014

1.4K 138 2
                                    

Yerin sudah menutup matanya rapat rapat. Beberapa detik belalu, gak ada yang terjadi padanya. Yerin membuka matanya pelan pelan. Ternyata oh ternyata, Sinb cuma mau ambil hpnya di bawah bantal yang tadi Yerin pakai. Lalu Sinb kembali duduk seperti semula

Rasa malu langsung menyerbu Yerin. Wajahnya merah padam bahkan sampai ke telinga. Dia jadi ngerasa kege-eran

"Yaa! Apa maksudmu?!" Yerin

"Mwo?" Sinb

"Ngambil hp sampe segitunya?! Kau mempermainkanku?!" Yerin

"Hpku dari tadi emang di situ. Salah gitu aku mau ambil??" Sinb

"Yaiish mending aku pulang!" Yerin

Yerin berdiri mengambil hp dan tasnya. Dia kesel sama Sinb yang terlalu cuek. Yerin memakai tasnya dan memasukkan hpnya ke saku roknya. Baru aja Yerin maju selangkah, Sinb menaruh hpnya, dia langsung berdiri dan menarik tangan Yerin

Kayak yang di drama drama, Sinb terlalu kuat menarik tangan Yerin, sampai Yerin sangat dekat sama Sinb. Tubuh mereka menempel. Alias gak ada jarak sama sekali. Sama seperti posisi tadi pagi, tangan kiri Sinb melingkar di pinggang Yerin, sedangkan dua tangan Yerin memegang pundak Sinb

Bukan hanya tubuh, tapi wajah mereka juga udah gak ada jarak. Hidung mereka bersentuhan. Saat itu juga, jantung Yerin kembali berdetak cepat. Tubuhnya juga merinding karena dinginnya tubuh Sinb. Mereka betah di posisi itu selama beberapa detik. Saling menatap dalam dalam

Gak butuh waktu lama, Sinb langsung mendaratkan bibirnya di bibir Yerin. Mata Yerin terbuka lebar. Dia kaget sama tindakan dadakan Sinb. Tapi sisi lain dia merasa nyaman. Walau bibir mereka hanya menempel, bibir Sinb terasa seperti permen yang di dinginkan. Yerin menyukai itu

Setelah itu Sinb menyudahi ciumannya. Dia beralih mencium kening Yerin agak lama. Lalu turun mencium hidung Yerin. Terakhir menatap mata indah Yerin. Yerin terbawa suasana. Ini pertama kali untuknya. Dia merasa sangat nyaman. Hatinya bahkan terharu

Tangan Yerin melingkar di leher Sinb. Yerin memeluk Sinb erat. Sinb juga membalas pelukan Yerin. Beban hidup terasa hilang. Sinb merasakan hal yang sama, tapi menurutnya ada yang kurang

Kenapa dia gak pingsan lagi? Apa ini artinya, sihirku sudah hilang? --batin Sinb

.

"Ekh! " Sinb

Ternyata ke romantisan mereka berhenti di situ. Sinb tiba tiba merasa tersedak. Dia menjauhkan Yerin dari dirinya. Banyak kilatan biru muncul di matanya. Seketika Sinb ambruk. Yerin kembali panik juga khawatir

"Sinb?! Kamu kenapa lagi?!" Yerin

"Empkh! Akh! AAKHH!" Sinb

Yerin menjauhkan dirinya saat ada cahaya biru keluar dari tubuh Sinb. Cahaya itu naik ke atas menembus langit langit kamar Sinb. Kejadian itu hanya sebentar, tapi berdampak sesuatu sama Sinb

Saat keadaan sudah normal, Yerin mendekati Sinb dan membantunya berdiri. Yerin kaget lagi dia merasakan perubahan suhu tubuh Sinb. Tubuh Sinb masih terasa dingin, tapi ada hangatnya juga (ES TEH ANGET) Yerin gak mau ambil pusing itu, yang terpenting sekarang memastikan Sinb baik baik aja

