01 - Nice Accident

2.6K 260 168
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalin jejak yaa sheyeng 💕

Welcome to the first chapter of kebucinan Jeon Jungkook

.

.

.

.

.

'Ambil kembali dan jangan coba-coba memberiku sesuatu lagi!'

Terdengar singkat bukan? Namun jangan salah. Itu adalah rentetan kalimat terpanjang yang sejauh ini pernah kudengar dari bibir tipisnya yang indah. Sebelumnya, jangankan kalimat, bahkan sepatah katapun sangat jarang terdengar. Ia lebih senang menatapku datar, menunjukkan raut tak suka, kemudian pergi begitu saja mengabaikan kehadiranku yang mungkin seperti hama baginya. Tanpa sebuah kata, apalagi sederet kalimat.

Setelah kembali menolak pemberianku yang entah sudah untuk keberapa kalinya, ia pergi. Melenggang dengan langkah anggun yang angkuh, meninggalkan aroma peachnya yang menggelitik indra pembau.

Yang aku lakukan selanjutnya?

Hanya diam. Melihat sosok itu pergi menjauh tanpa sedikitpun menoleh untuk melihat keadaanku yang kali ini cukup kacau setelah penolakannya. Menatap nanar pada paperbag yang kini terlihat tak ubahnya rongsok yang siap dicampakkan ke dalam tempat sampah, meski sebagian diriku menjerit menahan diri untuk tak segera membuangnya.

Well, sanggupkah kau membuangnya jika nominal yang kau keluarkan untuk membeli isi paperbag tersebut bisa membantu biaya makanmu selama satu minggu?

Untuk diriku pribadi, jawabannya tentu saja tidak.

Aku mengurungkan niat untuk membuang paperbag berharga tersebut ke tempat sampah. Memutuskan untuk membawanya pulang dan menyimpannya bersama kumpulan barang-barang lain yang senasib dengannya,

Tertolak dan terbuang.

Bukan lagi penolakan untuk yang pertama kali, tetapi sudah untuk yang kesekian kalinya. Namun aku selalu saja menulikan telinga dan menutup mata kala diriku dicerca dengan kata-kata bodoh dan semacamnya, memintaku untuk berhenti mengejar cintanya. Bersikap seolah-olah tak pernah menerima penolakan, seolah-olah aku baik-baik saja ketika penolakan demi penolakan kerap kuterima sebagai balasan. Tak jarang aku menghela napas lelah, sedikit putus asa namun masih saja enggan berhenti.

Aku menyukainya.

Sangat suka.

Lihat? Aku bahkan menebalkan kata suka itu untuk menggambarkan seberapa sukanya aku pada sosok yang baru saja mengabaikanku tersebut.

Aku tak bisa mundur begitu saja ketika sesuatu yang benar-benar aku sukai ada tepat di depan mata. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kehidupanku, aku tertarik pada sosok seorang gadis betulan. Bukan karakter fiksi dari anime-anime yang biasa kulihat di layar kaca maupun lembaran kertas. Dia nyata, seorang gadis cantik yang juga seorang dewi dari fakultas tempat aku menimba ilmu saat ini.

Namun sayangnya ia cukup dingin, sulit diraih, dan begitu jauh dari hati.

Sahabatku, Mingyu juga sudah berulangkali memintaku untuk berhenti. Namun, berulangkali juga aku mengabaikan nasihatnya. Aku tak bisa berhenti sebelum mendapat apa yang aku inginkan, aku tak bisa berhenti jika bukan gadis itu sendiri yang menghentikanku.

Tekadku sudah bulat, tujuanku sudah tertulis jelas didepan mata.

Adalah menaklukkannya, menjadikan ia milikku sepenuhnya.


NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang