11. pingsan

12.2K 411 8
                                    


Besoknya key bangun dengan mata sembab dan wajah pucat, lalu dia menuju kamar mandi.

Saat key keluar kamar mandi, dia merasakan kepalanya berdenyut sangat sakit, key memegangi kepalanya sambil meringis sakit.

Key menggelengkan kepalanya pelan menghilangkan rasa sakit di kepalanya, lalu key pun menghela nafas pelan saat rasa sakit di kepalanya mulai berkurang.

Key turun dari kamar menuju ruang makan disana udah ada satria dengan setelan kantornya sedang sarapan.

Key duduk di depan satria, satria menatap key  dengan dahi berkerut.

"Lo kenapa?, lo sakit?, muka lo pucet banget"tanya satria

" gk papa kok bang, cuman kecapean aja" ujar key tersenyum menenangkan

"Yaudah gk usah kuliah dulu, diem aja di rumah istirahat" ujar satria

"Gk ah, lagian key gk papa kok" ujar key lalu memakan sarapannya dengan tenang

Saat key sedang sarapan dia merasakan kepalanya yang sakit lagi dan sekarang di tambah perutnya mual, key meringis pelan menahan rasa mual dan rasa sakit di kepalanya.

Satria yang melihat key meringis kesakitan tampak sangat hawatir.

"Key lo kenapa?" tanya satria

"Gk papa cuman sakit kepala biasa" ujar key pelan

"Udah ya key gk usah ke kampus yah di rumah aja" bujuk satria dengan raut wajah hawatir yang di balas gelengan kepala oleh key
.
.
.
Skiip
.
.
.

Sekarang key sudah berada di kampusnya di antar oleh satria.

Key berjalan di koridor kampus dengan lesu tubuhnya benar benar lemah, rasa sakit di kepalanya juga kadang muncul, membuat key meringis kesakitan.

Akhirnya key sampai di kls nya lalu menghampiri fian dan liona.

"Lo kenapa key muka lo pucet banget?" tanya liona yang di balas gelengan lemah oleh key

Key pun melipat kedua tangannya di meja lalu meletakkan kepalanya di lipatan tangannya dan memejamkan matanya.

Liona dan fian saling pandang tak mengerti dan menggedikan bahunya mungkin key lelah dan butuh tidur pikir mereka, mereka pun melanjutkan obrolan mereka.
.
.
.
Skiip
.
.
.
Kls key telah ber akhir, key pun cepat cepat memasukan peralatannya dia ingin segera pulang dan beristirahat.

Saat key keluar dari kls yang di ikuti fian dan liona, tangan key di tarik seseorang key pun menoleh dan ternyata yang menariknya adalah bara.

Fian dan liona yang melihat itu langsung pamit pulang duluan pada key, yang di angguki singkat oleh key.

"Mau apa?" tanya key lemah

"Kamu kenapa wajah kamu pucet banget, udh periksa ke dokter?" tanya bara hawatir sambil tangannya menyentuh pipi key

"Gue gk papa kalau gk ada hal penting yang perlu di omongin mending gue pergi" ujar key menepis tangan bara dari pipinya, bara menghela nafas pelan

"Please key aku minta maaf, aku tahu kamu pasti marah gara gara aku bilang kamu 'temen' ke neta, tapi sungguh aku gk bermaksud kayak gitu, aku cuman kebawa emosi liat kamu datang ke acara itu tanpa izin aku, kamu juga pasti marah karna omongan tentang neta yang tunangan aku, tapi aku gk pernah mau tunangan sama neta kita di jodohin, please percaya sama aku, aku bakal batalin pertunangan aku sama neta" jelas bara

"Lo berengsek bara, lo dengan gampangnya bilang kayak gitu, gimana perasaan neta nanti, pikir dong bar, gimana sakitnya neta nanti kalau lo batalin tunangan kalian" ujar key geram

"Aku gk peduli asalkan kamu bisa tetap jadi milik aku" ujar bara keras kepala

"Maaf gue udah cape, gue gk mau lagi balik tenggelam ke dalam rasa sakit yang lo ciptain buat gue, gue bukan boneka lo yang bisa lo sakitin kapan pun, gue juga manusia bar, gue punya hati, maaf gue harus pergi" ujar key lalu berlalu pergi dari hadapan bara

"Keyy!" teriak bara yang tak di pedulikan oleh key
.
.
.
Skiip
.
.
.
Sekarang key tengah menunggu satria di halte, saat dia tengah duduk menungu satria, tiba tiba hp nya berdering menandakan ada yang meneleponnya, ternyata setelah ia liat yang meneleponnya adalah satria.

Halo bang ada apa?

Key lo udah pulang?

Udah abang kapan jemput?

Nah itu, abang nelepon kamu mau bilang kalau abang gk bisa jemput, soalnya ada meting nge dadak, tapi nanti yang bakal jemput kamu revan, masih inget revan temen abang kan?

Oh iya key inget, gak papa kok bang santai aja

Yaudah abang tutup dulu teleponnya, meting nya udah mau mulai

Iyah bang

Tut tut tut

Panggilan pun tertutup, key memasukan hp nya ke dalam tas nya lalu menunggu revan yang katanya akan menjemputnya.

Setelah beberapa menit key menunggu dari kejauhan dia melihat ada mobil hitam menghampirinya dan berhenti di hadapannya.

tapi tiba tiba kepalanya kembali sangat sakit, pandangannya kabur tubuhnya oleng, jika saja tidak ada yang menahanya mungkin dia akan jatuh, perlahan kesadarannya pun menghilang dan semua nya gelap, terakhir yang dia lihat, dia melihat wajah revan yang sangat hawatir sambil memanggil namanya.

-_____-_____-___

Wassap guys sorry ceritanya makin gaje hehehe :)

Vote ment guys:)

I love yiu ;*

playboy posesif (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang