Bubur sum-sum di kunyah-kunyah ASSALAM MUAALAIKUM SEMUANYAH
SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU pojok kiri gratis kok 😊
BUDAYAKAN VOTE 🌟 Untuk menghargai karya wattpad seseorang dan memberi semangat author 🙏
SILAKAN MEMBACA ⬇
Saat sedang mencari di setiap kamar mandi alaya menemukan 1 kamar mandi yang tidak bisa di buka karena terkunci dari luar saat pintu di ketuk pun tak ada respon.
“pia, coba kamu kesini” pinta alaya
“iya ? ada apa al” ucap sepia
“kamu udah cek semua kamar mandi ?” tannya alaya
“sudah al, sudah di cek dan tidak ada yang tertinggal” ucap sepia
“ehm baik, pi aku penasaran dengan kamar mandi ini karena terkunci dari luar” ucap alaya
“kita kembali aja al ke masjid lalu kita bilang ke 3A bahwa ada 1 kamar mandi yang tidak bisa di buka karna terkunci dari luar” jelas sepia
“baik pi ayuk kita cepat ke masjid” ucap alaya
Sesampainya di masjid alaya dan sepia bertemu kembali dengan 3A. menanyakan apakah liya sudah ketemu atau belum…..
“Assalammualaikum” salam kompak 3A
“waalaikumussalam” jawab salam kompak sepia dan alaya
“gimana al,pi, liya sudah ketemu ?” tannya azmi khawatir
“belum tapi ada salah satu kamar mandi yang aku curigai karna terkunci dari luar mi” jawab alaya
“kalau gitu kita lapor ustad dan ustadzah saja” saran ahkam
“setuju ayuk kita ramai-ramai ke kantor” ucap sepia
Sesampainya di kantor….
“assalammulaikum” salam kompak semua
“waalaikum salam” jawab salam kompak ustad dan ustadzah
“ada apa kalian datang kesini ramai-ramai seperti ini” tannya ustad zam-zam
“ehm kita ke sini ramai-ramai karena ada masalah ustad, jadi selepas pulang sekolah liya izin ke kamar mandi tapi sampai saat ini belum pulang, saya dan sepia meminta bantuan 3A (singkat aja ya malas ketik) untuk membantu mencari, kita semua sudah berkeliling tidak bertemu liya uastad dan ustadzah, tapi saat saya mengecek kamar mandi ada 1 kamar mandi (toilet) yang di kunci dari luar” jelas alaya
“kalian sedang tidak bercanda kan ?” Tanya ustad rizal untuk memastikan
“tidak ustad” jawab mereka kompak
“baik kalau gitu, ustadzah ririn tolong ustadzah yang berpiket hari ini saya meminta kunci seluruh ponpes” ucap ustad muhlies
Setelah ustadzah ririn memberi kunci, mereka semua pergi ke toilet untuk membuka toilet yang terkunci dan di curigai oleh alaya. Sesampainnya di kamar mandi ustad muhlies menco kunci satu-persatu tapi dari semua kunci tidak ada yang cocok.
“ehm dari semua kunci sebanyak ini tidak ada yang bisa membuka untuk gembok ini” ucap ustad muhlies
“ehm maaf ustad gimana kalau di rusak saja” saran ahkam
“ide bagus, tapi rusak menggunakan apa ?” tannya ustadzah tasya
“pakai ini saja ustadzah” ucap aban yang memberikan batu cukup besar
Setelah mencoba merusak gembok akhirnya gembok bisa terbuka dan saat pintu kamar mandi terbuka. Semua orang yang berada di depan kamar mandi kaget dengan apa yang di lihat seseorang perempuan yang sudah terbujur lemas dengan pakaian yang basah dan bau amis darah dari tubuhnya
“astagfirullah liya” ucap alayan yang llangsung masuk kamar mandi untuk menghampiri liya
“aban, azmi kalian ambil tandu, ahkam kamu pinjam mobil abuya dan jangan lupa kunci mobilnya di minta cepat ya” ucap ustad muhlies
“baik ustad” ucap 3A kompak dan langsung lari untuk cepat-cepat menjalankan tugas
“assalammualaikum, abuyah” salam ahkam yang tergesa-gesa
“waalaikummussalam, ada apa nak ? kelihatannya penting sekali sampai kamu mengucap salam dengan tergesa-gesa” ucap abuyah
“ehm sedang ada masalah abuyah, boleh pinjam mobil ponpes sembentar” ucap ahkam
“masalah apa nak ?” tannya abuyah dengan raut wajah yang ikut khalut dengan suasana
“ehm liya sejak pulang sekolah tidak terlihat ucap alaya dan sepia, saya, aban dan azmi ikut membantu mencari saat kecurigaan alaya tertuju pada toilet yang terkunci dari luar liya ada di dalamnya abuyah dengan keadaan pakaian basah dan tidak sadarkan diri” ucap ahkam menjelaskan sedikit
“astagfirullah, ini-ini nak kuncinya cepat bawa kerumah sakit jangan di rawat di uks ponpes karna peralatan kesehatan kurang lengkap” ucap abuyah
“baik abuyah, saya pinjam mobilnya abuyah” izin ahkam lagi
“iya nka hati-hati ya membawa mobilnya” ucap abuyah
“baik abuyah, kalau begitu saya pamit abuyah, wassalammualaikum” salam ahkam
“waalaikumussalam” jawab salam abuyah
Saat semua sudah kembali ke toilet, liya di tandu dan di masukan ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit terdekat dengan ponpes. Dengan ahkam yang menyetir di dalam ada ustad muhlies, aban, azmi, alaya, sepia dan tidak lupa liya yang dalam keadaan tidak sadar. Ustad dan ustadzah lainnya menyusul menungu kabar baik dari ustad muhlies
“alaya, sepia, bagaimana bisa terjadi liya terkunci di kamar mandi” tannya ustad muhlies
“kurang tau ustad, tapi sepertinya ada yang sengaja menguncikan liya di dalam kamar mandi” ucap alaya
“ehm baik nanti akan saya urus siapa dakang di balik kejadian ini, ahkam sekarang kamu bawa mobil agak lebih cepat namun harus tetap hati-hati banyak penumpang di dalam mobil ini” ucap ustad muhkies
“baik ustad” ucap ahkam sambil fokus menyetir mobil
Sesampainnya di rumah sakit liya langsung di bawa ke ruang UGD (unit gawat darurat) orang-orang yang mengantar menunggu liya di luar ruangan dengan perasaan sangat khawatir dengan keadaan liya terutama dengan azmi. Tak lama dokter keluar dari ruangan
“permisi dengan keluarga liya” ucap dokter
“saya ustadnya dok, karena yang di dalam santri saya, gimana dengan keadaannya dok” ucap ustad muhlies
“keadaan liya saat ini kurang baik karna ada setelah di cek, ada luka di bagian kepalanya yang mengeluarkan darah cukup banyak saat ini liya kekurangan darah, tapi Alhamdulillah sudah di tangani karna stok darah di rumah sakit terjaga, tetapi liya saat ini harus di rawat sampai kondisinya pulih kembali” jelas dokter
“syukur Alhamdulillah, berikan penangan yang terbaik dok” ucap ustad muhlies
“baik kami kan berusaha semaksimal mungkin” ucap dokter
“maaf dok apakah sekarang sudah boleh di jenguk ?” tannya ustad muhlies
“boleh di jenguk saat sudah pindah ke kamar rawat ya pak” jelas dokter
“baik dok” ucap ustad muhlies
Saat liya sudah di pindahkan ke kamar rawat semua masuk kerungan menemani liya, dan tak lupa ustad muhlies memberi kabar kepada ustad, ustadzah serta abuya sedang berada di pesantren
“ustad boleh tidak saya dan sepia nanti menunggu liya sampai sadar” izin alaya pada ustad muhlies
“boleh, nanti bareng dengan ustadzah tasya yang datang membawa baju ganti liya juga” ucap ustad muhlies
“kalau azmi boleh tidak ustad ?” tannya azmi ragu-ragu
“tidak, kamu bukan mahram liya juga jadi tidak boleh berlama-lama di sini” jelas ustad muhlies
“ehm baik ustad, azmi izin memberi doa di samping liya sebelum pulang ustad” izin azmi
“baik jangan lama-lama, jaga jarak aman juga ingat belum mahram” ucap ustad muhlies
Saat di samping liya azmi membaca doa dan membisikan sesuatu kepada liya
“bangun bidadari azmi, azmi tau kamu kuat, cepat bnagun ya, azmi menjaga mu dalam doa azmi tidak bisa selalu ada di sampingmu” bisik azmi, setelah membisikan tak lama liya sadar
Tak lama liyasadar tiba-tiba ada yang datang, semua mata tertuju pada pintu yang tengah di buka dan tertuju pada sosok yang hadir yaitu Abuyah.
“assalammualaikum” salam abuyah
“waalaikumussalam” jawab salam semuanya kompak
“gimana keaadan liya sekarang ?” tannya abuyah
“Alhamdulillah liya baru sadar abuyah, kondisinya masih lemah” jelas ustad muhlies
“syukurlah, kenapa bisa liya jadi seperti ini ?” tannya abuyah
“kita semua disini belum tau penyebabnya abuyah, tapi saat di temukan liya di dalam kamar mandi dengan keadaan pakaian basah dan pintu terkunci dari luar dan saat saya mencoba membukanya dengan kunci ponpes semuanya tidak ada yang cocok sehingga saya merusak gembok tersebut” jelas ustad muhlies
“liya nak kamu mengingat semua kejadiannya ?” tannya abuyah
“tidak abuyah” liya menggeleng pelan menutupi sesuatu yang terjadi
“baikbiar abuyah dan ustad serta ustadzah yang cari tau” ucap abuyah
“ehm maaf sebelumnya apa liy aboleh pulang ?” ucap liya
“li kamu baru sadar loh, masa sudah mau balik ke ponpes aja” ucap alaya
“ehm iya aku mau pulang aja al, aku gak suka bau rumah sakit” jelas liya
“liya kamu di sini dulu ya sampai sembuh” ucap ustad muhlies
“ehm tapi ustad saya tidak suka di sini” jelas liya
“nak sampai kamu disini dulu ya sampai sembuh, tolong nurut ya kami semua tidak mau kamu kenapa-kenapa atau tambah parah kalu pulang sekarang” ucap abuyah
“ehm baik abuyah” jawab liya pasrah
“yang lain ayuk pulang, ustadzah tasya sedang dalam perjalanan membawa pakaian liya, yang menjaga liya cukup ustadzah tasya, sepia dan alaya saja” jelas abuyah
“baik abuyah” jawab semua
“abuyah tapi bolehkan saya jenguk liya sering-sering” izin azmi
“boleh selama tidak berdua-duan dan selalu menjaga jarak aman” jelas abuyah
Setelah semua kembali pulang kini hannya ustadzah tasya, sepia dan alaya yang menjaga liya
“ehm awssh” rintih liya memegangi kepalanya
“li kamu kenapa ?” khawatir sepia
“ehm tidak apa-apa hannya saja kepala ku sedikit sakit pi” jelas liya
“istirahat saja nak biar kami semua yang , menjagamu jangan sungkan juga kalau mau meminta tolong” jelas ustadzah tasya
“baik ustadzah” ucap liya lalu istirahat
Setelah dirawat selama 2 hari liya kembali ke ponpes dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa hannya saja liya masih jadi bahan perbincangan sejak kejadian ia terkunci di kamar mandi dan semakin akrab dengan azmi
“liya kamu gak mau cerita tentang kejadian akmu terkunci di kamar mandi ?” tannya alaya
“ehm aku belum terlalu mengingat kejadian itu al, takut salah menceritakan” ucap liya masih merahasiakan
“aku, alaya dan 3A mau nyeledikin semua tentang kejadian ini li” ucap sepia
“ehm tidak usah pi, lagi pula aku kan tidak kenapa-kenapa” cegah liya
“kenapa li ? kamu juga kan perlu pembelaan agar kamu tidak jadi bahan perbincangan terus di ponpes” ucap alaya
“tidak apa-apa, aku tidak mau masalah ini terus berkelanjutan membuat ponpes tidak tentram lagi karna masalah aku al” jelas liya
“tidak pi, kelaluan seseorang yang telah mencelakakan kamu itu sudah keterlaluan” ucap alaya sedikit kesal
“ehm mungkin dia hannya sedang khilaf aja al” belaya liya
