10

218 9 2
                                    

Isinya hanya selembar kertas yang bertuliskan angka arab, aku merasa bingung, tulisan angka yang indah

Yang digoreskan oleh pena dan mangsi seperti menulis kaligrafi. .
Tulisan arab gundul yang ku tak mengerti isinya, lalu ku abaykan saja surat itu.

Pagi hari. .. Aku merasa ada yang beda dari hidupku tak ada teman yang menyapaku mengajakku bermain perlahan semua pergi. Hanya sosok ibu yang menjadi penguatku.

"Ra. ..niaa hari ini kamu liburkan?"ucap ummi

"Iya mii ada apa?"

"Bantu ummi masak yuk, nnti abi pulang hari ini".

"Yang bener mii. .oke ummi"

"Eh kamu main aja deh sama anak majlis"

"Lah ko ummi malah nyuruh aku main si, tadi suruh bantu ummi".

"Kamu udah lama gak keluar rumah, gak punya temen emng gak ngerasa sendiri apa?".

"Aku udah nyaman seperti ini mii, udah hayo masak mii".

"Iyaa iyaa sayang".

Sepanjang masak aku selalu memikirkan surat itu, aku ingin cerita keummi tapi takut malah diomelin atau isi suratnya aneh-aneh, sempet berpikir tanya ke anak majlis si cuman rada gengsi.

Selsai masak aku melihat kembali isi surat itu, sungguh tulisanya aku bener-bener tidak paham.

Aku mencoba menelusuri dari google al hasil artinya sangat berantakan, kenapa jadi penasaran seperti ini ya. ..

Tok ..  tok. .

"Assalaulaikum wr.wb. .Nak abi udah pulang ni"ucap abi

"Waalaikumussalam. ....Aaabiiiiiiii". Keluar kamar sambil peluk abi

"Apa kabar sayang? Rindu sekali abi sama kamu".

"Baik abi".terus memeluk

"Eh ko nangis?" Tanya abi sambil tertawa

"Ihh abi apaan si, orang kangen juga" jawab aku sambil menangis

"Ayu . .ayuu abii rania sini makan dulu, nih bi masakan anak abi sama istri abi" ucap ummi

"MasyaAllah, allhamdulillah". sambil tersenyum bahgia

Abi baru saja pulang dari kota yang terkena bencana alam, abi mengikutin salah satu kegiatan kemanusiaan diperusahannya kebetulan abi ditugaskan dikota yang terkena bencana alam untuk tiga bulan lamanya.

Dimeja makan abi bercerita tentang kejadian disana, aku dan ummi menyimak cerita abi

"Hari pertama abi kesana suasana masih sangat berduka, rumah-rumah rata hanya sebagian yang tersisa, abi membuat tenda darurat disitu abi dan kawan-kawan mencoba menenangkan kondisi mereka baik dalam fisik maupun batin.

Banyak bantuan-bantuan datang setiap harinya mereka yang sempat terpuruk kini bangkin kembali.

Sampai suatu hari abi bertemu dengan anak laki-laki yang bernama umar, abi menemuinya direruntuhan dia menjerit dan meminta tolong sembari menyebut Allahuakbar. ... Allahuakbar. ..

abi mendenger dan langsung menuju tempat itu, ketika abi ingin membantu, dia berkata "tolong ibuku. .ibuku tertimpah puing-puing". Abi pun langsung meneteskan air mata dan langsung memanggil tim penyelamat. Akhirnya anak dan ibunya cepat-cepat dibawa ketenda darurat dan ditangani dokter.

Karna abi penasaran abi melihat impusan tangan anak laki-laki itu sembari melihat abi dipanggil oleh tim medis ,"mohon maaf pak ibu dari anak ini sudah meninggal duniaa". Abi yang hanya sebagai penolong tidak kuat menahan air mata, bagimana dengan jiwa sikecil itu?.

Abi tidak ambil diam, abi pun mendekati anak kecil itu.
"terimakasih pak sudah menolongku dan ibuku". Ucap anak kecil itu, abi pun hanya tersenyum dan duduk didepan dia yang sedang berbaring lemas.

Dan tak diduga anak itu bercerita tentang kejadian menyedihkan itu, "namaku muhamad umar, waktu malam itu aku bersama adik ayah dan ibuku sedang duduk bersama untuk menyetor hafalan alquran, setiap malam ayah menyuruh keluarganya untuk meyetorkan hafalan alquran yang sejak siang hari kami hafalkan.

pada waktu itu adikku yang bernama aisyah terlebih dahulu menyetorkan hafalannya kemudian tak disangka ada goncangan hebat, seakan sedang menaiki wahana yang menyeramkan. .

