Perkemahan

132 25 7
                                    

Rabu, 04 Agustus 2018

Author POV

Hari ketiga kegiatan MOS. Kepala Sekolah Yongsan menginterupsikan seluruh peserta MOS beserta anggota OSIS untuk berkumpul dan berbaris di aula. Ada yang harus ia sampaikan, sepertinya.

Yoora sudah siap di barisan paling depan, bersama Lee Bora yang berada tepat di sisi kirinya. Ya, sejak kejadian Bora meminta air minum, mereka menjadi sedikit lebih dekat.

Semua sudah berbaris atas arahan dari sang Ketua OSIS, Jeon Jungkook. Baik peserta MOS, anggota OSIS, bahkan jajaran guru sekali pun, mereka sudah menempati posisinya masing-masing. Semua orang bertanya-tanya tentang apa yang akan disampaikan Kepala Sekolah Kim hari ini. Masalahnya, jadwal hari ini adalah pengenalan organisasi. Kenapa kepala sekolah repot-repot datang ke aula?

"Mmm Yoora... apa kau tahu sesuatu tentang hal ini?" Tanya Bora sedikit berbisik. Tingkat keponya ternyata lebih tinggi dari perkiraan Yoora.

"Tidak. Kak Jihoon tidak memberitahukan apa pun padaku." Jawab Yoora tanpa melirik lawan bicaranya.

"Hmm begitu, ya"

"Kepala sekolah sudah disini. Bora, benarkan posisimu!" Yoora kembali berbisik.

Bora membenarkan posisinya yang memang sedikit berantakan. Ia menatap lurus, matanya mendapati Kepala Sekolah Kim yang sudah menaiki mimbar dan mulai berbicara.

Kalau boleh jujur, Bora merasa nyaman dengan kehadiran Yoora. Ia berbeda dari gadis lain. Bora selalu berusaha untuk berteman baik dengannya.

Yoora memang tidak pernah mengabaikan Bora. Hanya saja, cara bicaranya yang sedikit irit membuat Bora sulit untuk mendekat. Bagi Bora, Yoora seperti tidak suka mengobrol. Bicaranya saja hanya saat perlu. Dia seperti takut berhadapan dengan oranglain; selalu gugup jika ada  yang mengajaknya bicara. Ditambah lagi, dia selalu menundukkan kepalanya. Membuat orang-orang menganggapnya gadis 'aneh' dan 'membosankan'.

Bora berani menjamin bahwa sikap Yoora tidak seperti yang orang-orang asumsikan. Yoora tidak dingin, juga tidak angkuh. Dia tidak sependiam itu. Yoora juga bukan gadis yang membosankan. Bora tahu itu. Dia bahkan selalu bersikap ramah pada siapa pun. Meski jarang bicara dan kepalanya selalu menunduk, Yoora selalu berusaha untuk tersenyum pada semua orang.

Ya, semua orang.

Kecuali...

pada laki-laki. Seperti apa pun laki-laki itu, jika tidak masuk dalam daftar 'orang yang wajib dihormati', sikapnya akan sangat berbeda. Tapi bukan berarti Yoora berubah menjadi kasar dan angkuh, ia hanya akan bersikap lebih dingin dan sedikit tidak peduli.

Andai semua gadis seperti Yoora, mungkin keberadaan seorang wanita akan benar-benar dihargai. Pikir Bora kala itu.


Yoora POV

Ku lihat Kepala Sekolah Kim sudah siap di atas mimbar. Ia terlihat sedikit... terburu-buru? Entahlah, orang kaya memang selalu sibuk, kan? Oke lupakan.

"Selamat pagi anak-anak!" Sapanya ramah. Uhh aku semakin menyukai sekolah ini.

"Pagi, Pak!" Suara di aula menggema, semua serempak menjawab.

Let Me Know || (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang