BAB IV

258 18 0
                                    

Aku membuka mataku, masih mengantuk.
Meski sudah tidur semalaman, rasanya tubuhku belum cukup pulih akibat kejadian kemarin.
Pekerjaan yang begitu menumpuk ternyata benar- benar tak baik. Aku membalikkan tubuhku, dan mendapati Kyuhyun berada di sampingku dengan wajah angelicenya membuatku tersenyum tanpa sadar.

"Nde.,,kalau ini mimpi aku rasanya tak ingin bangun" bisikku sambil membelai rambutnya.
Wajahnya masih terlihat pucat, meski tidak sepucat kemarin.

"Ne Yesung'ssi kau bisa jatuh cinta padaku jika kau pandangi aku seperti itu" Tiba- tiba Kyuhyun membuka matanya sambil tersenyum.
Reflek tanganku langsung menabok kepala cowok manis itu. Membuatnya meringis kesakitan. Kyuhyun lalu memelukku erat.

"Ne kita harus bangun" ucapku berusha menjauhkannya. Tapi sia- sia, mirip dengan gurita ia merekatkan tangannya dengan kuat.

"Ne Yesung'ssi tak bisakah kau menyanyikan lagu untukku?"

"We? kenapa aku harus menyanyi? "tanyaku kaget.
"Aku bukan penyanyi ne"tolakku.
Kyuhyun langsung membalikkan tubuhnya ngambek.

"Kau sering bernyanyi dengan Ryuu"

Aku mengerutkan keningku bingung. Kapan aku nyanyi sama Wookie?

"Ryu selalu bilang nyanyianmu membuatnya merasa tenang saat dia sedih atau merasa sendirian" lanjutnya tanpa memandang kearahku.

Aiiih... cerita lama kenapa di ungkit. Lagian kenapa Wookie cerita soal itu sih.

"Kau selalu bersama Ryu dan menyayanginya melebihi siapapun" Aku menggaruk kepalaku bingung harus melakukan apa.

Mau bagaimana lagi kami kan teman dekat?
Aku tak menyangka lagu nina bobo yang aku nyanyikan sewaktu bisa membuat pacarku cemburu. Konyol bukan?

Tapi melihat wajah kyuhyun yang merajuk seperti itu, aku jadi berpikir ulang.
Yah..., tak ada salahnya juga sih, pikirku.
Aku berpikir sejenak, mengingat lagu yang kira-kira bisa aku nyanyikan. Tapi hanya sebentar, karena kemudian aku mengingat sebuah lagu yang akhir-akhir ini sering aku dengarkan di radio.

Himdeun haruyeonnayo?

Aku mulai nyanyianku perlahan.

Aku tinggal nyanyikan? aku pandang Kyu yang akhirnya diam. Ia masih memunggungiku, sepertinya dia belum menyadari nyanyianku.

Naegen tujeong buryeodo dwaeyo
Tto ulkeokhaetdeon iri maemdolgo innayo
Gwaenchanayo nareul bwayo

Kali ini Kyuhyun berbalik memandang ke arahku. Aku hanya tersenyum melihatnya memandangiku.

Jigeumbuteo se gaji
Cham joeun geotman saenggak haebwayo
Ttatteuthan gonggi nunbusin nalssiwa
Chang bakke nae moseup

Malhaetjanhayo eodumwojyeoya
Binnaneun geil bol su itdago

Aku merengkuh pipi gembul dengan kedua tanganku dan mengusapnya perlahan.
Sumpah seumur hidup aku belum pernah melakukan hal seperti ini, meski pada cinta pertamaku. Tapi melihat wajah Kyuhyun yang memerah dan matanya berkaca- kaca tak urung aku bahagia melihatnya. Lupa dengan rasa canggungku, aku lanjutkan nyanyianku dalam bisikan.

Byeolbichi moineun got
Nan yeogieseo gidarilgeyo
Du nuneul gamgo nara ollayo
Naega anajulgeyo

Chang teume seumin dalbicheul tago
Naegero ogo innayo

Byeolbichi moineun got
Nan yeogieseo gidarilgeyo
Du nuneul gamgo nara ollayo
Naega anajulgeyo

Naui noraega kkeunnal ttaejjeumen
Haessal nunbusigetjyo

(My Dear: Yesung)

"Hah Yesung'ssi, pacarmu dulu gila karena melepasmu" ucap Kyuhyun masih memelukku tak mau melepasnya "Meski jengkel dan tak terima, aku harus berterimakasih pada mereka sudah meninggalkanmu"

"Aigo... apa yang kau katakan? Kau harus tahu mana yang boleh dikatakan dan mana yang harus kau simpan dongsaeng" candaku sambil menepuk punggungnya yang terasa lebih lebar daripada punggungku.

"Aku harus bilang terimakasih, karena kau ditingalkan sekarang kau bersama ku" mendengar ucapannya aku ottomatis tertawa.

"Ne berarti aku harus berterimakasih pula pada mantan kekasihmu, karena mereka kau ada di sini bersamaku"

"Tak akan ku biarkan kau bertemu mereka"

"Aku juga tak akan membiarkan kau bertemu dengan mereka" ucapku santai.

Kyuhyun memelukku semakin erat. Tak mau melepaskanku sama sekali. Kami hanya bergelung di atas tempat tidur berjam- jam.

"Ne Yesung'ssi, aku sangat bahagia. Seumur hidup aku akan mengingat hari ini"

"Ccck,,, aku bisa membuatmu lebih bahagia daripada ini. Lihat saja Cho Kyuhyun aku pasti akan membuat seluruh harimu tak terlupakan seumur hidup" Ucapku percaya diri.

Kyuhyun tertawa riang mendengar ucapanku. Tapi dirinya tetap saja tak mau memandangku. Membuat diriku harus puas memandang punggungnya.

Careless Fate (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang