Bagian 6

4.7K 635 69
                                    

"Siapa?" tanya Kyungsoo penasaran kala Jongin menutup panggilannya.

"Ayahmu." jawab Jongin sembari tersenyum. Berbeda lagi dengan reaksi Kyungsoo yang terlihat terkejut. Omega mungil itu bahkan melebarkan matanya yang sudah lebar.

"Daddy? Benar-benar Daddy? Apa Dad marah uncle? Apa Dad menyuruh kita pulang? Apa Dad akan menghukum kita?"

Merasa gemas dengan Kyungsoo yang mengoceh, Jongin kemudian menarik wajah bocah itu memberikan kecupan di bibir hatinya.

"Kenapa kau banyak sekali bertanya? Tanyakan satu persatu, jangan bertanya secara bersamaan. Kau membuat uncle bingung."

"Maaf."

Melihat Kyungsoo yang menunduk sedih, Jongin menjadi merasa bersalah. Sekali lagi lelaki itu memberikan ciuman untuk bocah yang ada dipelukannya. Kini ditambahi dengan sedikit lumatan.

"Hey, uncle tidak bermaksud memarahimu. Uncle hanya bercanda, jangan bersedih ya?"

Kyungsoo melirik kearah Jongin yang menatap memelas kearahnya. Omega mungil itu kemudian menyeringai kecil. "Wahhh uncle tertipu. Aku tidak sungguh-sungguhan sedih. Kenapa mudah sekali menggoda uncle."

Mendengar itu Jongin menggelengkan kepalanya. Ia membawa tangannya untuk mencubit hidung milik Kyungsoo.

"Kenapa kau nakal sekali sihhhh..."

Kyungsoo tertawa. Omega itu terbahak begitu keras. Ia seolah mengatakan bahwa ia tengah bahagia sekali.

"Ngomong-ngomong apa yang Dad katakan pada uncle? Dad tidak memarahi uncle kan?"

"Tidak. Daddy mu malah menitapkanmu pada uncle. Daddymu bilang dia tidak akan pulang sampai minggu depan karena grandma sakit dan menyuruhku ke Busan akhir pekan nanti."

"Sungguh? Jadi Dad tidak marah?" Jongin menggelengkan kepalanya. "Lalu bagaimana dengan Mom?"

"Mom? Ya kau tau sendirilah bagaimana ibumu itu."

"Uncle benar. Mom pasti marah besar. Tapi ya sudahlah, Daddy akan mengurus Mom." Kyungsoo terkikik mendengar ucapan terakhirnya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana ayahnya akan menjadi bulanan ibunya.

Ayahnya itu memang ayah terbaik juga tumbal terbaik pula untuk kenakalannya.

"Jadi kita akan kemana sekarang?" Jongin akhirnya membuka suaranya.

Sedari tadi mereka hanya berdiam di dalam mobil yang terparkir di pinggir Skypark. Dan kini Jongin bingung harus membawa Kyungsoo kemana. Lantaran pasti Kyungsoo akan menolak pulang.

"Bagaimana dengan pantai di selatan? Bukankah itu bagus di datangi malam hari?"

Jongin mengernyit, tidak setuju dengan usulan Kyungsoo.

"Tidak. Kau kan besok sekolah dan uncle tidak mau kau mengantuk besok di kelas."

"Aku bisa ijin uncle. Nanti aku akan bilang kepada wali kelas jika aku sedang sakit, pasti di ijinkan."

"Apa kau mulai belajar berbohong?"

"Aku tidak berbohong uncle. Aku kan memang sedang sakit, apa uncle lupa jika aku baru saja mendapatkan tanda? Meski tidak separah beberapa hari lalu, tapi tetap saja ini membuat tubuhku sakit!"

"Kenapa kau keras kepala sekali sih?"

Kyungsoo ternyum begitu lebar. Jika unclenya sudah mengatakan hal semacam itu maka tandanya ia tidak bisa menolak permintaan Kyungsoo.

Bocah itu dengan cuma-cuma langsung memberikan ciuman berkali-kali di bibir pamannya.

"Aku cinta uncle! Jadi ayo kita ke pantai sekarang."

TOXIC (KAISOO) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang