009

1.6K 148 3
                                    

"Cepat bicara Sinb. Sampai pagi lagi kita di sini aku tidak peduli" Jessi

"Sejak kapan kau mencampuri urusanku!" Sinb

"Kau pasti tidak mau Yerin kenapa napa kan? Tapi kau tidak mau mencegahnya" Jessi

"Jangan sok--" Sinb

"Sinb!" Jessi

Akhirnya Jessica harus membentak Sinb agar dia mau mengerti

"Aku sedarah denganmu Sinb. Aku tau apa yang kau rasakan. Aku susah payah gini supaya kamu balik kayak dulu lagi" Jessi

Sinb terdiam. Dia beralih menghadap Yerin. Jessica tetap menunggu penjelasan dari Sinb

"Kau mungkin mengawasiku. Kau tau cara mengembalikan diriku. Tapi kau tidak tau dampaknya" Sinb

"Lalu apa?" Jessi

"Dulu, aku bertemu seseorang yang sifatnya gak beda jauh dari Yerin. Awalnya dia takut padaku. Tapi lama lama dia mendekatiku sampai dia mencintaiku. Aku juga membalas perasaannya. Suatu hari dia demam tinggi. Itu gak sekali. Itu terjadi berkali kali. Dan cuma saat bersamaku atau menyentuhku. Karna gak kuat terus terusan sakit, dia memilih bunuh diri. Pas kematiannya, aku terpukul dan merasa sihir ini semakin kuat. Intinya, sihir ini bisa hilang saat seseorang membuatku jatuh cinta, tapi balasannya dia akan terus demam tinggi sampai sihirku ilang total" Sinb

Jessica kaget mendengar penjelasan dari Sinb. Kenapa bisa dia tidak tau informasi yang satu itu. Pandangannya beralih ke arah Yerin. Dia merasa bersalah membawa Yerin ke masalah ini

"Ta.. Tapi demam tinggi itu bisa berbahaya?" Jessi

"Sama sekali tidak berbahaya. Tergantung siapa orangnya. Dia kuat atau tidak. Aku gak mau Yerin bunuh diri" Sinb

"Tunggu.. Tunggu.. Itu berarti, kau....  Suka sama Yerin?" Jessi

"Kau tidak tau apa apa. Aku suka sama dia di hari kenaikan kelas" Sinb

Jessica mungkin tidak tau informasi yang satu itu. Karena dia belum ada saat hari kenaikan kelas. Jessica jadi bingung sama yang dilakukannya. Satu sisi Yerin memang cocok untuk ini, tapi sisi lain juga bisa membahayakan dirinya

"Ngapain masih di sini? Mencemaskan Yerin? Udah pergi sana. Dia bersamaku" Sinb

"Aku mencemaskanmu. Cemas sama kalian berdua. Tatapanmu sangat berbeda dan aku khawatir" Jessi

"Kau udah dengar semua. Mendingan balik ke kelas" Sinb

Dengan rasa berat hati Jessica harus kembali ke kelas. Sambil berjalan dia sambil berpikir. Apa dia harus membatalkan rencananya dan menjauhkan Yerin dari Sinb, atau tetap dijalankan dengan risiko yang besar

Di kelas Jessica hanya murung. Itu membuat Eunha penasaran. Tapi menurutnya, saat ini bukan waktu yang pas untuk menanyakan apa yang terjadi

.
.
.
.
.

"Yerin aah. Yerin aah ireona. Ini sudah pulang sekolah" Umji

Umji ada di ruang kesehatan untuk membangunkan Yerin tentunya. Dia bahkan baru tau Yerin demam saat pulang sekolah ini

"Yerin aah" Umji

"Hm? Wae?" Yerin

"Kajja pulang. Kamu kenapa bisa gini deh" Umji

"Emm.. Aku rasa aku kecapean" Yerin

Yerin mengubah posisinya jadi duduk sambil mengambil tasnya yang ada di lantai

"Gomawo Umji yaa" Yerin

"Wae? Kenapa kau berterima kasih?" Umji

"Udah mau bawain tasku" Yerin

Human Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang