enam.

3.7K 369 17
                                    



Kini felix tengah berada di perpustakaan niat nya ingin membaca buku namun ia tak bisa fokus untuk saat ini pikirannya tertuju pada revan sang kakak.

Dua hari sejak revan mengurung felix di gudang kini tak ada lagi perlakuan kasar dan kata kata menyakitkan yang sering revan berikan untuk felix kini hanya ada tatapan dingin yang selalu revan berikan untuk felix ada perasaan aneh saat Revan memberikan tatapan dingin untuk nya felix merasa kehilangan sosok kakaknya itu walaupun felix sering mendapatkan perlakuan kasar tapi ia tahu bahwa revan akan mengelus pucuk kepalanya saat ia tertidur dan felix merindukan itu semua.

"Shh" ringis felix pelan saat seseorang menjambak rambut felix dengan kasar.

"Zidan"

Ya orang yang menjambak rambut felix adalah Zidan teman sekelas felix,bukan nya menjawab Zidan menyeret felix agar keluar dari perpustakaan.

Brak.

Zidan menghempaskan tubuh felix kasar ke lantai dingin dan penuh debu itu,kini mereka berdua ada di gudang sekolah ah ralat seperti nya mereka bukan berdua tapi bertiga karna ada Gibran disana dengan balok kayu di tangannya.

"Ka..kalian mau ngapain?" tanya felix dengan nada yang bergetar,bukannya menjawab mereka berdua mendekati felix yang sedang ketakutan.

"Kita cuma mau main aja sama lo" Gibran tertawa mengerikan.

"Ja..jangan"keringat dingin mulai membanjiri tubuh felix,ia sangat takut sekarang perasaan nya tidak enak seperti ada sesuatu yang buruk menimpa dirinya.

"Lo dulu atau gue yang mulai?" tanya Gibran dan benar saja dugaan felix mereka akan melakukan sesuatu terhadap dirinya.

"Gue dulu deh tangan gue udah gatel nih" tanpa menjawab Gibran langsung menarik felix untuk berdiri.

Bugh.

Bugh.

Bugh bugh bugh.

Zidan memukuli felix dengan berutal Sedangkan felix ia memejamkan matanya membiarka rasa sakit itu kembali menghadirinya.

"Lo tau gue paling gak suka dibantah"

Bugh.

" gue benci lo felix!"

Bugh.

"Dasar pembawa sial"

Napas Zidan memburu sedangkan Felix hanya diam tak melakukan pergerakan sedikit pun tubuhnya sudah sangat lemas karna mendapati banyak sekali pukulan yang ia terima dari Zidan, sedangkan Gibran ia tertawa melihat tubuh felix yang sudah bersandar pada tubuhnya.


Dan felix berharap ada seseorang yang menemukan dirinya siapa pun itu.

◻◻◻

Reka menatap Zidan yang baru saja memasuki kelas dengan tatapan tajamnya ia pun mendekat ke arah Zidan dan..

Bugh.

Reka memukul rahang Zidan dan itu sukses membuat zidan tersungkur karna serangan tiba tiba dari Reka.

"Maksud lo apa!" bentak Zidan ia pun berdiri dan menarik kerah kemeja reka.

Reka tertawa sinis melihat Zidan yang begitu emosi karna ulahnya.

"Dimana felix?" tanya reka dengan penuh penekanan.

"Oh jadi lo mukul gue cuma buat nanyain dimana bocah itu"

"Namanya Felix" bentak reka.

Bugh.

Tanpa sadar Zidan memukul Reka.

"Sejak kapan lo belain dia hah"

"Gue tanya dimana felix" ucap Revan

"Lo pikir gue tau dimana dia?"

Bugh.

Lagi dan lagi reka membuat Zidan tersungkur Sedangkan Zidan ia hanya tertawa meremehkan.

"Gara gara anak itu sekarang lo pukul gue" Zidan terkekeh"lo gak bakal nemuin dia sekali pun lo nemuim dia, dia gak akan bertahan lama"lanjutnya.

Tanpa berpikir lagi Reka keluar dari kelas nya dengan perasaan takut entah kenapa pikiran nya hanya tertuju pada felix ia pun berlari tanpa arah dan tujuan sampai akhir nya ia menemukan seorang siswi yang tengah ketakutam di dekat gudang Reka pun mendekati siswi itu ingin menanyakan apa yang terjadi.

"Lo kenapa?" tanya reka.

"Di dalem gudang ad..ada yang pingsan da..darah nya banyak banget" jawab siswi itu dengan nada gemetarnya.

Perasaan Reka semakin takut ia pun langsung memasuki gudang itu.

Deg.

Di sana di dalam gudang yang penuh dengan debu itu tubuh felix tergeletak lemah dengan mata yang tertutup rapat dan ada bercak darah disekitar mulutnya.

"Felix!"

Reka pun mendekat ke arah felix dan mencoba membangunkan anak itu tetepi felix tak memberikan respon sama sekali.

Perasaan takut dan marah kini menjadi satu,takut jika felix akan mengalami hal yang cukup serius karna kondisinya sekarang dan marah karna yang telah melakukan ini semua adalah teman baik nya sendiri.

Dan tanpa pikir panjang reka pun menggendong tubuh felix ke UKS.

"Jangan buat gue takut lix"


Jangan lupa tinggalkan jejak💙💜

sacrifice [Di Berhentikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang