Tersebar

218 14 2
                                    

.
.
.
.
.
.

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.

Di kediaman Sakura, terlihat Kakashi yang sedang membicarakan hal yang serius dengan keluarga Sakura.

"Saya kesini karena ingin menyampaikan utusan Sang Raja,mereka ingin tahu bagaimana keputusan nona Sakura tentang pernikahan ini ?"

"Anda sudah tau kan bagaimana keadaan keluarga saya ini, apakah anda tetap ingin saya  menikah dengan Pangeran Sasuke?"

"Saya paham nona Sakura, akan tetapi ini janji yang harus ditepati dan keadaan keluarga nona tidak akan menjadi halangan"

"Apakah jika aku setuju menikah, keluargaku akan selamat dari (hutang hutangnya)?"

"Soal itu nona Sakura tidak perlu khawatir, setelah nona menikah maka keluarga nona akan menjadi bagian dari keluarga kerajaan, jadi semuanya akan baik baik saja"

Sakura hanya mencoba tersenyum kecil.

Malam ini, suasana rumah Sakura sedikit berbeda dari biasanya, karena Kakashi masih setia berada disana.

"Ehemm...." Ucap Kakashi mencairkan suasana.

"Apa kau baik baik saja tuan" Tanya Kizashi sambil menyodorkan minuman ke arah Kakashi.

"Saya baik baik saja,tak perlu khawatir"

"Sudah malam, sebaiknya anda pulang" Tanya Mebuki

"Hm baiklah, tapi saya ingin menyampaikan suatu hal kepada nona Sakura"

"Memang apa yang ingin kau sampaikan kepadaku ?"

"Saya hanya ingin menyampaikan, kalau ratu ingin bertemu dengan nona Sakura. Jadi apakah nona bersedia ke Kerajaan Bhutin besok menemui Ratu ?"

"Eh...apakah harus besok"

"Lebih cepat lebih baik"

"Em, baiklah"

Sementara itu di malam yang sama, Pangeran Rei Gara dan ibunya tiba di rumah yang mereka sewa. 

"Kenapa ibu seperti tidak puas dengan rumah ini ?"

"Tidak apa apa kok nak, ibu hanya sedikit kecewa kita tinggal di rumah kecil seperti ini, padahal kita adalah keluarga kerajaan"

"Tapi rumah ini sangat besar, bu"

"Sudahlah, sebaiknya kau masuklah ke kamarmu"

"Baiklah bu"

Setelah Pangeran Gara masuk kedalam kamarnya. Terlihat Ratu Clarissa sedang menelfon seseorang.

"Aku membutuhkan bantuanmu"

"Saya akan melakukan apapun"

Keduanya pun nampak menyeringai jahat.



SAKURA POV

Keesokan harinya, suara kicauan burung membuat Sakura bangun dari tidurnya. Setelah itu ia bergegas ke kamar mandi. Selang beberapa waktu kemudian ia sudah cantik dan bersih.

Ia pun  duduk di tempat tidurnya sembari memakan biskuit nya satu per satu sambil mengatakan iya, tidak, iya, tidak, iya, tidak. Dan saat tiba di biskuit terakhir, Sakura terkejut karena jawabannya dalah iya, tetapi ia membelah biskuitnya menjadi dua, ia membuang bagian yang 'iya', dan memakan bagian yang 'tidak'.

Sakura kemudian memutuskan jawabannya adalah tidak, ia berlari memanggil ibunya sembari mengatakan

'Aku tidak mau menikah dengan Pangeran Sasuke'

Tapi ternyata berita sudah tersebar, media sudah mengetahui siapa tunangan Putra Mahkota Sasuke dan banyak wartawan yang berkumpul di rumah Sakura.

Kizashi, Mebuki, dan Sasori berjaga di depan gerbang menghindari para wartawan masuk. Sepertinya mereka sangat ingin mengetahui wajah tunangan Putra Mahkota.

"Tenanglah !!" Teriak Kizashi

Tetapi para wartawan terus berdesakan meminta interview.

Khaning yang tidak menemukan ibunya di dalam rumah pun berjalan keluar rumah. Para wartawan yang melihat Sakura keluar rumah segera memotretnya tanpa henti.

'Wah, tunangan putra mahkota sangat cantik' cheloteh para wartawan

Sakura yang shock menyuruh para wartawan agar berhenti memotret, Kizashi, Mebuki, dan Sasori yang juga berusaha menahan mereka malah terdesak.

Sakura yang bingung berlari masuk rumah, pada akhirnya Kizasi, Mebuki, dan Sasori bisa membuat semua wartawan pergi.

Sasori masuk ke dalam rumah beserta Kizashi dan Mebuki. Sasori terlihat sangat tampan (err, dengan keringat yang membasahi tubuhnya). Ia berniat menjahili Sakura yang sedang kesal.

"Wah, wah sekarang Putri Sakura sangat terkenal"

"Aku tidak mau menikah"

"Kau sudah tidak bisa mengelak Sakura"

"Apa maksudmu"

"Lihatlah, wajahmu sudah menyebar di media" Sembari menyalakan tv, yang berisi berita 'foto tunangan putra mahkota'.

"Ayah, ibu...hiks...hiks aku sudah tidak punya pilihan lain" Sambil memeluk Kizashi dan Mebuki. Sedangkan Kizashi dan Mebuki malah tersenyum karena Sakura akhirnya setuju.

SAKURA POV END



Di lain tempat Sasuke yang melihat berita itu hanya menghela nafas.

Begitu pula Hinata yang sedang latihan, melihat berita itu di ponselnya, langsung membanting ponselnya hingga rusak.

'Awas saja kau, Akasuna Sakura'

TBC

Maaf minna kalau jelek
Aku tunggu vote dan comennya.
Aku juga dengan senang hati menerima saran.
Arigatou
Salam hangat dari UZ

Dan makasih buat kak Tokek Poi
Arigatou

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang