Pagi hari. ..
Aku berangkat sekolah ditemani abi, disekolah pun terasa sepi banyak teman namun hanya silih berganti tak ada seperti naf bunga dan sahabat lainnya.Apakah aku terlalu alim hingga tidak ada yang mau berteman denganku?. .
Atau hijrahku yang terlalu terburu-buru?.
Atau mungkin berubahanku yang tak melihat keadaan?.Bukankan semua yang aku lakukan baik, hanya saja mereka teman-temanku belum bisa menerima keadaanku.
Selepas pulang sekolah aku memberanikan diri untuk bertemu mba ok anggota remaja masjid.
"Assalamualaikum mba ok"
"Waalaikumussalam, eh rania sini masuk"
"Iyaa mba". sambil senyum
"Ada apa ran tumben?. Ga bareng ummi lagi".tanya okta alias mba ok
"Jadi aku mau minta tolong sama mba ok buat terjemahin tulisan ini" gugup
"Mana coba aku liat" sambil membaca
"Ohh ini kalo ga salah isi suratnya gini artinya.
Assalamualaikum. .
Sejak turun dari bis aku terus melihatmu tanpa memejamkan mata, aku ingin mengenalmu, namaku abdullah dan ini nomor teleponku. SyukronAku yang mendengarnya langsung gemetar entah apa artinya hatiku sangat senang mendengar surat yang dibacakan oleh mba ok.
"Itu ran isi suratnya" ucap mba ok
"Mmmm. .makasih banyak ya mba ok" muka memerah
"Iya samasama, bentar deh ko ada kata-kata bis ya" sambil pengang tanganku
"Ii iya mba ok" sambil ketakutan
"Ini santri?"tanya mba ok
"I iiya mba"
"Yang waktu itu pengen tongkat, jadi panitia?"
"Ii iya mba"
"Yang ganteng banget itu ran?" Mba ok tambah penasaran.
"Ii iyaa mba".makin malu
"Raniaa kamu beruntung banget, dia itu tinggi, putih, mancung, ada sumpipitnya, aduhh aku meleleh deh kalo deket dia, dan kamu tau gak anak perempuan yang rombongan kita itu si dinda sampe minta nomornya, tapi gak dikasih. ..terus kamu yang gak minta malah dikasih, aduh beruntung banget". Ucap mba ok sambil penuh harapan
"Iya mba ok, aku juga gak tau tiba-tiba dia kasih aku kotak putih dan isinya surat itu, makasih ya mba udah bantu aku"
"Iya sama-sma rania, aduh kapan-kapan aku boleh yaa minta nomornya" sambil nyengir.
"Iya mba"
***
Aku pun segera pulang kerumah
Setibanya dirumah semua terlihat sepi."Assalamualaikum ummi"ucap aku sudah 3x tidak ada jawaban.
Aku mencari disetiap sudut rumah memang tidak ada ummi, aku pun langsung kekamar dan memikirkan surat itu. ..
Sudah dua hari aku mengabaykan dan ketiga harinya aku sudah tau isi surat itu
Apa yang harus aku lakukan. ..Sepinya rumah membuatku bertekat untuk mengirim pesan kepada pria itu.
Entah apa yang merasukiku jari-jariku sangat lihay tak susup sama sekali, rasa hati sangat senang menunggu balasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hijrahku
Teen FictionAku pernah jadi seorang munafik, aku juga pernah menjadi seorang yang merasa paling hina, tapi itu semua aku sadari dan aku ingin memulai untuk hidup yang benar teratur sesuai dengan syariat agama. .. Aku sering mendenger "bandel dulu aja" atau " so...