sahabat isel

183 32 19
                                    

             Motor scoopy merah sudah terparkir dihalaman rumah isel,sementara isel dan nara sudah memakai helm dengan rapi,tujuan mereka saat ini ialah rumah nara.

"nar sebentar ya gue pamit dulu sama bibi"nara yang sedang membetulkan tali sepatunya yang lepas menengadah menatap isel.

"iya"jawab nara singkat lalu melanjutkan menali sepatunya yang sempat tertunda,isel pun beranjak memasuki rumah.

             Dua gadis itu sekarang sudah duduk manis diatas motor,isel menstater motornya siap menerjang angin sore,saat berada di depan post satpam rumahnya dia berhenti sebentar karena seseorang telah memanggil isel

"mau kemana non"tanya mang suri,satpam rumah isel,dia suami bi inah yang kebetulan sama-sama bekerja dirumahnya.

Isel dan nara menoleh ke mang suri "mau ke rumah nara mang ngambil perlengkapan buat besok."

mang suri lalu membuka suara "hati-hati dijalan non,jangan ngebut"nasehat mang suri,keduanya lalu mengangguk,isel langsung melesat meninggalkan gerbang rumahnya.

           Jalanan sore hari yang suudah mau malam ini memang terlihat sepi,udara dingin terasa sekali menyapu setiap kulit mereka tapi beruntung karena isel dapat mengemudikan motornya dengan tenang dengan kecepatan yang lumayan. Nara yang berada dibelakang isel menjerit-jerit,tangannya mencengkram baju isel erat.

"jangan ngebut dong sel,gue takut kaya mau terbang aja"ucap nara,bibirnya bergetar takut bercampur rasa dingin.

Isel tertawa malah menambah kecepatannya "udah pegangan aja yang kenceng"nara lalu memejamkan matanya,dalam hati dia berfikir apa temannya sudah gila atau memang kemasukan jin jalanan,kepalanya bergidig ngeri dengan cepat membuang semua pikiran aneh yang mampir dikepalanya.

Hanya butuh beberapa menit bagi isel untuk sampai dirumah nara yang berada dikawasan komplek,mereka melepas helm,rambut nara yang tak tertutup helm sudah awut-awutan.

Nara sudah cemberut siap melontarkan senjatanya pada isel "lo mau ngajak gue ke alam kubur lebih cepet yah,gila tadi jantung gue hampir copot gara-gara lo"omel nara,isel hanya menyengir tak berdosa

"ya maaf,soalnya gue tadi berasa jadi pembalap internasional"nara mencebirkan bibirnya keatas,kesal dengan ulah isel.

"pembalap apaan naik sepeda aja jatoh"isel langsung melebarkan matanya,ingatan nara ampuh juga kalo nginget-inget aib isel.

"itukan sepeda cape kalo harus ngotel,kalo motor kan gue sante ngga perlu cape-cape ngayuh"jelas isel membela diri

Nara memutar bola matanya "terserah deh apa kata lo,ayo masuk keburu malem"mereka berdua langsung memasuki rumah nara mengambil beerapa perlengkapan sekolah untuk besok.

            Keramaian menyambut mereka saat sudah sampai di mall,banyak bergerombol orang yang memasuki mall dengan langkah lebar sudah tak sabar ingin memborong semuanya yang berada di dalam,banyak juga orang yang keluar menenteng tas belanjaannya,muka mereka terlihat sangat puas karena telah berhasil membawa pulang barang impiannya.

Isel yang sedang melepas helmnya ditarik paksa oleh nara,padahal yang mengajak ke mall isel tapi nara yang terlihat sangat semangat.

Isel terkejut saat tangannya ditarik saat belum sepenuhnya helmnya lepas,,prak,,helm isel jatuh "tuh kan jatoh,nara sabar dong"nara langsung melepas tangan isel sambil cemberut,isel hanya mentatapnya memberi kode untuk menganbilkan helmnya yang terjatuh.

Tangan nara mengulurkan helm pink ke isel "nih,udah cepetan ayo"teriak nara tertekan,kesal dengan keleletan isel.

"ayok"sekarang giliran isel yang menarik tangan nara,nara hanya diam melihat tingkah isel yang kadang-kadang berubah.

LOVE IN SILENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang