Ketika suatu kesadaran
Aku mengingat tentangmu ibu
Rahim mu semakin hari sempit
Gejolak ingin bergerak sukar dirasa
Kiranya ini pertanda apa?
Arena ring ketuban sekeliling
Terasa menipis dan mengurang
Apa yang di katakan
Orang berjas putih itu ibu
Aku rasa namaku terus disebut
Tiap kali dia datang
Sampai ketika tengah tertidur
Aku mendengar jerit suaramu
Ada apa ibu?
Di dalam sini aku tak paham
Ah lupakan itu
Tiba-tiba disini aku kesulitan
Menggapai oksigen
Dadaku sungguh sesak
Aku seperti tenggelam
Di dalam kolam yang dalam
Berarus deras
Terus mendorong tubuhku
Hingga di suatu lorong penuh darah itu
Terlihat tangan hendak memegang ku
Kepala ku di tangkup
Tubuhku di tarik
Hingga rasanya ingin menjerit
Ini menyakitkan sungguh terjepit
Aku berteriak sekeras ku bisa
Sampai akhirnya cahaya menyilaukan
Menerpa diriku, apakah ini namanya dunia?
Kali pertama ku menatap wajahmu ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titis Bayu
PoetrySebuah rasa saling tumpang tindih dalam kehidupan, tiap-tiap sekat diksi punya nyawa tiap kali akan di coret, sahut menyahut baris bersuara bising di lorong kebisuan pekat akan gelap. Menyampaikan pada terang, gelap itu ada nyata untuk di pahami bah...