11.

5.1K 425 15
                                    


Happy Reading.

*

Tangan Jimin terlihat santai memegang beberapa benda yang ditunjukkan oleh Yoo Min Jae. Ini benda leluhur katanya. Sebenarnya Jimin tidak tertarik, hanya saja siapa tau Jimin bisa menemukan kristal perak dan membawa Aliya dan anaknya pergi dari sini dengan cepat.

"Bagaimana menurutmu?" Jimin melirik Yoo Min Jae sebentar dan kembali melihat guci Kecil yang berisi pasir.

"Lumayan. Sepertinya ini benda bersejarah" cetus Jimin dingin dan Yoo Min Jae tertawa kecil.

"Bukan hanya bersejarah tapi berharga. Apa kau tau jika guci yang kau pegang itu berisi nyawa Kwon Yuri?" Dan Jimin dibuat mematung dengan ucapan Yoo Min Jae. Jadi guci ini?

Mengatur wajahnya seperti semula dan Mengangguk pelan. Jimin tidak boleh terlihat terkejut atau kaget. "Kukira dia mati" cetus Jimin dingin.

"Yoo Min Joo tidak membunuhnya. Dia hanya mengurung wanita itu dalam guci, dia berharga. Aku menggunakan wanita itu untuk memancing Aliya dan benar dia datang sendiri. Tinggal menunggu waktu maka aku bisa menyatukan Aliya dengan kristal perak" benar yang dikatakan Jung Soo, Yoo Min Jae sangat bodoh dan mudah ditipu dan Jimin harus memanfaatkan itu.

"Kristal Perak?" Tanya Jimin pelan.

"Ya Kristal Perak yang abadi. Pemegang kekuatan langit dan aku akan menyatukannya dengan Aliya. Dan itu bisa membuatku menjadi penguasa langit. Jelas Aliya jadi alatnya" Jimin menahan dirinya untuk tidak tersulut emosi.

"Apa benda seperti itu ada?"

"Ya dan aku memilikinya. Hanya tinggal menunggu bulan purnama 2 Minggu lagi"

"Dimana?"

"Dalam tubuhku" dan Jimin langsung bungkam mendengar itu. Dalam tubuh Yoo Min Jae? Sialan ini akan sangat sulit jika seperti ini.

"Kenapa kau menyimpan benda sepenting itu disana?" Yoo Min Jae tertawa dan menepuk pundak Jimin.

"Aku tidak punya tempat lain yang aman selain dalam tubuhku" Jimin menatap Yoo Min Jae lama dan Mengangguk pelan.

"Aku mengerti" Jimin meletakkan guci kecil yang ia pegang ketempat semula.

"Kurasa hari ini cukup. Kau bisa keluar" Jimin berlalu meninggalkan Yoo Min Jae sendiri.

"Park Jimin"

*

"Aku menemukan tempat yang cocok untuk tempat mu" Aliya diam saat Jimin menguap lembut perutnya. Mencium lembut pipinya dan meletakkan dagunya dibahu.

"Aku juga menemukan tempat ibumu" Aliya menoleh dan menemukan Jimin yang tersenyum lembut kearahnya.

"Tidak bisa cepat sayang. Kita butuh waktu. Aku janji akan mengeluarkan ibumu segera dan membawanya pergi bersama kita" Aliya menunduk dan mengusap tangan Jimin yang ada dipinggangnya.

"Kau yakin ini akan baik-baik saja?" Mengangguk lembut dan mencium sayang bahu Aliya.

"Hem. Bersabarlah" Jimin menarik wajah Aliya untuk menengok kesamping. Mencium cepat bibir Aliya secara bergairah dan tidak sabaran. Mendapatkan serangan dari Jimin, Aliya sedikit kewalahan. Tapi Aliya membiarkan Jimin terus menciumi bibirnya.

"Hem" Jimin menarik tubuhnya untuk berbalik. Merangkul pinggangnya dengan erat dan Aliya sendiri mengalungkan tangannya keleher Jimin.

"Sayang" Jimin mendesah dalam Ciumannya dan membuat Aliya sedikit bergetar.

This Not Dream 🔞 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang