PART 2
Aku kesal setengah mati dengan Nurse, dia memintaku buru-buru kembali ke pasar hanya sekedar untuk mengingatkan aku bahwa dia akan selesai belanja satu jam lagi. Bukankah itu bisa dijelaskan via telepon tanpa harus menyuruhku kembali ke pasar, entah apa yang dilakukan perawan tua itu, dia tidak membeli apapun sejak tadi. Apa dia sedang mengetesku, dasar perawan tua. Kalau saja tidak ada tugas dari bos, aku sudah melarikan diri. Bukan hanya itu, aku mulai tertarik dengan masa lalu diantara aku dan Seohyun. Yeoja rambut blonde itu mulai bermain di pikiranku sejak aku melihatnya bermain gitar. Lagu yang dimainkannya adalah lagu favoritku. Aku hanya penasaran dari mana yeoja itu bisa bermain gitar dengan penglihatan yang terbatas bahkan bisa dibilang dia tidak bisa melihat sama sekali. Aneh. Seohyun, Nurse, dan mansion besar itu menyimpan berjuta misteri.
“MARCUS!” suara nyaring Nurse membuatku terkejut. Aku tidak sadar kalau dia masih berdiri disamping ku.
“Nde, mianhamnida, “ aku tersenyum kecut. Wajah Nurse mengerut. Dia menghembuskan nafas panjang.
“Kalau saja dirimu bukan rekomendasi dari Jessica, hari ini juga akan ku usir dari Mansion,” ujarnya. Dia tampak kesal.
‘Usir saja aku kalau kau mau, aku juga tidak keberatan' batinku.
“Apa melamun adalah hobimu,”
“Eh? Hahahaha, mungkin, “ aku berusaha mencairkan suasana.
“Sudahlah, ini uang untukmu. Pergilah makan siang, setelah itu kembali lagi ke sini. Kita kembali ke mansion, Jessica sudah lama menunggu,” terangnya.
“Mwo? Nugu?”
“Kha! Aku tidak ada waktu bermain dengan mu, “ ucapnya sinis dan berbalik arah meninggalkan aku sendiri dengan rasa penasaran. Jessica, siapa lagi dia. Changmin tidak memberitahu ada yeoja bernama Jessica.
Alih-alih pergi makan siang, aku memilih untuk kembali ke markas mencari tahu tentang Jessica.
“Apa lagi? Apa sebungkus rokok belum cukup?” Changmin menggerutu kesal karena aku mengganggu istirahatnya. Masa bodoh dengan dia, kalau saja dia tidak menawarkan tugas ini, aku juga akan bergumul dengan selimut sekarang. Ini salah Changmin.
“Jessica. Aku butuh informasi tentang dia, “ ucapku to the point.
Changmin berpura-pura tidak mendengarkan aku, ditariknya kembali selimutnya hingga leher. Bukan Cho Kyuhyun namanya kalau tidak mendapatkan apa yang dia mau. Aku menarik selimutnya dan meletakkan ujung pistolku di kepalanya.
“Kyu, bisa tidak, sekali saja jangan mengancamku dengan pistolmu, aish jinjja. Singkirkan pistolnya, aku akan memberitahu siapa Jessica, “ ujarnya.
“Balli! Aku sibuk, “
“Dia saudara tiri Seohyun, “
“Bukankah dia juga yang memintaku untuk membunuh Seohyun, brengsek! Apa maksudnya semua ini? Kau mempermainkan aku, huh!” Kyuhyun menarik kerah baju Changmin kasar. Dia tidak menyangka, musuh terbesar Seohyun berada disekitarnya. Jamkanman, kenapa aku bisa seemosi ini, bukankah tugasku memang membunuh orang. Entahlah, aku hanya tidak ingin seorangpun melukai Seohyun. Aish jinjja, aku benar-benar ingin bisa kembali mengingat Seohyun. Paling tidak aku punya alasan kuat untuk melindunginya.
“Ya! Wae? Kau kasar sekali beberapa hari ini, “
“Bukan urusanmu, aku pergi. Oh ya, aku harap dirimu tidak ada hubungannya dengan kematian Seohyun nantinya. Kalau dirimu terlibat, aku tidak segan menghabisimu, Arra! “ tegasku.
“Arraseo, aku tidak akan melakukannya,“
***
Aku diajak masuk ke mansion oleh Nurse. Dia bilang aku harus hafal setiap detil mansion. Langkah kaki Nurse berhenti di depan sebuah taman. Seohyun berada di sana, di sebuah bangunan seperti rumah kaca tapi mini. Dia tidak sendirian, di dalam sana ada dua yeoja dan seorang namja. Seohyun tampak berbeda dengan tatanan rambut yang dia biarkan jatuh menutupi pundaknya. Nurse masuk lebih dulu, dia membisikkan sesuatu ke Seohyun, yeoja itu pun tersenyum. Tanpa sadar sudut bibirku ikut terangkat. Senyumnya mengandung sihir yang membuat orang lain ikut bahagia.
“MARCUS!” teriak Nurse. Ah, jinja, lagi-lagi aku ke gap sedang melamun.
“Nde,” balasku.
“Sekali lagi kau melamun, aku tidak segan memasukkanmu ke pusat rehabilitasi,” Seohyun terkekeh di sampingnya.
“Aku bukan pecandu, Nurse,”
“Terserah. Cepat kemari, aku akan mengenalkan dirimu dengan mereka, “
Aku menurut tanpa banyak protes.
“Hai, aku Jessica. Kakak Seohyun, “Jessica mengulurkan tangannya.
“Kyu...maksudku Marcus. Mianhamnida. “ Huft. Hampir saja.
Nurse melirik ke arah ku. Aku tersenyum semanis mungkin, tapi tidak berpengaruh terhadap dia. Dasar lemari pendingin.
“Henry dan Amber, pengawal pribadi Seohyun,” Nurse menunjuk kepada seorang namja dan yeoja yang berdiri di pojokkan. Aku hanya mengangkat tangan kananku, mereka menganggukkan kepalanya sebagai balasan.
“Marcus, kau tahu kenapa aku meminta mereka berada di dalam rumah kaca ini?” tanya Nurse tiba-tiba.
“Wae?” itu pertanyaan yang sebenarnya ingin aku tanyakan sejak tadi.
“Karena aku akan tahu jika terjadi hal buruk dengan Seohyun,”
“Maksudnya apa? “
“Ketika masuk ke rumah kaca ini kalian harus memasukkan kode yang ada di pintu masuk. Kode itu akan menghilang saat pintu tertutup. Dan, aku tidak akan memberi tahu berapa kode keluarnya, jadi, intinya ketika terjadi pembunuhan maupun hal lainnya, si pelaku tidak bisa melarikan diri, paham!” Nurse menekan kalimat terakhirnya. Aku mengangguk pelan.
“Jankamman, bagaimana jika terjadi kebakaran di dalam sini? “ tanyaku.
“Semua kaca akan pecah secara otomatis, “ balasnya.
“Woah, daebak. Nurse kau sangat lihai, “ aku tanpa sadar menepuk lengannya.
“MARCUS!” teriak Nurse. Mampus kau cho kyuhyun.
“Mianhamnida, “ aku menundukkan kepala 90° sebagai permintaan maaf.
“Aku peringatkan kepadamu, jangan pernah menyentuhku lagi! Semua ke ruang tamu, kecuali Jessica dan Kyuhyun. Kalian tetap disini, “ tanpa menunggu lama, Seohyun, Amber, dan Henry berjalan beriringan di belakang Nurse. Mau apa perawan tua itu meninggalkan diriku dengan Jessica. Aku sama sekali tidak tertarik dengan dia.
“Marcus,” panggil Jessica.
Aku menoleh ke sumber suara.
“Aku tidak akan banyak bicara, aku harap kau melakukan tugasmu sesuai kontrak kerja yang sudah kita sepakati. Kalau dirimu mengingkari janji, nyawamu taruhannya,” jelasnya.
Perjanjian? Aku merasa tidak menandatangani kontrak apapun. Pasti ini ada hubungannya dengan Changmin. Awas saja kau Changmin. Aku akan menghajarmu besok. Atau mungkin malam ini.
“Terserah, “ balasku sinis.
Jessica tersenyum sinis, dia seolah tahu tentang masa laluku. Dia menekan beberapa angka dipintu masuk.
“Nurse, kami sudah selesai. Tolong buka pintunya,”
Ternyata sistem kerja rumah kaca ini lebih dari yang aku bayangkan. Mereka sangat ketat menjaga Seohyun. Syukurlah, dia aman di sini.
“Ya! Balli keluar, atau kau mau bermalam disini, “
“Nde,”
Kami sampai di ruang tamu, jumlah mereka bertambah. Aku tidak begitu mengenali mereka karena mereka membelakangiku, sesampainya aku di hadapan mereka, aku terkejut karena changmin ada disana dengan seorang Ahjussi. Dia seolah tidak mengenalku. Brengsek. Ingin rasanya kuhajar dia dan membunuhnya tapi itu akan menimbulkan masalah. Aku harus bersabar sampai tiba saatnya kami bertemu empat mata.
To Be Continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel (Complete)✔️
RomansaSeohyun kehilangan penglihatannya semenjak umur 16 tahun karena kecelakaan. Bukan hanya kehilangan penglihatannya, dia juga kehilangan sosok seorang Eomma yang saat itu satu mobil dengannya. Menginjak usia 20 tahun, seseorang mengirimkan pembunuh ba...