  Ayah segera mengendongku dibelakang dan aisyah didepan dan tangan kiri ayah menarik ibu untuk kelur dari rumah, aku dan aisyah menangis ketakutan. Ayah yang sambil membaca lantunan alquran membuatku terdiam dan memahami suasana.

Ketika orang-orang berlarikan mencari pertolongan ayah pun berlari meuju tempat yang aman namun pada saat itu kabut tebal menyelimuti bumi jarak pandang tidak terkendali ayahpun ditabrak oleh mobil yang terbawa hebatnya angin, aisyah yang berada didepan langsung terpental jauh entah kemana, aku yang berada dibelakang ayah terjatuh dan ibu langsung berlari mecari aisyah. .

Aku ingat betul waktu itu ayah berdarah dibagian kepala, aku menangis memanggil ayah dan ayah pun berkata,"cari ibumu selamatkan dia dan adikmu, ayah baik-baik saja. .jika kita tidak bertemu lagi doakah ayahmu nak."

Aku hanya bisa menjerit menangis menarik- narik ayah meyuruh ayah untuk bangun dan mengendongku lagi aku tak kuat melihat mata ayah yang penuh dengan darah seakan tak ingin ku melihat air mata ayah, aku mengusap darah itu tetapi tanganku dipengang oleh ayah."Allahumma solii al'a muhammad, cari ibumu dan adikmu nak, Allah bersama kita."

Akupun melepas gengaman ayah dan mulai berdiri seakan tak ingin meninggalkan ayah sebutku yaAllah berikan aku petujukmu. ..

Akupun langsung mencari ibu yang entah dimana keadaannya mata yang putih melihat sekeliling hanya terdengar teriakan meminta tolong...

Aisyahh ibuuu. .. aisyahh ibuu. . Itulah teriakanku tak terdengar suara merka hingga baday angin datang kembali aku tersapu hingga tak sadarkan diri.

ketika aku memejamkan mata dan melihat dunia
Badanku sudah diselimuti oleh bangunan yang runtuh ketika aku ingin bengkit terasa tubuhku terjepit oleh bangunan itu dan setelah aku melihat kebawah kakiku aku melihat ada ibu, aku terus memanggil manggil namanya mungkin saat itu ibu sedang tertidur, sehari aku dan ibu terkubur direruntuhan bangunan meminta tolong dan hanya minum air hujan yang jatuh diwajahku. Apakabar dengan ibuku??"

Abi disitu bener-benar menguatkan diri untuk tidak menangis akhirnya abi pun pergi dari tenda tersebut dan menagis dibalik tenda itu. ..

"Lalu bi bagaimana dia tau kalau ibunya sudah meninggal dunia?"tanya aku yang terbawa cerita.

Ketika anak itu sudah pulih dia pun mencari ibunya. .. dia melihat sendiri dipapan nama orang yang selamat dan yang sudah meninggal, dengan suara keras dia berkata "ibuku ibuku ibuku. . Fatimah ibu fatimah ibu" sambil mencari-cari mana ibunya. ..

Tiba-tiba dia menangis kencang mengetahuni ibunya yang sudah meninggal.

Seakan semangat dia hancur, sekejap angin itu memisahkan dia dengan ayah ibu dan adiknya dia adalah muhammad umar seorang laki-laki kecil hafiz quran, abi sangat salut dan sayang padanya.

Abi mencoba menenangkan dan melatih semangatnya dan memulihkan fisiknya,
Dia menyukai abi dia bilang abi seperti ayahnya. .. alhamdulilah anak itu sangat pandai tak butuh waktu lama untuk menumbuhkan semangat hidup, karna memang anak ini dilahirkan dari keluarga penghafal alquran,. .malah dia mengajak teman-temannya untuk semangat dan bangkit.

Dia sempat menangis ketika abi hendak balik kesini, Abi akhirnya bersahabat dengan dia, dan abi sempat tidak boleh balik kesini sama dia."

Aku dan ummi tersenyum mendengar cerita abi....

"Kapan-kapan kita kesana ya bi" ucap ummi sambil menatap abi.

"Iyaa abi aku pengen ketemu umar jadinya".aku sambil tersenyum

"Iya insyaAllah abi usahain kita kesana ya".senyum abi

****

Setelah mendengarkan cerita abi akupun pergi kekamar dan bermain hp sungguh membosankan hpku terasa sangat sepi tidak ada yang membalas pesan ku dan tidak ada juga yang mengirim pesan padaku.

Biasanya naf dan bunga selalu ramai dihpku namun kini hanya tinggal kenangan, aku harus terbiasa dengan hidup seperti ini dan mungkin aku aka dapatkan teman seperti mereka lagi.

Perjalanan HijrahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang