PART 7:Lunch

102 8 0
                                    

Vote&Comment jangan lupa guyss:)
Typo bertebaran...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

      Setelah kejadian terkejut barusan Allena dan Leon saling menatap dengan berbeda tatapan. Allena yang menatapnya tajam dan Leon yang menatapnya santai.

"jadi lo yang jadi sekretaris baru gue,yang namanya 'Allena Prasetya' "ucap Leon

"iya, kenapa? gak senang? gue bisa minggat kok dari sini"ucap Allena sinis

"santai dong, jutek amat jadi cewek"ucap Leon

"terserah gue lah"ucap Allena

"udah telat juga, udah masuk sana ke ruangan lo"ucap Leon final

     Allena memasuki ruangannya dengan muka yang ditekuk. Allena berjalan menuju kursinya dan duduk disana.

     Leon mengamati tingkah Allena sambil tersenyum sampai punggung Allena terhalang oleh pintu.

"gak usah susah payah nyari asal usul tuh cewek,takdir udah ngejumpain gue sama dia di sini"Leon bermonolog sambil tersenyum

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

     Sekarang waktunya jam istirahat kantor. Leon berjalan menuju arah ruangan Allena untuk mengajaknya makan siang bersama.
     Leon masuk tanpa mengetuk pintu yang membuat Allena yang sedang sibuk terkejut.

"waktunya makan siang"ucap Leon sambil menarik pergelangan tangan Allena

"maaf sir saya membawa bekal"tolak Allena berusaha sopan walaupun sulit.

     Leon melepaskan genggaman tangan Allena yang membuat Allena menghela nafas lega.

"tunjukan"ucap Leon

"apanya?" tanya Allena dengan kening berkerut.

"bekalnya"jawab Leon

'mampus gue'-batin Allena

     Allena berdiri diam tidak menjawab perkataan Leon.

"gue tau lo bohong,yaudah ayok"ucap Leon sambil menggenggam kembali pergelangan tangan Allena. Allena hanya bisa menghela nafas kasar.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

     Leon membawa Allena makan siang di cafe Allena dulu bekerja.Allena sedikit terkejut saat tau Leon membawanya kesini.

Tingg....

     Lonceng berbunyi memandakan ada orang yang masuk. Allena dan Leon mengambil posisi duduk di dekat kaca yang dapat melihat pemandangan luar.

     Allena celingak celinguk mencari keberadaan sahabatnya. Saat telah menemukan keberadaan Luna,Allena langsung memanggilnya.

"Lunaa!"panggil Allena sedikit berteriak

     Luna yang merasa terpanggil pun mencari keberadaan orang yang memanggilnya. Saat mengetahui siapa yang memanggilnya, Luna langsung menghampirinya.

"cieee buk sekret lunch sama bos baruu" ucap Luna menggoda Allena

"apaan sih lo"ucap Allena

     Leon hanya mendengar dan menyimak perkataan dua gadis di depannya sekarang.

"mau pesan apa btw?" tanya Luna sambil terkekeh

     Leon dan Allena pun memesan makanan dan minuman yang masing-masing mereka inginkan.Luna mencatat yang mereka inginkan dengan telaten dan cepat.
    
"kalo gitu tunggu sebentar oke"ucap Luna

"oke"jawab Allena dan Leon
serempak

"cieee barengann"goda Luna sambil berlalu

"sinting"gumam Allena yang masih bisa didengar oleh Leon

     Selama menunggu pesanan mereka datang Allena dan Leon hanya terdiam tanpa berbicara. Akhirnya Leon memberanikan diri untuk berbicara dengan Allena.

"btw lo kok dekat sama pelayan tadi?"tanya Leon berbasa basi

"ohh Luna, dia sahabat saya sir"jawab Allena.

"biasa aja bahasanya jangan terlalu baku, kayak lo marahin gue pas gue nabrak lo" ucap Leon yang membuat Allena malu

"kalo dikantor nanti,lo bisa bicara baku lagi. Kalo di luar kantor biasa aja"lanjut Leon

"iya" jawab Allena seadanya

     Pesanan mereka datang dan mereka langsung melahap makanan mereka dengan santai. Keadaan hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

     Leon selesai terlebih dahulu dan diikuti oleh Allena selanjutnya. Allena bengun berniat ingin membayar tetapi langkahnya terhenti oleh suara seseorang, siapa lagi jika bukan Leon

"mau kemana?" tanya Leon

"ke kasir mau bayar" jawab Allena

"udah duduk aja" ucap Leon

"gue bisa bayar sendiri " ucap Allena

"sans aja lah, gue yang traktir"ucap Leon langsung berlalu meninggalkan Allena.

     Setelah membayar Leon menghampiri Allena dan mengajaknya kembali ke kantor. Sebelum itu Allena terlebih dulu berpamit kepada dua sahabatnya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

     Allena tiba dirumahnya tepat pukul 17.37 seperti yang terlihat pada jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

     Allena memasuki rumahnya dan melihat Aldo sedang menyaksikan televisi yang menyiarkan pertandingan sepak bola.

     Allena menghampiri Aldo dan duduk disebelah adiknya.

"serius amat sih pak" ucap Allena mengganggu adiknya.

"kak gausah ganggu Aldo, kebiasaan banget sih" ucap Aldo merasa risih

"tau aja sih,makin lope-lope deh"ucap Allena kembali mengganggu adiknya dan menoel-noel dayu adiknya.

"kakakkk ganggu tau gakk!!"ucap Aldo sedikit berteriak

"Al tadi kakak jumpa cewek loh, cantik banget, walaupun mesih cantikan kakak"ucap Allena tanpa menggubris adiknya yang sudah mencak-mencak sendiri.

"yaa terus hubungannya sama Aldo apa? " tanya Aldo mulai geram

"gaada kakak cuman bilang aja" ucap Allena tanpa dosa yang membuat Aldo ingin menceburkan kakaknya yang satu ini ke comberan

"kok kakak nyebelin sihh!!" ucap Aldo ingin melempar kakaknya dengan bantal sofa yang dipegangnya,tapi tidak sempat karena kakaknya sudah duluan berlari.

"HAHAHAHAH" tawa Allena meledak dan segera berlari menuju kamarnya untuk menghindari amukan adiknya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Horee guyss....
Siap juga part "Lunch" semoga semakin tertarik sama cerita author yang makin lama makin gajelas ini.

Semoga makin cinta sama cerita author yahh:)

Selamat Membaca Guyss:))

    

    

PERFECT BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang