BAB II

472 28 0
                                    

Percayakah kamu dengan kebetulan?

Mulai sekarang akan banyak sekali kebetulan yang membuatmu tidak bisa lepas dariku.

Kalimat itu terus saja berputar- putar di kepalaku. Dan entah mengapa mengingatnya membuat bibirku tertarik lebar membentuk senyuman tanpa alasan jelas.

CLING....

Sebuah pesan masuk dari Boss. Ia mengirimkan materi pekerjaan selanjutnya. Senyumanku seketika menghilang tanpa jejak. Aku rebahkan tubuhku ke lantai yang dingin aku baca perlahan material kerja yang dikirim oleh bos. Berasa sangat nyaman dengan posisiku, perlahan aku mulai menutup mataku.

Tidur sebentar aku rasa tidak akan ada salahnya. Untuk pekerjaan akan aku urus setelah aku bangun anti.

CLING...CLING...CLING

Samar- samar aku mendengar pesan masuk di hpku. Karena terlalu ngantuk aku biarkan saja, dan terus melanjutkan mimpi Indah sebelum menghadapi kenyataan.

@@

Uriga mannage doen narul chugboghanun ee bamun
Hanulen dari pyo-igo byoldurun misoji
Gudeui misoga jiwojiji anhgil baleyo
Onjena haengbokhan nalduri gyesog doegil bilmyo

Telingaku menangkap suara merdu tak jauh dariku.
Mungkin Wookie datang menyalakan CD pikirku sambil membuka mataku perlahan. Sesaat aku bingung tertidur dimana. Namun sedetik kemudian kesadaranku kembali utuh.
Aku masih berada di ruang duduk kamar tinggalku, hanya saja kali ini aku sudah lengkap menggunakan bantal dan selimut. Hingga tubuhku berasa nyaman meski tertidur di lantai.

Aku menggeser badanku sedikit berniat untuk bangun. Namun punggungku justru menubruk sesuatu.

"Kau bagun?"mendengar suara itu aku kembali menutup mataku rapat. Pura- pura tidur.
Kenapa dia bisa ada di sini? jeritku dalam hati panik.
Meski baru sekali bertemu dengannya, tapi aku tahu persis suara milik siapa. Kyuhyun, teman Wookie. Kyuhyun merapikan selimutku kembali. Ia juga mengelus rambutku perlahan, sangat hati- hati. Seolah aku bisa saja pecah jika dia tak sengaja menekanku dengan tangannya .

Honja jisenun bamun na gudega jakku to olla

Gudeyege jonhwarul golo tujongul burinda hedo

Sashil naui maumun guronge anirangol
Algoinayo da algodo morunche hanun gongayo

Aigooo, ternyata dia yang bernyanyi? Suaranya sangat indah. Tapi kenapa dia menyanyikan lagu ini?
tentu saja pertanyaan itu hanya berputar dibenak dan otakku, karena aku tetap dalam posisi 'tidur' cantikku. Sementara itu, tangan Kyu terus saja mengelus kepalaku. Dan aku yakin, dia saat ini memandangi wajahku lekat- lekat sambil menyanyikan lagu ini.

Himdun iri idahedo gude mogsoril
Jamshirado dudge doendamyon nan da idgo usul su ijyo
Guderul mannal su issodon gon hengunijyo
Gyot-heman issodo usul su ige mandunikkayo
Gudega jo molli issodo chajul su issoyo
Ne-ane gudega misorul jidgo issunikka

"Kau tahu, pola hidupmu sungguh mengerikan. Wookie selalu mengkhawatirkanmu. Makanya aku datang kemari " ucap Kyuhyun lembut.

Mendengar ucapannya menjadi semakin sulit bagiku untuk membuka matanya sekarang. Sudahlah biarkan saja dia. Aku akan pura- pura tidur hingga dia pergi. Aku tak tahu harus bersikap seperti apa jika harus bangun.

Oren shigan hurumyon dathul sudo ijyo
Guron nalduri ondedo byonhaji anhulkeyo

Yagsogheyo hanurare mengse halkeyo
Dalbichare gido halkeyo gudel ulliji anhnundago

Careless Fate (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang