lembar pertama

8K 435 23
                                    


Selamat membaca

Mengapa kini setelah kita sama-sama tumbuh menjadi dewasa kau sama sekali tak pernah menanyakan bagaimana keadaanku? Jangankan menanyakan keadaanku, meluangkan waktumu sejenak untukku saja kau tak pernah, bahkan kau jarang sekali untuk pulang ke rumah.

Kak, di dunia ini aku hanya mempunyai engkau, bisakah aku bersandar di bahumu dan meluapkan segala beban hidupku padamu?bisakah kita mengulang segala kenangan yang pernah kita ukir beberapa tahun silam?

Keano felix.A.remaja laki laki dengan mata teduh dan senyuman yang hangat,postur tubuh yang bisa di bilang mungil untuk remaja laki laki seusianya.felix adik dari adiba revan galih,tak ada yang mengetahui jika felix dan revan itu bersaudara.Dan satu fakta lagi mengenai felix ia tak memiliki teman bukan karna felix tak mau mempunyai teman namun mereka semua tak menganggap dirinya ada seakan akan dunia menolak ke hadiran dirinya.

Hari ini kelas felix sedang jam kosong sudah dua mata pelajaran gurunya tak masuk ke kelas dan itu menyebabkan suasana kelas menjadi begitu bising semua orang yang ada di kelas sibuk dengan kegiatannya masing masing kecuali felix ia hanya memandang keluar jendela dengan tatapan kosong nya namun jauh di lubuk hatinya yang paling dalam ia ingin sekali bergabung dengan teman sekelasnya itu.

"Gue kadang suka kasian sama si cupu itu"kata reka teman sekelas felix.

"Ngapain sih lo mikirin tuh bocah" jawab zidan dengan kesal"Dia itu gak pantes untuk berada disini buat apa dia ada disini? Peduli dengan sekitarnya pun tidak muak gue sama orang yang kayak dia"

"Hubungannya sama lo apa?apa felix ngerugiin lo selama ini dengan sikap dia yang seperti itu?"tanya Reka.


"Hubungannya sama gue?lo gak perlu tau dan buat apa lo belain bocah bodoh kayak dia?!"

Sudah dipastikan yang selanjutnya terjadi adalah emosi zidan yang semakin menjadi jadi.

Dan Felix mendengar semuanya namun ia tetap diam sampai akhirnya ia melangkahkan kakinya keluar dari kelas meninggalkan Zidan dan Reka yang sedang dilanda emosi.

Felix berjalan dengan menundukan kepalanya ia tak peduli dengan seseorang yang akan ia takbrak nantinya pikirannya hanya satu ia ingin sekali menenangkan pikirannya yang begitu rumit.

Bruk.

Felix tersungkur saat seseorang dengan sengaja nya mendorong tubuh felix.

"Sorry gue sengaja" kata orang itu dengan senyuman sinisnya.

Felix tetap diam tak bergeming kepalanya pun masih ia tundukan ia tak berani mendongkak kan kepalanya karna ia tahu orang yang sengaja mendorongnya itu adalah Gibran si pereman sekolah yang di takuti termasuk dengan felix.

"Bangun!" bentak Gibran.

Namun felix tetap diam sampai akhirnya suara ringisan kecil dari bibir tipis felix terdengar.

"Lo budek?!" sahdan menjambak rambut felix kuat.

"Shh"

Gibran terus saja menjambak rambut felix kuat hingga kepala felix mendongkak tatapan mereka pun bertemu Gibran menyeringai dan menarik tubuh felix untuk ikut bersamanya.

◻◻◻


Bagi Revan,Felix itu barang berharga yang harus ia jaga namun itu dulu sebelum kedua orang tua mereka kembali kepada sang pencipta entah apa yang membuat revan begitu benci kepada adiknya itu namun ia merasa bahwa felix itu pembawa sial bagi dirinya,namun jauh di lubuk hatinya ada rasa rindu yang mendalam mengenai felix namun lagi dan lagi egonya mengalahkan rasa rindu yang ada.

Revan laki laki tujuh belas tahun yang belum menemukan jati dirinya,Felix dan revan hanya berbeda satu tahun saja,revan terkenal dengan kepintarannya dan juga dengan sikapnya yang selalu membuat orang di sekitar nya nyaman bahkan para siswa kadang menatap iri terhadap revan si cowo kebanggan sekolah itu termasuk dengan sahdan si pereman sekolah.

"Van bengong aja lo" kata lino teman dekat revan.

"Apaan sih no ngagetin aja" jawab Revan kesal,sedangkan lino ia hanya menunjukan deretan giginya yang rapih.

Lino bastian atau sering di sebut lino adalah teman dekat dari revan,lino sudah menganggap revan sebagai adiknya sendiri karna ia tahu revan adalah remaja labil yang belum bisa mengontrol emosinya sendiri,ia mengetahui semua tentang revan namun satu yang tak lino ketahui adalah remaja laki laki yang pernah ia lihat di rumah revan.

"Tumben gak ke perpus?" tanya lino aneh pasalnya ia baru pertama kali melihat revan hanya berdiam diri di kelas saat pelajaran kosong.

"Lagi gak mood aja gue"

"Tumben" revan hanya mengedikkan bahunya.

"Mau ikut gak?"

"Kemana?"

"Toilet"

"Kagak ah emangnya gue cowo apaan,ke kamar mandi aja harus berdua" kata revan dengan nada mengejeknya.

"Sialan lo!"

Lino pun pergi meninggalkan revan yang sedang terkekeh,setelah kepergian lino revan kembali terdiam entah kenapa perasaan nya tidak enak pikirannya tertuju pada satu nama dan buru buru ia menghapus pikirannya itu.

"Bodo amatlah" gunggam nya pelan.

Sedangkan di lain lino yang awalnya ingin membuang air kecil itu ia urungkan saat mendengar suara baku hantam di bilik kamar mandi yang paling ujung,ah ralat suara itu bahkan bukan seperti baku hantam yang lino kira pasalnya saat ia semakin dekat dengan bilik kamar mandi itu lino mendengar suara ringisan dan itu artinya ada perlakuan tindak kekerasan di dalam sana samar samar lino mendengar seseorang berbicara.

"Lo itu terlalu lemah buat jadi cowo felix!"

"Felix" gunggam lino pelan.

Bugh.

Bugh.

Bugh bugh bugh.

"Arghhhh"

Cukup lino tak bisa tinggal diam saja ia pun mendobrak pintu itu dan betapa terkejut nya ia saat melihat sahdan sedang memukuli seseorang yang kini sudah setengah sadar.

"Lo gila!" bentak lino.

"Sial"

Gibran pun berbalik badan dan mendapati muka lino yang sudah memerah akibat menahan emosinya sendiri,dan tanpa babibu lagi Gibran pun melangkahkan kakinya keluar dari bilik tersebut.

"Jangan suka ikut campur!" katanya dengan penuh penekanan dan setelah itu ia pun pergi dari kamar mandi itu meninggalkan lino dan felix.

Lino pun menghampiri felix yang sudah tak sadarkan diri dengan luka lebam di wajahnya dan juga ada bercak darah di mulut felix.




Holla gimana nih chapter pertamanya?
Jangan lupa tinggalkan jejak ya:)❤

sacrifice [Di Berhentikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang