Huftt..
Hembusan nafasku
Terasa sangat berat
Langkahku amat gontaiIrama dan melodi
Amat sangat menyesakanMaka kudiam serta menuli
Tak lama aku mendengar
Dan merasakan yang sebenarnya
Sungguh namaku disebut dengan maknaDi dalam kegelapan ini
Aku mengunci diri
Sampai cahaya terang
Memeluku dengan eratYaa, perlahan aku buka mata
Ku hapus air mata dengan kasar
Bangkit berdiri dan berlari kencang
Membuka pintu cakrawalaSetelah terbuka
Tak sedikit yang menyadari
Keberadaaan diriku disana
Namun adapula yang menolehDengan tatapan penasaran
Dengan tatapan iri dan rendah
Dan adapun menatap dengan tulus
Aku tak peduli lagi ituSungguh, sekedar info ada trauma dibenaku
Sungguh, ini bukan kehendakuAh jangan bahas itu menyesakan.
Kali ini tatapanku tertuju
Pada segerombolan mereka
Yang kesebut rumah
Menatap diriku dengan suka citaKu hampiri dengan tergesa
Ku peluk erat mereka
Kurasakan tiap tiap bait
Lebih indah dari sekedar puisiAku pulang dengan apa yang kudamba
Rumah yang tak pernah berhianat padaku

KAMU SEDANG MEMBACA
Titis Bayu
PoesíaSebuah rasa saling tumpang tindih dalam kehidupan, tiap-tiap sekat diksi punya nyawa tiap kali akan di coret, sahut menyahut baris bersuara bising di lorong kebisuan pekat akan gelap. Menyampaikan pada terang, gelap itu ada nyata untuk di pahami bah...