BAB V

236 17 1
                                    

Aku mengetuk-ngetukkan penku ke meja. Mataku, memandang langit yang terlihat cerah di luar sana.
Langit cerah, pekerjaan berjalan lancar, dan bosspun sepertinya dalam kondisi bahagia.
Ah....seandainya saja setiap hari seperti ini, tentu sangat sempurna.
Tok...tok...tok...
Seseorang mengetuk pintu membuatku menoleh. Dan ku dapati Siwon sudah berdiri menyandarkan dirinya di pintu sambil tersenyum memandangku.
Melihat kehadiranny, ottomatis bibirku tertarik lebar membentuk senyuman yang jarang sekali aku perlihatkan di tempat ini. Bisa merusak image, itulah yang ku ucapkan pada Wookoie dan juga Siwon saat menanyakan perbedaan sikapku, yang kemudian di tanggapi dengan ucapan yang sama dari mereka berdua, yaitu, hem panjang sambil mengangguk-angguk setuju.
"Nee... apa yang kau lakukan di sana?" aku hampiri kawanku yang masih saja tidak merubah posisinya, dan menggandengnya masuk ke dalam ruanganku.
"Sepertinya kondisimu sedang baik" ujarnya sambil mengamatiku dari ujung kepala hingga kaki. Membuatku tertawa melihatnya.
"Ne tentu saja, memangnya apa yang kau harapkan?" tanyaku padanya. Siwon mengerutkan dahinya sebentar, sambil berpikir.
"nee, kau tahu bossku? dia melarangku untuk keluar ruangan. Padahal kau tahu kan.... bla2"
aku mengangkat alisku sebelah mencerna apa yang di lakukan oleh Siwon,bingung, tapi hanya beberapa detik. Setelah aku tahu maksud dia yang mengolokku, segera ku layangkan pukulanku padanya.
" Beraninya kau meledekku..." ucapku sambil melayangkan pukulanku pada Siwon.
Plak...plak...plak...
Siwon hanya tertawa- tawa menanggapi tingkahku. Ia lalu mengacak kepalaku gemas.
"Melihatmu seperti ini membuatku tenang. Jadi aku tidak perlu cemas jika harus pergi beberapa lama"
Aku mengerutkan kening, bukan pertama kalinya Siwon pergi bolak-balik ke luar negeri, tapi dia tak pernah mengatakan hal seperti ini.
"Kau mau kemana memang?" Tanyaku agak was-was. Dia tersenyum, mengusap kepalaku perlahan. Aku pandangi Siwon yang masih tersenyum.
"Ne aku harus pergi ke Hongkong" ucapnya sambil menepuk-nepuk tanganku yang entah sejak kapan ada di dalam tangannya. Aku mengangguk saja mendengarnya....

" Aku akan menikah" tambahnya sambil tersenyum.

Careless Fate (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang