End.

6.1K 417 100
                                    

Happy Reading.

*

Aliya Terlihat sangat nyaman berada dalam pelukan Jimin. Keduanya diam dan menikmati udara segar dipagi hari. Tangan Jimin tidak berhenti mengusap rambut dan perut Aliya yang sudah terlihat besar.

"Jim?"

"Hem?"

"Kau tidak mau pulang?"

"Ani" menghela nafas pasrah mendengar jawaban Jimin yang begitu acuh. Sudah berulang kali Aliya bertanya dan jawabannya selalu saja sama.

"Kau tidak ingin bertemu yang lain?"

"Tidak. Aku hanya butuh kau" Aliya mendongak dan menatap wajah Jimin yang terpejam.

Pria ini benar-benar tidak ingin pulang dari sini. "Kita tidak akan kemana-mana" Jimin berucap begitu tegas dan menunduk. Membalas tatapan Aliya.

"Aku tidak akan menemui orang yang akan mengingatkan aku tentang waktu kita yang sementara" semakin menunduk dan mengecup bibir Aliya dengan lembut.

"Kau pasti tau aku?" Aliya mengarahkan tanganya untuk mengusap pipi Jimin.

"Aku tau. Tapi setidaknya kita harus melihat sebentar~~~"

"Tidak akan Aliya" Aliya menghela nafas pasrah dan kembali menunduk.

"Aku mengerti" Jimin diam dan mengeratkan pelukannya.

"Untuk sementara waktu aku akan menitipkan kau pada Ayahku" Aliya diam mendengar ucapan Jimin.

"Untuk?"

"Aku harus membantu Lisa dan Yerim. Mereka dalam kesulitan" Aliya melepaskan pelukan Jimin.

"Maksud mu?"

"Mereka masuk kedalam rumah Yoo Min Jae" mata Aliya terbelalak.

"Pasti ada alasannya. Dan kau tidak perlu khawatir. Aku akan menyusul mereka. Dan alasanku menitipkan pada ayahku karena hanya dia yang tidak akan tertipu denganmu. Jadi kau akan dalam pengawasannya penuh"

"Aku mengerti. Tapi jangan sampai terluka"

"Pasti. Aku akan kembali untukmu dan anak kita" Aliya tersenyum dan mengeratkan pelukannya.

"Aku bermimpi jika anak kita perempuan" Jimin tertawa.

"Sepertinya dia akan mirip ibunya"

"Itu harus"

*

"Jaga dirimu. Aliya baik-baik dengan Ayah" Jimin mengangguk pelan. Menatap Aliya yang ada dibelakang ayahnya.

"Jangan lupa untuk cepat. Waktu mu hanya tinggal sedikit" Jimin tersenyum pada Aliya yang terlihat ketakutan.

"Aku janji akan cepat dan merubah perbedaan ini. Aliya akan jadi Malaikat dengan sempurna" Jung Soo tersenyum tipis dan menepuk pundak Jimin.

"Jangan lakukan kesalahan. Ada calon istri dan anakmu yang menunggu"

"Aku akan kembali dengan cepat"

*

"Lis?" Lisa melongo melihat Jimin yang ada didepannya. Bagaimana bisa Jimin ada disini?

"Shut. Aku tidak punya banyak waktu jadi kita langsung saja. Aku akan menjelaskan nanti, tapi sekarang kau pergi dulu. Aku harus menemui Yerim" Jimin menyerahkan jubah merah tua pada Lisa dan berlalu.

This Not Dream 🔞 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang