Flashback On
Umji pov
Aku sudah gak kuat. Aku cape sama hidupku. Orang tua selalu memaksaku memenuhi keinginan mereka. Sama sekali tidak ada yang mau mendukungku. Kemampuanku hanya segini. Tapi mereka memaksa lebih. Aku merasa sangat tertekan
Aku berada di atap sekolah sekarang. Sudah kupastikan tidak ada yang melihat. Aku rentangkan tanganku dan siap untuk terjun ke bawah. Aku sudah memikirkan ini matang matang. Lebih baik aku mati daripada hidup tersiksa
"Sombong sekali" Sinb
Saat aku melangkahkan sedikit kakiku, tiba tiba aku mendengar seseorang bicara. Ternyata itu Hwang Sinb dari kelas 10-E. Aku kaget melihat dia sedang menyender depan pintu dan menatap tajam ke arahku
"Kau ku cap payah kalau kau ingin mengakhiri hidupmu" Sinb
"Kamu tidak tau apa apa!" Umji
"Kalau kau merasa bisa, kenapa harus bunuh diri?" Sinb
"Kau tidak mengerti aku Sinb! Kau tidak mengerti!" Umji
Dia berjalan agak dekat ke arahku, sambil membuka bungkusan permen dan memakannya. Untuk apa dia lakukan itu?
"Terjun saja kalau kau mau" Sinb
Apa apaan dia?
"Aku tidak peduli dengan mereka yang memandangku sebagai orang yang nakal. Aku tidak peduli selalu bolak balik masuk BK. Aku tidak peduli orang tuaku selalu marah. Ini lah diriku. Aku melakukan apa yang aku mau. Yang bisa merubahnya hanya diriku. Orang lain berhak berkomentar. Tapi tidak berhak merubah diriku. Jika kau kuat, jangan pedulikan mereka. Kau tetap kau. Yang harus ada hanyalah percaya dirimu. Itu yang membuat aku tetap bertahan" Sinb
Setelah bicara begitu, Sinb menaruh satu permen yang baru dan diletakkan di kursi rusak yang tidak terpakai. Lalu dia pergi. Aku memahami dengan jelas perkataannya tadi. Aku memang kurang percaya diri. Makanya paksaan itu membuatku merasa tidak bergairah hidup
Aku bertemu seseorang yang lebih buruk dibanding diriku. Tapi dia tetap kuat. Pantang menyerah untuk hidupnya. Aku mulai mengerti. Aku urungkan niatku untuk bunuh diri. Aku berjalan menghampiri permen itu. Ada sebuah kertas kecil bertuliskan..
Ku cap payah kalau kau terjun. Ku cap kuat kalau kau ambil permen ini
H.SXXB
Kalau dia sudah menyiapkan ini, berarti dia sudah tau aku akan bunuh diri..
Umji pov end
Flashback Off
.
.
.
.
."Semenjak itu aku menemukan kepercayaan diriku. Kau tau intinya? Sinb bukanlah seperti yang orang pikirkan. Sifatnya nakal. Tapi hatinya sangat baik" Umji
Yerin menyimak jelas cerita Umji tadi. Langsung dia berpikir kenapa Sinb harus mengeluarkan sifat evilnya kalau dalam dirinya ada sifat malaikat?
"Kyaa!" -
Seisi kantin langsung nengok ke sumber suara. Ada yeoja yang lagi tutup mulutnya. Dia ngeliat ke arah namja yang sepertinya terjatuh sambil memegang perutnya. Dan gak jauh dari kantin, ada Sinb yang berjalan menjauh sambil memakan permen. Itu ciri khasnya. Mereka tau pasti itu ulah Sinb

KAMU SEDANG MEMBACA
Human Cold [END]
Fanfiction"Dasar bodoh! Semua orang dingin memang gak peka!" Yerin Yang dikatain cuma diem sambil liatin tuh Yerin pergi. Gak bergerak sama sekali. Wajahnya datar, tatapannya tajam, dan pikirannya kosong. Pas Yerin udah ilang dari pandangannya, baru deh di i...