"Sinb kamu gapapa? Ada yang sakit?" Yerin

"Errkh, gapapa. Aku baik" Sinb

"Beneran? Tadi kayaknya kamu sakit banget gitu?" Yerin

"Beneran gapapa" Sinb

"Di kulkas kamu ada minum ga? Aku ambilin ya?" Yerin

Dapat anggukan dari Sinb, Yerin langsung membuka kulkas dan mengambil botol minum. Sinb duduk lagi di kasur. Yerin memberikan minum itu ke Sinb. Sinb cuma minum seteguk. Abis itu botolnya dia taro bawah

"Kamu gak pulang?" Sinb

"Aku mau mastiin kamu baik baik aja" Yerin

"Aku baik baik aja. Aku bisa jaga diri" Sinb

"Jinjja?" Yerin

"Ye" Sinb

"Apa yang bisa bikin aku percaya?" Yerin

Sinb menatap Yerin sebentar. Lalu langsung mendaratkan ciuman sekilas di bibir Yerin. Mata Yerin menerjap nerjap. Awalnya Yerin diam menatap Sinb. Tapi tiba tiba jantungnya berdetak cepat saat melihat..

Sinb tersenyum. Ya Sinb tersenyum. Sesuatu yang belum pernah Yerin liat dari sosok Sinb. Senyumannya manis. Dia jadi keliatan lebih cantik dan tampan. Moment ini akan diingat Yerin, sebagai hari pertama dia melihat senyum manis Sinb

"Pulang. Belajar. Istirahat. Aku antar sampai keluar ya" Sinb

Sinb menggenggam tangan Yerin dan diantar sampai keluar. Yerin benar benar bingung sama perubahan sifat Sinb. Tapi dia senang juga karna sifat Sinb jadi manis dan baik. Gak ada hentinya Yerin tersenyum selama Sinb terus menggenggam erat tangannya

"Yerin aah" Sinb

"Em.. Wae??" Yerin

Rasanya canggung untuk Yerin. Karena ini pertama kalinya Sinb memanggilnya dengan lembut. Biasanya pakai nama lengkap dan terkesan dingin

"Kunci mobilmu mana?" Sinb

"Buat apa?" Yerin

"Biar kamu ga cape" Sinb

Meski bingung untuk apa, tapi tetap aja Yerin memberikan kunci mobilnya. Sinb memanggil bodyguard nya dan memberikan kunci mobil Yerin padanya. Seolah mengerti, bodyguardnya langsung pergi ke besment

.

Gak lama, bodyguardnya datang sama mobilnya Yerin. Bodyguard nya keluar dari mobil, dan Sinb mengantar Yerin sampai masuk ke dalam mobilnya

"Hati hati" Sinb

"Ne. Gomawo" Yerin

Setelah saling melempar senyum, Yerin menjalankan mobilnya dan segera pulang. Melihat Yerin sudah pergi, Sinb masuk lagi ke dalam. Baru Sinb membuka pintu, di bawah pintu itu ada kertas. Sinb mengambil dan membaca tulisan di kertas itu

Kau berhasil. Dia sangat mencintaimu. Kau berada di tengah tengah.

Sinb tersenyum membacanya. Dia pegang kertas itu dan mulai berjalan menuju kamarnya..

.
.
.
.
.

Setelah bersih bersih badan, Yerin berbaring di atas kasur dengan perasaan berbunga bunga. Dia tersenyum, menggigit bibirnya, sambil memikirkan kejadian tadi. Benar benar sesuatu yang baru untuknya

Ditengah tengah ke asikkannya, Yerin teringat sama Jessica. Dia mau tau kabar Jessica. Yerin mengambil hpnya dan ternyata sudah ada pesan masuk dari Jessica

J.H
Geuree. Kata Eunha kamu ke rumah Sinb?

예린
Nee. Dia sehat. Kamu gimana? Kamu sakit kan?

J.H
Entahh. Mungkin cuma kaget

예린
Jangan sampai sakit Jessi. Apalagi kena jantung

J.H
Nee gomawoo

Setelah itu Yerin gak membalas lagi. Karna dia sendiri bingung mau balas apa. Dia malah membayangkan lagi kejadian tadi. Rasanya jadi gak sabar untuk ketemu Sinb besok

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Human Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang