Sebuah mobil terlihat memasuki sebuah istana yang sangat megah yang berada di tengah tengah kota. Mobil tersebut adalah mobil sang Pangeran Mahkota Sasuke (Uchiha Sasuke), ia baru saja pulang dari inggris karena keluarga kerajaan menyuruhnya untuk kembali. Saat memasuki istana ia disambut oleh sekertaris kerajaan dan mengatakan kalau Raja, Ratu, dan Ibu Suri sudah menunggunya.
Sementara itu di dalam istana Raja, Ratu, dan Ibu Suri sedang membicarakan sesuatu dengan serius, mereka sedang membicarakan mengenai pernikahan kerajaan. Mereka harus segera mempersiapkan pernikahan itu sesuai dengan tradisi yang ada, dan mereka harus menepati janji raja sebelumnya pada sahabatnya. Sahabat yang selalu berada di sisi raja disaat saat sulit, dan janji mereka untuk menikahkan keturunan mereka.
Ditengah pembicaraan, Sasuke datang menyapa mereka "hn, aku kembali" setelah itu Sasuke langsung duduk disamping sang Raja.
"Kau pasti sudah tahu kan alasan kami menyuruhmu kembali" Ucap sang raja memulai pembicaraan
"Hn" jawab spontan Sasuke, setelah itu Sasuke langsung pergi entah kemana.
Di halaman istana berdirilah Pangeran Sasuke ia terlihat sedang memikirkan sesuatu hal, ia mengingat masa masa saat dia bersama pacarnya yang bernama Hinata sebelum kembali ke Jepang.
Flashback on
Hari ini adalah hari dimana Sasuke harus kembali ke Jepang, dan sekarang ia sedang memberesi pakaian nya dengan ditemani Hinata
"Hinata" Ucap Sasuke memulai pembicaraan.
"Ada apa, Sasuke kun" Ucap Hinata sambil mendekati Sasuke
"hn" Sasuke pun langsung menarik pinggang Hinata dan mengmbil hp nya untuk berfoto.
Ckrek
"Apa yang Sasuke kun lakukan?" Tanya Hinata sambil menatap Sasuke.
"hn, hanya untuk kenang kenangan saat aku di Jepang"
Ucap Sasuke sambil memeluk Hinata.
"..." Hinata hanya diam.
"Maukah kau menikah dengan ku Hinata" Ucap Sasuke tiba tiba.
Hinata yang mendengar perkataan Sasuke pun langsung menegang, dia tidak tau harus menjawab apa."Tapi kita masih muda Sasuke kun, aku juga belum meraih cita cita ku sebagai pemanah yang handal" Ucap Hinata.
"..." Sasuke yang mendengar ucapan Hinata hanya diam, dia nampak kecewa.
"Jika Sasuke kun mencintaiku dengan tulus maka tunggulah aku" Ucap Hinata dan ia pun langsung mencium Sasuke.
Sasuke hanya mampu diam dan merahasiakan rencana pernikahannya.Flashback off
Raja dan Ratu yang sedang memperhatikan Sasuke dari jauh hanya mampu menghela nafas, mereka tidak bisa menghentikan pernikahan ini karena ini menyangkut janji dan sudah menjadi kewajiban Sasuke untuk menepatinya. Karena Sasuke akan menjadi pewaris Kerajaan Bhutin.
Keluarga Sakura POV
Terlihat Sakura yang sedang menggambar sesuatu, dari dulu ia memang bercita cita sebagai pelukis terkenal.
Sakura tinggal bersama ayah,ibu dan kakanya (Sasori). Ayahnya bekerja sebagai tukang pijat yang baik hati, bahkan ayahnya sering memberikan pijatan gratis kepada para pelanggannya. Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa, ibunya sering memarahi ayah karena memberikan pijat gratis. Sedangkan kakaknya (Sasori) mempunyai wajah baby face dan suka mengejeknya.
Sakura selalu menggambar seorang pangeran tanpa wajah, ia bahkan sering berkhayal tentang pangerannya. Sasori suka sekali mengejek adiknya, ia juga sering mempergoki adiknya yang sedang berkhayal.
"Wah, lihat putra mahkota sangat tampan" Ucap ibu Sakura setelah menyalakan televisi dan tepat saat itu sedang ada berita tentang putra mahkota.
Sakura yang juga sedang disitu hanya melirik sebentar ibunya dan mendengus kesal.
"Keluarga kerajaan memang tampan tampan, seperti ayah. Dulu kakek kalian adalah sahabat dekat raja sekaligus pengawal setianya."
"Tapi kenapa kita tetap miskin saja, kalau memang kita keluarga kerajaan." Ucap Sakura malas
Ayahnya hanya diamKeluarga Sakura POV end
T
BC
Hai Minna,salam kenal
Maaf ceritanya gaje banget + banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess
RomanceSaat Raja di diagnosis dan dinyatakan sakit parah, ia harus menyerahakan tahtanya kepada putra mahkota, disaat itulah diputuskan untuk melaksanakan pernikahan kerajaan Bhutin yaitu Crwn Prince Sasuke dengan Akasuna Sakura, seorang gadis cantik, baik...