Ariana membuat gadis itu mau tak mau kembali menghadap ke arah Ben

"Maafin gue ya... Gue gak yakin bisa kuliah bareng lo nanti di Paris... Bukan berarti gue rela jauh dari lo, Cuma kan lo tau...Gue bukan termasuk cowok yang pintar" Ben menghela nafas nya

"Hei? Kenapa lo ngomong gitu? Lagi pula masih lama, Ben"
"Iya emang masih lama, tapi gue mau serius sama lo Ri, gue mau lo orang terakhir yang jadi pacar gue, Kalau nanti Gue selesai kuliah dan berhasil lanjutin perusahaan Bokap gue, Gue janji bakal dateng ke Om Arion untuk minta putri sulungnya jadi istri gue...."

"tapi gue takut nanti di Paris lo naksir cowok bule terus lupa sama gue, nanti gue nikah sama siapa dong? gue kan nggak mau jadi perjaka tua" lanjut Ben

"apaan sih? pikiran lo kejauhan tau nggak, gue nggak mungkin suka sama orang lain disana, sekalipun dia anak orang terkaya di paris, tetep aja gue lebih milih Ben, ketua basis yang nggak sempurna tapi selalu berusaha untuk jadi sempurna" 

"Waaah, pacar gue sekarang udah jago ngegombal ya? di ajarin siapa sih?" 

"Diajarin elo lah," 

"nah, kalo gitu Lo harus belajar yang rajin, seenggaknnya walaupun gak bisa susul gue ke Paris, Lo masih bisa berprestasi disini"

"Gue bakal bantuin lo belajar, Gue janji" Lanjut Ariana
"Makasih ya Ri, Gue cinta sama lo"


Ansos Vs Basis [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang