Aku menyeruput kopi pagiku sambil membaca email di hpku. Dahiku mengerut.Tak ku pedulikan suasana riuh yang terjadi di depan mataku. Aku tidak harus ke kantor hari ini. Aku pandangi keriuhan suasana rumahku sesaat. Ryeoowook, sibuk memperingatkan Hyuk-jae yang berusaha mencuri setiap makanan yang dimasak olehnya. Sementara Lee Donghae sibuk menertawakan kekasihnya. Kyuhyun?
Dia sibuk merekam aksi mereka satu persatu.
Aku menghelai nafas berat. Sudah lama, rumah ini tidak seriuh ini. Jadi sepertinya tidak ada salahnya jika di tambah satu atau dua orang lagi. Aku menelpon salah satu nomor yang berada dalam daftar dial utamaku.
"Hyung kau bisa mengantarku? " tanyaku begitu mendengar nama kecilku di sebut.
"Tak bisa aku baru saja pulang dari Thailand pagi tadi" terdengar suaranya yang masih mengantuk.
"Aish..tak berguna" gerutuku sambil tertawa kecil.
"Haish tega sekali kau mengataiku tak berguna. Kau kan bisa telpon Siwon. Dia pasti langsung terbang mendatangimu"
Aku mengerutkan kening, Siwon kan hari ini menikah. Apa dia tak tahu? Tapi aku hanya diam mendengar ucapannya. Terbersit ide usil di benakku.
" Ah....aku akan menelpon Kibum-ah. Dia pasti tak keberatan. Untuk datang kemari" setelah itu aku tutup sepihak. Tak ku hiraukan seruan dari Kangin yang tak terima saat dia mendengar nama adiknya akan aku repotkan. Dia sekarang pasti buru- buru kemari.
Aku lalu mendial satu nomor lagi. Dan telponku langsung di angkat di deringan ke dua.
"Yak, Yesungie...."
"Annyeong...Kibum-ah datanglah ke rumah" ucapku begitu terdengar suara dari Kibum menyapa.
"Wae? Kau merindukanku?.." tanyanya sambil tertawa.
"Ne...kau bisa?"
"Why not? jarang- jarang kau memintaku datang. Aku langsung ke sana" jawabnya cepat.
Aku tersenyum kecil mendengar ucapannya.
"Ne...Mianhe aku ingin mengenalkan seseorang"
Hening sesaat,
"Aniyo...jangan meminta maaf Yesungie."
"Nde....Gomawo"
Setelah itu aku letakkan Hpku di meja.
" Yesung-ssi kenapa harus merepotkan orang lain?" tanya Donghei yang entah sejak kapan duduk manis di hadapanku. Aku mengerutkan kening penuh tanya. Sepertinya dia mendengar semua obrolanku di telpon.
"Di sini ada banyak orang, bahkan ada pacarmu. Dia pasti dengan senang hati mengantarmu.Bahkan akupun bersedia jika kau memintanya" ucapnya kalem. Ooh ternyata tidak.
Aku tertawa mendengar ucapan Donghae yang manis. Dengan sayang aku acak- acak kepalanya. Berkebalikan dengan Wookie yang akan mengamuk jika aku acak- acak kepalanya, Donghae justru terlihat menyukainya.
"Yak!!!! Yesung-ssi aku tahu Donghae manis tapi kau tak boleh jatuh cinta padanya" Ucapan Enhyuk langsung di sambut dengan geplakan dari Wookie yang ada di belakangnya. Membuat Hyukjae menggerutu panjang pendek tentang apa salahnya.
"Siapa juga yang bakal jatuh cinta pada ikan nemomu itu" Aku hanya tertawa mendengar ucapan sahabat kecilku. Aku menoleh pada Kyu yang kini mengarahkan kameranya padaku. Hanya sekilas. Setelah itu aku memandang Wookie.
"Wookie...Kibum-ah sebentar lagi sampai"
"What? Aiish... kenapa kau tidak katakan padaku sejak tadi?" Dia segera mematikan kompornya.
" Kau menyuruhnya kemari?"
"Hmmm, ada yang harus kami bicarakan." ujarku kalem. Wookie terdiam, wajahnya terlihat sendu. Tapi dia hanya diam.
"Aish...Hyukjae...aku mau mandi dulu kau tata makanan dan bawa ke meja. awas jangan di makan dulu" setelah itu ia menghilang meninggalkan Enhyuk yang kebingungan kini tangan kanannya memegang piring dan tangan kirinya memegang spatula.
"Haish...kenapa dia tiba- tiba panik begitu? "
"Karena Wookie naksir dia" ucapku perlahan.
Membuat semua orang ternganga mendengarnya. Akhirnya baby Wookie akan lepas dari Yesung. Begitulah pikir mereka.
"Aish....Yesungie, jangan bicara aneh- aneh. Meski aku suka Kibum-ah kau adalah yang nomor satu di hatiku"
Ia menatap galak kearah Enhyuk dan juga Donghae.
" Tak kan ku biarkan mereka mengganggu hidupmu"
"Aish...Yesungie sudah punya aku. Kenapa kau berlebihan sekali?" Tanya Kyu tiba- tiba.
Membuat semua orang memperhatikannya. Aku kira dia tak peduli, karena dia dari tadi sibuk dengan kameranya saja.
"Karena Kau tak berguna. Kau biarkan saja mereka mengganggu Sungie" Jawab Wookie cepat.
"Aish... kami kan bukan orang jahat" kali ini Enhyuk menanggapi tidak terima.
"Hyuk-Jae kau tak mengerti. Ryuu hanya cemburu. Dia takut kalau Yesung lebih sayang padaku" Donghae mengatAkan itu sambil memelukku dan senyuman manisnya.
Membuatku hanya bisa tertawa keras.
"YAAK!!! Lee Donghae Lepaskan tanganmu dari Yesungku" teriak Kyu sambil buru-buru menghampiri kami. Bukannya melepaskan Donghae justru mengeratkan pelukannya padaku. Kyu dengan terpaksa menarik Donghae menjauh.
"Hei jangan terlalu kasar padanya"
" Itu salah dia sendiri"
Enhyuk memandang Wookie dengan ngeri.
Saking ributnya kami semua, kami tidak sadar jika sudah ada orang lain yang memperhatikan keributan kami. Dan Wookie adalah orang pertama yang menyadari kehadirannya.
"Kibum-ah sejak kapan kau ada di sana?"
Mendengar ucapan Wookie aku segera berbalik dan mendapati seorang cowok keren berdiri kalem di belakang kami.
"Kibum-ah apa yang kau lakukan?"
Dia hanya tersenyum kalem dan menghampiriku. Ia lalu mengacak- acak kepalaku gemas. Aiish sungguh tak sopan dia.
"Hyakk... bisakah kau hilangkan kebiasaanmu yang satu ini?" tanyaku padanya pura- pura marah.
" Aku ini Hyung-mu" Mendengar ucapanku senyumannya melebar, ia lalu menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu bersikaplah layaknya seorang hyung padaku" mendengarnya mengucapkan itu membuatku mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Careless Fate (FF)
FanfictionYesung tak menyangka jika pertemuannya dengan seorang cHo Kyuhyun dapat membuatnya merasakan Cinta ala remaja disela-sela kesibukannya. Tertawa, marah, merajuk, dan juga bermanja. Dan yang pasti ada seseorang di sampingnya membuatnya merasakan keba...