M ~ 08

303 11 0
                                    

.

.

.

.

Yola termenung didalam kamarnya sambil memandang air hujan yg turun membasahi kota Seoul.




Ceklek....




Jeeya masuk kedalam kamar dan duduk disamping sahabatnya. Omong omong... Jeeya sudah menceritakan semuanya tentang bagaimana Jungkook dan Jeeya bisa akrab.

"Kenapa dengan mu?" Tanya Jeeya menggunakan bahasa Indonesia.

"Tidak ada"

"Kau tidak pandai berbohong Yola"

Yola menghela nafas.

"Kau tahu__ ah aku juga bingung.. terkadang otak ku memikirkan beberapa hal rumit yang tidak aku mengerti. Bahkan masalah masalah yang belum tentu akan terjadi kedepannya. Aku memikirkan ini dan itu padahal aku tidak paham sama sekali"

"Ya namanya juga anak muda... Kita sudah mulai menginjak usia dewasa. Anggap saja hal itu sebagai proses"

"Tapi proses ini membuat ku takut dan kepikiran pabo"

"Ya kenyataan nya memang diri mu pabo"

"Kau___ Aish Bicara dengan mu sangat menguras tenaga Put"

Jeeya tersenyum saat Yola memanggilnya dengan nama aslinya.

"Kamu itu orang yang tenang Yola. Kamu selalu bisa bersikap setelah melihat kondisinya. Ya walaupun terkadang kamu juga melakukan kesalahan yang membuat orang murka"

"Seperti kau tidak pernah saja"

"Itu dia poin nya. Kamu dan aku sama bahkan kita juga sama dengan manusia yang lain. Apapun yang terjadi di masa depan kita sendiri yang akan memutuskannya. Kamu pernah bilang pada ku. Kalau orang lain mungkin bisa meninggalkan mu tapi aku tidak akan meninggalkan mu. Walaupun aku tidak ada dihadapan mu tapi aku akan selalu ada waktu jika kamu membutuhkan ku. Gimana? Kata katanya bagus kan?"

"Batal sudah rasa terharu ku yang sempat muncul"

Jeeya tertawa lepas.

"Yang jelas kita berdua saling membutuhkan. Saat aku menangis aku akan mencari mu. Saat kamu menggalaukan Jimin oppa aku tidak akan menemani mu"

"YAK KAU!!!!"

Jeeya memeluk Yola sambil tertawa. Sedangkan Yola sibuk mengomel sedari tadi.




Back to cerita....



Setelah adegan melow drama diselingi adegan kocak. Yola dan Jeeya sekarang sedang berkutat didapur. Sesekali mereka akan bertengkar karena masalah kecil.



Drrrt drrrt drrrt...




Ponsel Jeeya berdering.

"Hallo" sapa Jeeya.

"....."

"Tumben pakai panggilan itu"

"....."

"Kau berharap aku berubah"

"......"

"Hm"

"....."

"Aku sedang memasak bersama Yola"

"....."

"Tentu saja"

"...."

"Kau kan sedang kuliah juga. Hanya saja tempatnya berbeda"

Miracle || Park Jimin || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang