"Bahagiaku sederhana,sebuah senyum singkat darimu saja sudah sangat berarti"
Ify Dtya
26 Maret 2019
Gemricik hujan dari luar rumah menambah sensasi tersendiri bagi Isel yang sedang membaca novel dilantai kamarnya. Punggungnya dia sandarkan pada tembok dengan kaki yang diselonjorkan santai ditemani earphone yang menyumpal rapi di kedua telinga mengalunkan lagu korea kesukaan berjudul All with you karya Taeyeon. Alur di dalam novel sudah berhasil menguasai imajinasinya kini,kipas angin masih berputar dengan kecepatan penuh sehingga menambah kesejukan sampai kesudut-sudut kamar,anehnya dia tak sesekali merasa kedinginan padahal udara dari luar saja sudah sangat dingin.
Lembar demi lembar halaman sudah dia baca,dua jempol,satu senyuman dan rasa penuh ketakjuban dipersembahkan kepada sang penulis karena telah berhasil menyihir pembacanya. Jarum jam panjang berputar cepat mengubah jarum jam pendek ke angka selanjutnya tapi isel masih betah berada di dunia khayalan. Hawa dingin perlahan menyapu lengan sampai rasa dinginnya menusuk ke tulang,tak tahan karena dia menggunakan lengan pendek Isel memutuskan untuk mematikan kipas angin yang sudah berjam-jam berputar. Dirinya beralih tempat menuju kasur yang menurutnya hangat. Akibat terlarut membaca novel dan menikmati alunan musik rasa kantuk menyerang,Isel tertidur dengan novel yang masih berada digenggamannya.
"hoam,"tangan Isel mengulet kesana kemari,dia rasa tidurnya sudah kenyang. Matanya melirik jam weker yang berada diatas nakas. Pukul 14.47,sudah mulai sore rupanya.
Kakinya melangkah menuju kamar mandi yang kebetulan berada didalam kamar untuk membasuh mukanya,setelah sudah dia kembali keluar. Dia berhenti di depan pintu kamar mandi sejenak memikirkan sesuatu
"apa sekalian mandi langsung yah"tanyanya pada diri sendiri yang hanya dapat didengar oleh angin,angin pun tak dapat menjawab pertanyannya.
"ah mandi aja tanggung udah sore"putusnya,dia beranjak mengambil handuk yang dia gantung dibalik pintu kamar
Tok tokk tokk
Terdengar dari dalam suara pintu seperti diketuk
"non Isel,,non"panggil bi inah dari luar
Isel yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk langsung menoleh kesumber suara,lalu bergegas membuka pintu dengan handuk kecil yang masih ditangannya "iya bi sebentar."teriaknya
"ada apa bi"tanya Isel,Bi Inah yang sedari tadi terdiam menunggu Isel kembali membuka suara "itu non didepan ada temennya non"jelas Bi Inah,kening Isel berkerut,siapa yang sore-sore gini datang kerumahnya.
"siapa bi?"
"itu loh perempuan yang sering main kesini yang rambutnya sering dipakein bando"ungkap Bi Inah,Isel langsung ber-oh ria setelah mendengar penjelasan dari Bi Inah
"owalah bi,itu namanya Nara"Bi Inah mengangguk-anggukan kepalanya mengerti
"oh non Nara,maklum non saya sudah tua jadi sering lupa,,hehe"Isel lalu tertawa.
"aku mau rapiin rambut dulu sebentar ya bi,turunnya bareng"kata Isel sambil beranjak merapikan rambut dikamar dengan cepat.
"yuk bi"ajak isel
"cepet banget non"tanya Bibi sambil menatap Isel,Isel tersenyum
"nanti kalo lam kasian bibi nungguin"Bibi tertawa "ya engga papa non"
"kalo begitu aku ngga sopan dong sama Bibi,kasian Bibi.udah ayuk ah Bi"isel kemudian menutup pintu kamar lalu tangannya merangkul Bi inah untuk turun kelantai bawah bersama,Bi Inah memang sudah tua umurnya sekitar 50-an keatas mungkin,sebelum isel lahir saja Bi Inah sudah mengabdikan dirinya bekerja di rumah Isel. Saat turun Isel menyempatkan mengobrol sedikit dengan Bibi yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri
"Bibi masak apa Bi,"tanya Isel
"masak sayur sop kesukaan non Isel"jawab bi inah
Raut muka Isel terlihat senang pasalnya sudah seminggu Bi inah tidak memasak sayur sop"wahh makan enak nih"ucapnya, "makasih ya Bi,besok aku masakin lagi yah"Bi inah mengangguk senang.
Nara anindya sahabat isel sejak duduk dibangku sma,perempuan yang tak pernah lupa memakai bando ataupun pernak-pernik lainnya yang menempel dengan indah menghiasi rambut hitam legam miliknya.
"Nara"panggil Isel kepada Nara yang sedang duduk di sofa menunggu Isel sedari tadi,merasa dipanggil Nara menoleh.
"tumben sore-sore dateng kerumah gue"tanya Isel sambil duduk disebelah nara,sementara dimeja sudah tersimpan jus jeruk dan beberapa camilan yang sudah dihidangkan Bi Inah sejak Nara datang.
Nara memasang wajah bosannya "iyanih,dirumah sendirian. Orang tua gue pergi ke rumah paman dan malem ini mereka nginep jadi gue takut di rumah sendirian"jelas Nara
Isel menatap nara bingung "emangnya Bi Sari kemana?"
"Bi Sari pulang kampung anaknya mau khitan"Isel lalu membulatkan mulutnya
"gimana kalo malem ini elo nginep aja dirumah gue,mau ngga?"tawar Isel,Nara berbinar senang artinya malem ini dia ngga harus begadang karena ketakutan deh.
"beneran?"tanya Nara memastikan
"beneran lah,biar gue ada temennya malem ini"
"makasih"
"eh tapi entar elo temenin gue kerumah ya ambil baju sama perlengkapan buat besok"ajak Nara
"iya,sekalian kita mampir ke mall beli es krim matcha oke"
"oke deh"mereka lalu bertos ria
TERIMAKASIH UNTUK KALIAN YANG UDAH BENER-BENER BACA CERITA AKU
CERITANYA NGGAK MENARIK?UDAH BIASA?
TUNGGU!JANGAN SEGERA TINGGALKAN CERITA ABSURDKU
KARENA INI BARU DIAWAL OKE
KAYANYA AKU BUAT BAB PERKENALANNYA SAMPAI PART 11
JADI SELAMAT BERBOSAN-BOSAN RIA
TUNGGU KEJUTAN SETELAH PART 11 KE ATAS
SILAKAN BAGI KALIAN YANG MAU KASIH AKU VOTE DAN KOMENT
KARNA AKU NGGA MAKSA
SEIKHLASNYA AJA
Salam Sayang
Ify
Cilacap,30 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN SILENCE
Teen Fictionketika rasa tak bisa diungkapkan,,, HIGHEST RANK #12-KOMEDI (12/04/2019) #16-RINDU(12/04/2019) #5-JARAK (12/04/2019) #5-CINTADALAMDIAM (12/04/2019) Cover By Me🌸 (Please,don't copy my story!) Update nya sesuka hati ya:)