Yerin menuntun Jessica ke apartementnya. Jessica ngerasa gak asing sama jalan itu
Dan benar saja dia tau persis apartement itu
"Kamu, tinggal di sini juga?" Jessi
"Ne. Eh.. Juga?" Yerin
"Aku langsung ke sini pas nyampe di Korea" Jessi
Yerin mengangguk paham. Lalu diajaknya Jessica ke kamar Yerin. Jessica duduk di sofa, sementara Yerin mau ambiliin munim buat Jessica
"Jessi, aku cuma ada air putih. Gapapa?" Yerin
"Tidak usah Yerin ssi. Aku hanya sebentar saja di sini" Jessi
Yerin mengurungkan niatnya dan duduk di sofa lainnya. Dia menunggu Jessica bicara, apa yang bisa membuat Sinb berubah
"Aku tau mungkin ini terdengar aneh tapi, harus ada seseorang yang bisa membuatnya jatuh cinta" Jessi
Otak Yerin jadi berpikir keras. Siapa yang mampu membuatnya jatuh cinta. Sifatnya saja sedingin itu.
"Aku pantau dia saat di America. Sudah banyak yang berjuang keras untuk mendapatkan Sinb. Tapi tetap tidak ada yang bisa membuatnya jatuh cinta. Aku juga frustasi di sana. Gimana caranya sihir itu hilang" Jessi
"Cuma itu satu satunya cara?" Yerin
"Ne. Tidak ada lagi" Jessi
Yerin berpikir, siapa yang kuat dengan sifatnya yang seperti itu? Jessica mungkin kuat karena dia kembarannya. Tapi ga mungkin dia membuat Sinb jatuh cinta
Omong omong soal itu, tiba tiba saja jantung Yerin berdetak kencang. Entah dari mana asalnya. Dia merasa dia ingin lebih dekat sama Sinb. Apa mungkin itu alasannya jantungnya berdetak kencang?
"Tapi.. Aku rasa ada seseorang yang bisa membuatnya jauh lebih baik" Jessi
"Nu.. Nugu ya?" Yerin
Jessica tarik nafas sebentar..
"Kamu, Jung Yerin" Jessi
Mata Yerin langsung melebar. Jantungnya tambah deg2an. Seorang Jung Yerin yang takut sama Sinb, dipastikan bisa membuat Sinb jatuh cinta padanya? Yerin sendiri merasa itu mustahil
"Ke.. Kenapa aku?" Yerin
"Aku merasa hal yang beda dari Sinb saat dia sama kamu" Jessi
"Apa??" Yerin
"Kamu pasti tau soal tatapan dia. Aku baru melihat sehari saja, aku langsung tau ada yang beda dari Sinb. Dan itu cuma pas sama kamu doang. Kau tau? Sinb selalu marah sama yang berusaha mengganggu urusannya. Kau lihat tadi? Aku dibentaknya. Tapi kau yang membantunya? Tidak diapa apain kan?" Jessica
Yerin berpikir keras lagi. Bahkan selama obrolan ini, dia terus berpikir. Dia harus membuat Sinb jatuh cinta padanya. Meski tau itu pasti butuh waktu
"Kau cuma perlu jadi dirimu sendiri Yer. Jangan kayak yang lain yang terlalu ingin memiliki Sinb. Itu akan membuatnya risih. Aku harap kau mau mengikuti ku" Jessi
Yerin berpikir dua kali untuk menjawab. Dia takut sama Sinb, tapi dia ingin lebih dekat sama Sinb. Jawaban iya dan tidak serasa seimbang. Tapi setelah berperang dengan batinnya, dia menemukan jawaban yang tepat
"Geure. Aku akan melakukan itu" Yerin
"Kau yakin?" Jessi
"Ne" Yerin
"Tapi ini akan jadi pilihan terakhirmu" Jessi
"Pilihan terakhir?" Yerin
"Jangan kecewakan dia. Yang seseorang lakukan pasti dapat resikonya. Aku harap kau tau maksudnya.. Aku mau pamit ke kamarku ya. Aku ada urusan" Jessi
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Cold [END]
Fiksi Penggemar"Dasar bodoh! Semua orang dingin memang gak peka!" Yerin Yang dikatain cuma diem sambil liatin tuh Yerin pergi. Gak bergerak sama sekali. Wajahnya datar, tatapannya tajam, dan pikirannya kosong. Pas Yerin udah ilang dari pandangannya, baru deh di i...