“pokonya kita akan menyelidiki masalah ini sampai selesai tanpa izin akmu pun li” ucap alaya
Liya hannya diam. Tak lama ada ustadzah yang mengetuk kamar asrama liya, sepia dan alaya
“assalammualaikum” salam ustadzah arumi
“waalaikumussalam” jawab salam alya, sepia dan liya dengan alaya membukan pintu
“maaf mengganggu istirahat kalian siang-siang gini, liya kamu di panggil abuyah, di perintah menghadap ke ndalem (rumah kyai)” jelas ustadzah arumi
“baik ustadzah, terimakasih sudah menyampaikan info ke saya” jelas liya
“sama-sama kalau begitu saya langsung pamit kembali ke kantor ya, wassalammulaikum” pamit uastadzah arumi
“iya ustadzah, walikumussalam” jawab salam kompak
Tak berlama-lama liya langsung bergegas ke ruang abuyah bersam sepia dan alaya. Sesmpainnya di ndalem sudah ada 3A duduk bersama abuyh sedang mengobrol-ngobrol
“assalammualaikum” salam liya dkk (dan kawan-kawan)
“waalaikumussalam” jawab salam abuyah dan 3A
“maaf abuyah, ada apa ya saya di panggil kesini” ucap liya
“jadi gini nak abuyah sudah tau siapa yang sudah mencelakakan kamu, dari 3A serta sepia dan alaya yang membantu menyelidiki kasus ini” jelas abuyah
“iya abuyah” jawab liya
“abuya sangat kecewa pada dia anak sahabat karib abuyah, abuyah ingin mengeluarkan ia nak sebagai hukumannya gimana?” ucap abuyah meminta pendapat liya
“ehm jangan abuyah, hukum saja jangan keluarkan dia dari pesantren ini” pinta liya
“kamu mau dia di hukum saja “ tannya abuyah
“iya abuyah” jawab liya
“kalau gitu kamu mau hukum dia apa ?” tannya abuyah
“bagaimana jika setor hafalan di depan seluruh santri dengan memaikai kalung bertulis (saya berjanji tidak akan mengulangi berbuatan buruk saya)” jelas liya
“kita semua setujuh” jawab 3A, sepia dan alaya
“tapi saran saya jika ia melakukan kembali baru di keluarkan dari ponpes ini abuyah” ucap azmi
“baik saya akan urus ini semua, kalian bisa kembali ke asrama dan siap-siap akan latihan hadroh bersama ustad muhlies dn ustad holes” jelas abuyah
“baik abuyah, terimakasih, kalau begitu kita semua pamit, wassalammualikum” salam semua
“waalaikumussalam” jawab salam abuyah
Semua kembali ke asrama masing-masing dan bersiap-siap untuk latihan
BERSAMBUNG….
Gimana ya ? Saat sopia di hukum nanti apakah dia akan bertaubat ?
Penasaran ya ? tetap stay menunggu revisi ceita selan ya teman-teman
Maaf kalau ceritannya tidak jelas , maaf juga masih banyak kesalahan dalam pengetikan, jangan lupa vote, komentar dan share cerita ini ya.
Hargai karya seseorang walupun bagi diri sendiri atau bagi kita itu jelek. Belum tentu kita bisa seperti mereka.
IG : Sherliya_17
FB : ukhti Sherliya
WA : 085770766683
SALAM MANIS : Sherliya
~29 Maret 2019~
■ Tandai kalau ada Typo biar cepat di perbaiki
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLA'KU IMAM'KU {AZMI} (TAHAP REVISI)
Teen Fictioncerita hannya fiksi sebagai hiburan saja cerita cinta anak remaja yang tiba" menikah karna permasalahan sepele & pemeran oleh SYUBBANUL MUALIMIN dll 😊..