Masa SMP

87 1 0
                                    


"Div kayaknya aku gabisa lanjut sama Rizal"

"Kenapa lagi?" tanya Diva sambil beresin buku dikamarnya yang berdinding tosca

"Dia brengsek"

"kok bisa?"

"Nih baca aja chat gue" sambil aku sodorkan hpku ke Diva

Lalu Diva membacanya..

"Cuman bercanda kali saf"

"Tapi Div lo tau sendiri gue gasuka cowok mesum"

"ya semua cowok mesum"

"Baca deh, dia kayak ngremehin aku banget"

"Cuman bercanda ah"

"Gue takut kalau Arsa atau Raihan bocorin masalah gue waktu smp"

"emang ada hubungannya sama ini?"

"Hmmm"
"Jadi gue dulu pernah punya masalah sama yang namanya Lisa. Dia itu primadonanya waktu SMP. semua kakak  kelas, adek kls bahkan guru guru pun naksir sama dia. Dia itu tinggi putih cantik. Gue tau anaknya aja dari mulut kemulut bahkan gue tau dia setelah 1 bulan sekolah di SMP 39. Terus 3 bulan aku sekolah disitu gue di labrak 1 sekolah katanya gue ngatain Lisa per*k. Nah anehnya lagi dia tau gue ngatain dia kayak gitu dari temen se SDnya yang namanya Wulan. Wulan ini SMP 49 yang dimana SMP itu gajauh dari rumah gue. Terus ya Div, seumur umur gue itu anak rumahan waktu kecil jarang keluar, gue aja tau SD Barja sdnya Lisa itu waktu gue SMP ini. Terus gue samperin dong yang namanya Wulan lewat bantuan temen gue yang di 49 itu. Dia aku tanya baik baik dia malah diem. Bahkan kita ga kenal. Kok bisa itulo dia cerita ke Lisa kalau gue ngatain dia kayak gitu. Dari masalah itu nama gue tercoreng. Gue sering masuk Bk. Enggak ada yang mau berteman sama gue. Dan tololnya gue ketika pas waktu banyak anak yang gasuka sama gue otomatis mereka cari tau soal gue kan. Mereka cari sosmedku gue dari twitter sampe facebook. Akhirnya mereka nemu facebook gue yang mana ada foto gue pakai tanktop. oh shit..... gue malu. Tapi gue foto kayak gitu well emang gue anak rumahan. Gue memang dimanja orang tua gue."

"Aelah anak Surabaya gitu banget dah. Anak jakarta mau lu pakai baju apa engga gaada yang peduli. Lagian lo masih wajar sih, cuman kelekan aja haha gasampai yang terbuka"

"Dari situ gue bener - bener ngejauh dari yang begitu2an. Gue takut Arsa sama Raihan cerita semua ke Rizal?! Belum lagi mereka pasti ada yang ditambah tambahin! Kayak gatau aja anak itu aja lambe lamis di 39"
"Jujur ya itu membawa trauma terbesar gue. Mangkannya kalau Rizal tau berabe gue. Di matanya gue udah jelek. Takutnya gue itu!! apalagi Arsa kalau enggak Raihan iri sama kejayaan gue di SMA"

"Percaya sama gue deh saf, kalau emang Rizal baik dia pasti nilai km dengan baik"

"Kenapa sih masalah itu diungkit lagi. Gue kesel. Hal yang tidak senonoh dibicarakan? Gue benci!"

Sungguh peristiwa itu menyayat hati jika diingat. Aku di fitnah, di benci, di olok-olok selama 3 th. Tapi aku ikhlas karena Allah memberikan ujian yang sangat luar biasa kepada seorang Safiani Andriani yang sangat manja kini menjadi anak yang tumbuh besar yang kuat. 

Dulu waktu kejadian kedua orang tua ku cerai ketika aku sedang Ujian Nasional waktu SMP membuatku jauh lebih kuat. Ketika nasib masa depan ku di hadapanku tidak ada orang yang mendukung ku, bahkan ada masalah besar dikeluargaku. Tapi aku bisa membuktikannya dengan masuk SMA favorite di Surabaya. Dan dari peristiwa itu aku berdoa kepada Tuhan ingin mendapatkan jodoh yang alim, mengerti agama, dan pintar. Menurutku setia tidak bisa menjamin tanpa agama yang kuat. Justru jika mempunyai agama yang kuat sudah pasti setia. 

Well, Rizal hanya bisa memerdukan suaranya dengan lantunan ayat al'quran. Tapi kini aku tau semua sifat Rizal yang sesungguhnya. Mungkin memang dia bukan jodohku. Allah menunjukan dengan cara yang seperti ini. Dengan cara membuatku muak dengannya. Dia hanya bisa janji mengirimkan suaranya waktu membaca ayat al-quran tetapi tidak menetapinya. Hal sepele saja tidak bisa ditepati apalagi hal besar. Kini aku rela mengikhlaskan orang yang aku sayangi lepas begitu saja. Bukan berarti aku childish karena masalah itu saja aku marah. Aku bukan sok suci yang tidak suka laki-laki mesum. Aku tau semua laki-laki itu punya pemikiran seperti itu. Tetapi aku kesal melihat gaya berbicaranya yang seolah-olah meremehkan aku dengan hal yang seperti itu. Harusnya kalau ada laki-laki yang suka sama cewek, dia akan membuat cewek itu tersenyum bahkan selalu memujinya dengan kata-kata romantis. Selama ini aku menunggu dan akhirnya aku harus menerima kata kata itu? Aku tidak tahu harus berbuat apa dengan hubunganku ini. Terlihat sepele tetapi menyakitkan bagiku. 

You Are My Favorite NotificationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang