5.

6.9K 485 22
                                    

Happy Reading.

*

'Ada sebuah perbedaan jika dilihat dengan jelas. Identitas nya tersembunyi dan tidak ada yang menyadari itu. Dia yang tidak seharusnya terlihat juga terlihat karena asumsi yang salah. Kebenarannya masih belum terungkap. Gunakan mata yang jeli dan jangan tertipu dengan mudah'

*

Aliya berjalan mengendap-endap masuk dalam rumahnya. Ia pulang telat lagi dan Aliya tidak mau kena omel atau kotjah Ayahnya. Bagi Aliya itu terdengar memuakkan dan membosankan, just Now Aliya Not Kids.

Membuka pintu kamarnya dengan pelan dan setelah Aliya masuk akhirnya menghela nafas lega. Tersenyum puas dan. Melemparkan tasnya keatas ranjang.

"Menyenangkan jadi pembangkang" gumam Aliya yang melemparkan tubuhnya keatas ranjang. Memandang langit kamarnya dengan wajah cerah. Entah kenapa hati Aliya merasa tenang dan bahagia.

Aliya tidak munafik mengakui jika ini karena kata-kata Jimin tadi. Baru kali ini Aliya merasa bahagia dengan kata-kata seorang laki-laki. Biasanya Aliya akan bereaksi datar dan tidak peduli. Tapi ini Jimin, benar-benar sangat berbeda.

"Apa aku mulai menyukainya?" Memejamkan matanya sesaat dan kembali terbuka. Ingatan tentang kata-kata manis Jimin membuat Aliya tidak bisa menghentikan senyumnya. Merasa bodoh karena terus tersenyum tanpa henti.

"Ah aku bisa gila" gumam Aliya pelan dan menutupi wajahnya.

"Ya Tuhan bagaimana bisa hanya dengan memikirkan dia wajahku jadi memerah. Oh Ya Tuhan Aliya, kenapa kau malu sendiri? Dia bahkan tidak ada disini? Aliya please! Aaaa~~~" pada akhirnya Aliya hanya berteriak frustasi dan malu dengan dirinya sendiri.

"Park Jimin Neo Jinjaa"

*

"Berhenti. Kumohon Berhenti. Berbahaya Untukmu. Jangan mendekat! Kau dalam bahaya. Dia tidak baik untukmu. Dia hanya memanfaatkan mu. Berhenti kumohon Berhenti. Aliya dengarkan ibu. Kau dengar ibu kan. Sayang ibu mohon berhenti. Berhenti sekarang juga. Aliya Berhenti"

"Aaaaaa~~~~" nafas Aliya terdengar memburu, keringat dingin terus membanjiri wajahnya. Matanya memerah dan tubuhnya tiba-tiba menggigil.

"Siapa kau? Kenapa kau selalu datang kemimpi ku? Apa yang kau inginkan dariku sebenarnya?" Aliya memeluk dirinya sendiri dengan perasaan takut. Lagi, kenapa dirinya harus dimimpikan wanita itu? Sebenarnya apa yang wanita itu inginkan? Dan kenapa wanita itu selalu ingin ia panggil ibu?

"Sayang~~~" Aliya menoleh dan menemukan Ayahnya yang masuk kekamar nya.

"Ayah" Kim Jung Min berjalan pelan menghampiri Aliya. Duduk ditepi ranjang Aliya sontak Aliya Langsung memeluk erat tubuh Kim Jung Min.

"Ayah aku takut" Kim Jung Min mengusap sayang punggung Aliya. Mencoba menenangkan anaknya yang ketakutan.

"Kau bermimpi buruk?" Tanya Kim Jung Min lembut.

"Hem. Ayah kenapa aku selalu dimimpikan wanita yang sama? Dia menyebutkan jika dirinya ibuku? Sebenarnya apa yang dia mau dariku? Aliya takut ayah? Aku tidak mau dimimpikan wanita itu terus" Kim Jung Min menghela nafas panjang dan melepaskan pelukan Aliya. Menatap lembut mata Aliya yang sudah berubah menjadi abu-abu gelap.

This Not Dream 🔞 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang